halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
Tes D-Dimer
search
close

Tes D-Dimer

REVIEWED_BY  dr. Fauzan Azhari SpPD  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Tes D-Dimer?
  2. Tujuan Tes D-dimer
  3. Manfaat Tes D-dimer
  4. Kapan Harus Melakukan Tes D-dimer?
  5. Prosedur Tes D-dimer
  6. Interpretasi Hasil Cek D-Dimer
  7. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Cek D-Dimer
  8. Tempat Melakukan Tes D-Dimer
  9. Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
  10. Kesimpulan
  11. FAQ

Apa Itu Tes D-Dimer?

Tes D-dimer adalah tes darah yang mengukur D-dimer, yang merupakan fragmen protein yang dibuat tubuh ketika gumpalan darah larut dalam tubuh.

D-dimer biasanya tidak terdeteksi atau hanya terdeteksi pada tingkat yang sangat rendah, kecuali jika tubuh membentuk dan memecah gumpalan darah yang signifikan.

Hasil tes D-dimer yang positif atau tinggi mungkin menunjukkan adanya kondisi pembekuan darah. Tes D-dimer tidak bisa mengungkapkan jenis kondisi pembekuan yang dimiliki atau di mana gumpalan itu berada di tubuh.

Namun, pemeriksaan tersebut bisa membantu dokter menyingkirkan kemungkinan penyebabnya.

Tujuan Tes D-dimer

Tes D-dimer bertujuan untuk mengetahui apakah seseorang memiliki gangguan pembekuan darah. Gangguan tersebut meliputi:

  • Deep vein thrombosis (DVT), bekuan darah yang berada jauh di dalam vena. Gumpalan ini biasanya mempengaruhi kaki bagian bawah, tetapi bisa juga terjadi di bagian tubuh yang lain. Simak informasi lain mengenai DVT Deep Vein Thrombosis – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini.
  • Emboli paru (EP), yaitu penyumbatan di arteri di paru-paru. Ini biasanya terjadi ketika gumpalan darah di bagian tubuh lain terlepas dan mengalir ke paru-paru. Gumpalan DVT adalah penyebab umum EP.
  • Koagulasi intravaskular diseminata (DIC), suatu kondisi yang menyebabkan terlalu banyak gumpalan darah terbentuk. Mereka bisa terbentuk di seluruh tubuh, menyebabkan kerusakan organ dan komplikasi serius lainnya. DIC bisa disebabkan oleh cedera traumatis atau jenis infeksi atau kanker tertentu.
  • Stroke, penyumbatan suplai darah ke otak.

Manfaat Tes D-dimer

Pemeriksaan normal D-dimer bermanfaat untuk membantu dokter mendiagnosis penyakit dari gejala pembekuan darah yang dialami.

Meskipun tidak bisa menunjukkan jenis gangguan pembekuan darah yang terjadi, tapi pemeriksaan tersebut bisa membantu menyingkirkan kondisi tertentu sebagai penyebabnya.

Kapan Harus Melakukan Tes D-dimer?

Tes D-dimer perlu dilakukan bila dokter mencurigai gejala yang dialami sebagai gejala gangguan pembekuan darah, seperti DVT, EP, DIC, atau stroke. Berikut gejala masing-masing kondisi tersebut:

  • DVT. Kondisi ini biasanya hanya memengaruhi salah satu kaki atau lengan saja. Tidak semua orang dengan DVT akan mengalami gejala, tapi gejalanya bisa meliputi:
    • Pembengkakan pada kaki atau lengan yang terkadang terjadi secara tiba-tiba.
    • Nyeri di kaki yang mungkin hanya terjadi saat berdiri atau berjalan.
    • Area tertentu pada kaki atau lengan bengkak, sakit dan terasa hangat.
    • Kulit memerah atau berubah warna.
    • Memiliki pembuluh darah di dekat permukaan kulit yang lebih besar dari biasanya.
  • Emboli paru. Gejala emboli paru meliputi:
    • Sesak napas mendadak (dispnea) atau napas cepat.
    • Nyeri dada tajam yang sering terjadi saat batuk atau bergerak.
    • Sakit di punggung .
    • Batuk (terkadang disertai ludah atau dahak berdarah).
    • Berkeringat lebih banyak dari biasanya.
    • Detak jantung meningkat (takikardia).
    • Merasa pusing atau pingsan.
  • Koagulasi intravaskular diseminata (DIC). Gejalanya bisa meliputi:
    • Gusi berdarah.
    • Mual dan/atau muntah.
    • Nyeri otot yang parah dan nyeri perut.
    • Kejang.
    • Kencing lebih sedikit dari biasanya.
  • Stroke bisa menimbulkan gejala, antara lain:
    • Mati rasa tiba-tiba atau kelemahan di wajah, lengan atau kaki, terutama di satu sisi tubuh.
    • Kebingungan tiba-tiba, kesulitan berbicara atau kesulitan memahami apa yang dikatakan seseorang.
    • Tiba-tiba kesulitan melihat di salah satu atau kedua mata.
    • Kesulitan berjalan secara tiba-tiba.
    • Pusing mendadak, kehilangan keseimbangan atau kurang koordinasi.
    • Sakit kepala parah yang tiba-tiba tanpa diketahui penyebabnya.

Prosedur Tes D-dimer

Dokter akan mengambil sampel darah dari vena di lengan menggunakan jarum kecil. Setelah itu, sejumlah kecil darah akan dikumpulkan ke dalam tabung reaksi atau vial.

Pasien mungkin akan merasa sedikit nyeri saat jarum masuk atau keluar. Tes D-dimer biasanya akan memberikan hasil kurang dari lima menit.

Ketahui lebih dalam tentang Cek Darah – Tujuan, Jenis, dan Prosedurnya berikut ini supaya kamu punya gambaran jelas.

Interpretasi Hasil Cek D-Dimer

Hasil cek D-Dimer biasanya dilaporkan sebagai nilai kuantitatif (misalnya, ng/mL FEU atau µg/L DDU). Nilai normal bervariasi antar laboratorium, tetapi umumnya kurang dari 500 ng/mL FEU.

Kadar D-Dimer yang tinggi dapat mengindikasikan adanya pembekuan darah, tetapi bukan diagnosis pasti. Pemeriksaan lebih lanjut, seperti USG Doppler atau CT-angiografi, mungkin diperlukan untuk mengkonfirmasi diagnosis.

Perlu diingat bahwa hasil negatif D-dimer memiliki nilai prediksi negatif yang tinggi untuk VTE. Namun, nilai positif harus dikonfirmasi dengan pencitraan, karena D-dimer memiliki spesifisitas yang rendah.

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Cek D-Dimer

Beberapa faktor dapat mempengaruhi hasil cek D-Dimer, termasuk:

  • Usia.
  • Kehamilan.
  • Penyakit hati.
  • Peradangan.
  • Keganasan.

Perlu kamu ketahui bahwa, kadar D-dimer cenderung meningkat seiring bertambahnya usia.

Tempat Melakukan Tes D-dimer

Tes ini biasanya dilakukan di ruang gawat darurat atau tempat perawatan kesehatan lainnya. Cek D-Dimer dapat dilakukan di:

  • Fasilitas kesehatan lainnya yang menyediakan layanan tes darah.
  • Laboratorium klinik.
  • Rumah sakit.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Jika kamu memiliki faktor risiko atau gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter. Dokter dapat mengevaluasi kondisi kamu dan merekomendasikan pemeriksaan yang sesuai, termasuk cek D-Dimer. Nah, kamu masih Punya Pertanyaan Terkait Cek Darah? Hubungi 5 Dokter Ini

Kesimpulan

Cek D-Dimer adalah alat diagnostik penting untuk menyingkirkan atau mendeteksi kondisi pembekuan darah.

Jika kamu memiliki kekhawatiran tentang risiko pembekuan darah, konsultasikan dengan dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc lebih lanjut mengenai pemeriksaan D-Dimer.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
Medline Plus. Diakses pada 2025. D-Dimer Test.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. D-Dimer Test

FAQ

1. Apakah cek D-Dimer aman?

Cek D-Dimer aman. Efek samping yang mungkin terjadi adalah sedikit memar atau nyeri di tempat pengambilan darah.

2. Berapa lama hasil cek D-Dimer keluar?

Hasil biasanya tersedia dalam 1-3 hari kerja, tergantung pada laboratorium.

3. Apakah saya perlu berpuasa sebelum cek D-Dimer?

Tidak, puasa tidak diperlukan sebelum cek D-Dimer.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp