Toksoplasmosis adalah infeksi pada manusia yang ditimbulkan oleh parasite Toxoplasma gondii (T. gondii), yang keberadaannya cukup umum di seluruh dunia. Orang dewasa dengan tingkat kesehatan baik mungkin tidak memerlukan perawatan medis apa pun untuk sembuh dari serangan toksoplasmosis.
Jika parasit tersebut menyerang orang dewasa, maka biasanya sistem kekebalan tubuhnya bisa mengatasi infeksi. Kebanyakan orang yang terjangkit toksoplasmosis tidak menunjukkan gejala-gejala tertentu, dan penyakit ini umumnya tidak menular dari satu orang ke orang lainnya. Sekali terinfeksi maka pengidap akan memiliki kekebalan terhadap toksoplasmosis seumur hidup.
Ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko toksoplasmosis menjadi gangguan kesehatan serius, yaitu sedang hamil, mengonsumsi obat steroid atau imunosupresan, mengidap HIV/AIDS dan sedang menjalani kemoterapi.
Beberapa komplikasi yang bisa terjadi pada pengidap toksoplasmosis diantaranya:
Gejala adalah sesuatu yang dirasakan dan diceritakan oleh pengidap. Toksoplasmosis memiliki beberapa gejala umum, yaitu:
Infeksi toksoplasmosis disebabkan oleh parasit bernama Toxoplasma gondii (T. gondii). Parasit ini bisa menginfeksi mayoritas hewan dan burung. T. gondii bisa ditemukan pada kotoran kucing yang terinfeksi, serta daging binatang yang terinfeksi.
Karena parasit T.gondii hanya bisa berkembang biak pada kucing liar dan peliharaan, maka hewan tersebut menjadi inang utama darinya. Namun, kucing- kucing yang terinfeksi parasit T. gondii biasanya tidak menunjukkan gejala-gejala tertentu.
Parasit ini mampu bertahan sampai beberapa bulan hidup di tanah atau air. Ada beberapa cara parasit T. gondii masuk ke tubuh manusia, yaitu:
Akan tetapi parasit T. gondii tidak bisa menular antar manusia, sehingga seseorang tidak bisa menularkan infeksi T. gondii pada anaknya, tertular T. gondii karena bersentuhan dengan pengidap, serta menularkan parasit T. gondii melalui ASI. Kecuali dalam beberapa kasus seperti melalui prosedurtransplantasi organ yang terinfeksi atau ibu hamil yang sedang terinfeksi fase akut dapat menularkan janinnya.
Kebanyakan kasus toksoplasmosis hanya digolongkan sebagai sakit ringan dan tidak memerlukan adanya perawatan medis. Pengidap umumnya bisa pulih total tanpa komplikasi.
Untuk mengobati toksoplasmosis akut pada pengidap yang mempunyai gangguan kekebalan tubuh, dokter akan meresepkan beberapa jenis obat yaitu pyrimethamine dan sulfadiazine. Perawatan medis dibutuhkan hanya pada kondisi seperti berikut:
Pada ibu hamil yang terinfeksi toksoplasmosis, jika janin belum terkena infeksi, maka dokter akan memberikan antibiotik spiramycin. Jika janin sudah tertular toksoplasmosis, maka dokter biasanya akan meresepkan pyrimethamine dan sulfadiazine.
Pyrimethamine dan sulfadiazine biasanya juga digunakan untuk menangani bayi dengan toksoplasmosis kongenital, sebab bisa mengurangi risiko gangguan kesehatan jangka panjang. Akan tetapi, pengobatan ini tidak bisa memperbaiki kerusakan akibat toksoplasmosis yang sudah terjadi. Jadi biasanya tetap akan ada gangguan yang bersifat jangka panjang dan kambuhan.
Untuk menangani infeksi toksoplasmosis pada pengidap gangguan sistem kekebalan tubuh, umumnya dokter memberikan obat trimethoprim and sulfamethoxazole untuk mencegah berkembangnya gejala-gejala toksoplasmosis. Hal ini karena pada pengidap yang bersifat karier, parasit tetap berada di dalam tubuh pengidap dalam keadaan tidak aktif. Ketika kekebalan tubuh menurun, parasit akan aktif kembali dan menyebabkan gangguan kesehatan yang serius.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena infeksi toksoplasmosis, yaitu:
Bagi orang yang memelihara kucing, beberapa hal di bawah ini bisa mengurangi risiko terkena toksoplasmosis yaitu:
Segera berbicara dengan dokter jika mengalami tanda dan gejala di atas.