Twinrix

DAFTAR ISI
- Apa Itu Twinrix?
- Manfaat Twinrix
- Apa Kata Riset?
- Dosis Twinrix
- Cara Penggunaan Twinrix
- Perhatian Penggunaan Twinrix
- Kejadian Ikutan Pascaimunisasi Twinrix
- Interaksi Twinrix
- Kontraindikasi Twinrix
- Vaksinasi Hepatitis A dan B (Twinrix) Kini Bisa di Rumah Lewat Halodoc
Apa Itu Twinrix?
Twinrix adalah vaksin kombinasi yang melindungi dari dua jenis infeksi virus, yaitu hepatitis A dan hepatitis B.
Vaksin ini mengandung virus hepatitis A yang telah diinaktivasi dan komponen virus hepatitis B yang dimurnikan, sehingga tubuh dapat membentuk kekebalan tanpa menyebabkan penyakit.
Twinrix umumnya direkomendasikan untuk orang yang berisiko tinggi terpapar kedua virus ini, seperti wisatawan ke daerah dengan tingkat hepatitis A dan B yang tinggi, tenaga medis, serta individu dengan kondisi medis tertentu yang memerlukan perlindungan lebih lanjut.
Vaksin ini tersedia dalam dua varian: Twinrix Adult untuk orang dewasa dan Twinrix Pediatric untuk anak-anak.
Manfaat Twinrix
Twinrix adalah vaksin kombinasi yang melindungi dari dua infeksi virus sekaligus, yaitu hepatitis A dan hepatitis B.
Inilah berbagai manfaat utama dari vaksin twinrix:
- Membantu tubuh membentuk kekebalan terhadap hepatitis A dan hepatitis B sekaligus.
- Memberikan perlindungan jangka panjang terhadap kedua virus.
- Mengurangi risiko infeksi yang dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan hati dan kanker hati.
- Sangat direkomendasikan bagi orang yang sering bepergian ke daerah dengan risiko tinggi hepatitis A dan B
- Melindungi tenaga medis atau individu yang bekerja di lingkungan berisiko tinggi terpapar virus ini.
Twinrix juga telah diuji keamanannya dan direkomendasikan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) sebagai langkah pencegahan efektif terhadap kedua jenis hepatitis.
Fakta Unik
1. Twinrix adalah vaksin kombinasi yang melindungi dari dua virus sekaligus, yaitu Hepatitis A dan Hepatitis B, dalam satu suntikan.
2. Komponen hepatitis B dalam Twinrix dibuat dengan teknologi DNA rekombinan, yang berarti tidak mengandung virus hidup.
Apa Kata Riset?
Studi dalam jurnal Vaccine ini membandingkan keamanan dan imunogenisitas vaksin kombinasi hepatitis A dan B dosis tinggi dengan vaksin Twinrix, yang memiliki jadwal tiga dosis.
Seratus orang dewasa sehat berusia 18-40 tahun dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok menerima vaksin dosis tinggi pada bulan 0 dan 6, dan kelompok lainnya menerima Twinrix pada bulan 0, 1, dan 6.
Hasilnya menunjukkan bahwa kedua vaksin ditoleransi dengan baik, dengan sedikit efek samping lokal yang parah dan beberapa reaksi sistemik ringan yang sembuh dalam empat hari.
Setelah tujuh bulan, orang-orang yang menerima vaksin dosis tinggi memiliki tingkat antibodi hepatitis A yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang menerima Twinrix.
Sementara itu, orang-orang yang menerima Twinrix memiliki tingkat antibodi hepatitis B yang lebih tinggi, yaitu 97,6 persen.
Ini menunjukkan pentingnya vaksin dalam melindungi individu dari penyakit menular yang berbahaya, seperti hepatitis.
Dosis Twinrix
Dosis vaksin twinrix dapat berbeda-beda, tergantung pada usia dan kebutuhan spesifik setiap individu.
Berikut panduan umum pemberian vaksin twinrix:
- Untuk Anak-anak
Sesuai rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), diberikan dalam 2 dosis dengan jarak 6-12 bulan untuk anak usia 2-15 tahun.
- Untuk Dewasa
Bagi remaja usia di atas 15 tahun hingga dewasa, diberikan dalam 3 dosis dengan jadwal 0, 1, dan 6 bulan.
- Untuk Lansia
Sama seperti dosis orang dewasa, lansia menerima 3 dosis dengan interval 0, 1, dan 6 bulan.
Cara Penggunaan Twinrix
Vaksin ini diberikan melalui injeksi ke dalam otot, biasanya di lengan atas (deltoid), sebanyak 1 ml.
Jadwal pemberian vaksin Twinrix meliputi dosis standar, terdiri dari tiga dosis yang diberikan dalam rentang 0, 1, dan 6 bulan.
Vaksin twinrix hanya boleh diberikan oleh tenaga medis yang terlatih dan tidak boleh disuntikkan ke dalam pembuluh darah.
Untuk memperoleh perlindungan jangka panjang, pastikan semua dosis diikuti sesuai jadwal.
Perhatian Penggunaan Twinrix
Sebelum menerima vaksin Twinrix, penting untuk memperhatikan beberapa hal berikut:
- Beri tahu dokter jika pernah mengalami reaksi alergi terhadap komponen vaksin Twinrix, termasuk neomisin atau bahan lain yang terkandung di dalamnya.
- Pasien dengan gangguan imun (misalnya, HIV/AIDS atau sedang menjalani terapi imunosupresif) memiliki respons kekebalan yang lebih rendah terhadap vaksin ini.
- Penggunaan Twinrix pada ibu hamil atau menyusui sebaiknya dilakukan dengan pertimbangan dokter.
- Apabila sedang mengalami demam tinggi atau infeksi akut, vaksinasi sebaiknya ditunda hingga kondisi membaik untuk memastikan efektivitas vaksin.
- Pastikan selalu mengikuti jadwal vaksinasi yang direkomendasikan, agar perlindungan optimal terhadap hepatitis A dan B dapat tercapai.
Jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut, sebaiknya diskusikan dengan tenaga medis terlebih dahulu sebelum mendapatkan vaksin ini.
Kejadian Ikutan Pascaimunisasi Twinrix
Sebagaimana vaksin lainnya, Twinrix dapat menyebabkan Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (KIPI), tetapi umumnya bersifat ringan dan sementara, yaitu:
- Kemerahan, nyeri, atau bengkak di area suntikan
- Demam ringan
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Nyeri otot
- Mual
- Kehilangan nafsu makan
Reaksi alergi serius juga dapat terjadi, meski sangat jarang. Gejala seperti kesulitan bernapas, ruam parah, atau pembengkakan wajah harus segera mendapatkan perawatan medis.
Interaksi Twinrix
Sebelum mendapat vaksin Twinrix, penting untuk mengetahui bagaimana vaksin ini berinteraksi dengan obat atau vaksin lain.
Berikut beberapa penggunaan obat yang bisa berinteraksi dengan vaksin twinrix:
- Twinrix dapat diberikan bersamaan dengan beberapa vaksin lain, seperti vaksin difteri, tetanus, dan pertusis (DTP) atau vaksin pneumokokus. Namun, sebaiknya diberikan di lokasi suntikan yang berbeda.
- Jika seseorang sedang menjalani terapi imunosupresif, seperti kemoterapi atau penggunaan kortikosteroid dosis tinggi, respons kekebalan terhadap Twinrix dapat berkurang.
- Penderita yang menggunakan obat pengencer darah (antikoagulan) seperti warfarin perlu berhati-hati, sebab bisa memicu risiko pendarahan di area suntikan. Dokter dapat menyarankan metode penyuntikan yang lebih aman.
- Jika seseorang menerima imunoglobulin untuk hepatitis A atau B, efektivitas Twinrix bisa sedikit menurun. Namun, kombinasi ini masih bisa digunakan dalam kondisi tertentu dengan petunjuk dokter.
Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai riwayat medis dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi untuk memastikan keamanan dan efektivitas vaksinasi.
Kontraindikasi Twinrix
Twinrix adalah vaksin kombinasi yang digunakan untuk melindungi dari hepatitis A dan hepatitis B. Namun, tidak semua orang dianjurkan menerima vaksin ini.
Berikut beberapa kondisi yang menjadi kontraindikasi penggunaan Twinrix:
- Twinrix tidak boleh diberikan kepada individu yang memiliki riwayat reaksi alergi parah (anafilaksis) terhadap komponen vaksin, termasuk neomisin atau zat lain dalam formulasi vaksin.
- Jika seseorang pernah mengalami reaksi alergi serius setelah mendapatkan dosis pertama Twinrix, mereka tidak disarankan untuk menerima dosis berikutnya.
- Orang yang sedang mengalami infeksi berat dengan demam tinggi sebaiknya menunda vaksinasi hingga kondisi mereka membaik. Namun, demam ringan atau infeksi ringan biasanya tidak menjadi penghalang untuk menerima vaksin.
- Individu dengan sistem kekebalan yang sangat lemah akibat kondisi seperti HIV stadium lanjut atau sedang menjalani terapi imunosupresif (misalnya, kemoterapi) perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum menerima Twinrix, karena respons imun terhadap vaksin bisa berkurang.
- Meski belum ada bukti yang menunjukkan bahaya Twinrix pada ibu hamil atau menyusui, pemberian vaksin ini sebaiknya ibu lakukan hanya jika benar-benar dokter rasa perlukan dan setelah berkonsultasi.
Sebelum menerima Twinrix, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar dapat memastikan bahwa vaksin ini aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan penerima.
Hal ini penting untuk memastikan keamanan dan efektivitas vaksinasi sesuai dengan kondisi kesehatan individu.
Vaksinasi Hepatitis A dan B (Twinrix) Kini Bisa di Rumah Lewat Halodoc
Vaksinasi Hepatitis A dan B (Twinrix) adalah vaksin kombinasi yang melindungi dari Hepatitis A dan B dalam satu dosis.
Vaksin ini merangsang sistem imun untuk menghasilkan antibodi guna mencegah infeksi yang dapat menyebabkan kerusakan hati jangka panjang. Twinrix sangat efektif bagi individu yang berisiko tinggi terinfeksi kedua virus tersebut.
Untungnya saat ini terdapat layanan Homecare by Halodoc (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar) sehingga Vaksinasi Hepatitis A dan B (Twinrix) dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus keluar rumah.
Nah, berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Homecare by Halodoc:
- Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Homecare by Halodoc.
- Protokol kesehatan ketat.
- Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
- Partner resmi produsen vaksin internasional sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
- Hemat waktu dan biaya.
- Harga Vaksinasi Hepatitis A dan B dari Twinrix mulai dari Rp780.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
- Tanpa perlu antre menunggu.
- Tanpa biaya tambahan.
- Setelah tindakan, kamu akan mendapat gratis voucher senilai 25rb di Halodoc untuk chat dokter.
Jika kamu belum pernah mendapatkan vaksin hepatitis A dan B, tunggu apalagi?
Booking Vaksinasi Hepatitis A dan B (Twinrix) Lebih Mudah di Rumah Pakai Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi Halodoc atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Yuk, segera pesan layanan Homecare by Halodoc untuk vaksin hepatitis A dan B sekarang!