halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close
Advertisement

Vaksin Kucing

REVIEWED_BY  dr. Rizal Fadli  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Vaksin Kucing?
  2. Tujuan Vaksin Kucing
  3. Jenis-Jenis Vaksin Kucing
  4. Manfaat Vaksin Kucing
  5. Hubungi Dokter Hewan Ini untuk Info Seputar Vaksin Kucing
  6. Kapan Harus Melakukan Vaksin Kucing?
  7. Prosedur Vaksin Kucing

Apa Itu Vaksin Kucing?

Vaksin kucing dapat melindungi hewan ini dari berbagai penyakit yang disebabkan virus atau bakteri. Dokter hewan dapat membantu pemilik hewan peliharaan terkait vaksinasi kucing mana yang terbaik dan seberapa sering kucing harus divaksin.

Biasanya tergantung pada usia mereka, kesehatan secara keseluruhan, dan gaya hidup. Dokter hewan juga akan memikirkan berapa lama vaksinasi harus bertahan dan seberapa besar kemungkinan kucing terkena penyakit tertentu. 

Tujuan Vaksin Kucing

Selayaknya vaksinasi pada manusia atau imunisasi, vaksinasi pada kucing bertujuan untuk membantu mempersiapkan sistem kekebalan tubuh.

Dengan demikian, tubuh kucing dapat memberikan perlindungan ketika terinfeksi virus ataupun bakteri tertentu. 

Vaksin biasanya mengandung antigen yang terlihat seperti organisme penyakit tersebut.

Namun, penyuntikannya tidak akan menyebabkan penyakit, karena hanya mengenalkan penyakit tersebut untuk memicu pertumbuhan antibodi. 

Ketika penyakit yang sesungguhnya menyerang, sistem kekebalan tubuh kucing sudah mengenali penyakit tersebut dan bisa melawannya.

Jenis-Jenis Vaksin Kucing

Vaksinasi merupakan salah satu langkah penting dalam menjaga kesehatan kucing. Ada berbagai jenis vaksin yang tersedia, masing-masing melindungi kucing dari penyakit tertentu. 

Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai jenis-jenis vaksin untuk anabul tersayang, jadwal vaksinasi, serta pentingnya konsultasi dengan dokter hewan.

Vaksin Inti (Core Vaccines)

Vaksin inti adalah vaksin yang direkomendasikan untuk semua kucing, tanpa memandang gaya hidup mereka, karena melindungi dari penyakit yang sangat serius dan umum.

1. FVRCP (Feline Viral Rhinotracheitis, Calicivirus, Panleukopenia)

  • Feline Viral Rhinotracheitis (FVR). Disebabkan oleh feline herpesvirus type-1 (FHV-1), penyakit ini menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas, termasuk bersin, konjungtivitis, dan keluarnya lendir dari hidung. Penyakit ini sangat menular dan sering kali menimbulkan masalah kronis.
  • Calicivirus (FCV). Virus ini menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas dan sering kali mengakibatkan ulkus di mulut dan lidah kucing. Gejalanya termasuk demam, kehilangan nafsu makan, dan kesulitan bernafas.
  • Panleukopenia (FPV). Juga dikenal sebagai distemper kucing, penyakit ini sangat menular dan sering fatal. Virus ini menyerang sel-sel yang membelah dengan cepat dalam tubuh kucing, terutama di saluran pencernaan, sumsum tulang, dan sistem limfatik.

2. Rabies 

Vaksin rabies sangat penting karena penyakit ini fatal dan dapat menular ke manusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi.

Banyak negara dan daerah memiliki undang-undang yang mewajibkan vaksinasi rabies untuk hewan peliharaan.

Vaksin Non-Inti (Non-Core Vaccines)

Vaksin non-inti diberikan berdasarkan risiko individu kucing terhadap penyakit tertentu, tergantung pada gaya hidup dan lingkungan mereka.

  • Feline Leukemia Virus (FeLV). Vaksin ini direkomendasikan untuk kucing yang sering berinteraksi dengan kucing lain atau berada di luar ruangan. FeLV adalah salah satu penyebab utama kematian kucing, menyebabkan penurunan kekebalan tubuh, anemia, dan kanker.
  • Feline Immunodeficiency Virus (FIV). Vaksin ini biasanya diberikan pada kucing yang berisiko tinggi terkena infeksi, seperti kucing yang sering berkelahi. FIV melemahkan sistem kekebalan tubuh kucing, membuatnya rentan terhadap berbagai infeksi.
  • Bordetella. Vaksin ini melindungi dari Bordetella bronchiseptica, bakteri yang dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan atas. Vaksin ini penting untuk kucing yang sering berada di tempat penitipan atau sering berinteraksi dengan banyak kucing lain.
  • Chlamydia. Vaksin ini melindungi dari Chlamydophila felis, yang dapat menyebabkan konjungtivitis (radang selaput mata) dan infeksi saluran pernapasan atas.

Selain itu, jika kamu Bingung Cara Grooming Kucing yang Tepat, Hubungi Dokter Hewan Ini.

Manfaat Vaksin Kucing

Secara umum, manfaat utama vaksinasi kucing adalah melindungi hewan tersebut dari berbagai penyakit. Baik yang disebabkan oleh infeksi bakteri, maupun infeksi virus.

Namun, tak hanya itu, vaksin juga bermanfaat dalam memperkuat sistem imun hewan tersebut. 

Sebagai contoh, salah satu vaksin yang diberikan untuk kucing adalah vaksin untuk mencegah infeksi feline panleukopenia atau feline parvovirus (FPV).

Perlu diketahui bahwa infeksi tersebut merupakan penyakit yang sangat menular dengan tingkat kematian yang tinggi pada anak kucing.

Penyakit ini biasanya dimulai dengan penurunan energi dan nafsu makan rendah, berkembang menjadi muntah dan diare.

Virus ini juga membunuh sel darah putih, membuat kucing muda lebih rentan terhadap infeksi sekunder.

Melalui pemberian vaksin, kucing akan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih tinggi terhadap infeksi FPV.

Alhasil, risiko penularannya akan rendah, jika kucing terinfeksi virus tersebut pun, gejalanya diharapkan tidak terlalu parah. 

Hubungi Dokter Hewan Ini untuk Info Seputar Vaksin Kucing

Jika kamu berencana untuk melakukan vaksin pada kucing dan butuh informasi lebih lanjut, kamu bisa menghubungi dokter hewan di Halodoc.

Mereka akan memberikan informasi mengenai vaksin yang tepat agar kucing kesayanganmu tetap sehat dan terhindar dari penyakit.

Berikut beberapa dokter hewan berpengalaman yang bisa kamu hubungi, dokter ini telah mendapatkan rating terbaik sehingga kamu tak perlu ragu untuk menghubunginya.

Ini daftarnya:

  • drh. Indardi
  • drh. Ami Kosriami Rahayu
  • drh. Kusuma Catur Wahyudi

Itulah daftar dokter hewan yang dapat kamu hubungi terkait prosedur vaksin untuk anabul tersayang.

Dengan menggunakan Halodoc, kamu dapat melakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja karena dokter tersedia 24/7! 

Jika dokter sedang tidak tersedia atau sedang offline, kamu masih bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc. 

Tak perlu khawatir, privasi kamu juga pasti terjaga dengan aman di Halodoc. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Kapan Harus Melakukan Vaksin Kucing?

Secara umum, kucing perlu mendapatkan vaksinasi sedari dini, yaitu ketika masih kitten atau anak kucing.

Anak kucing harus mulai mendapatkan vaksinasi ketika mereka berusia enam sampai delapan minggu sampai mereka berusia sekitar 16 minggu. 

Kemudian, kucing juga perlu mendapatkan vaksinasi booster (tambahan) setahun kemudian, yang dilakukan secara berurutan setiap tiga hingga empat minggu.

Sementara itu, kucing dewasa membutuhkan suntikan lebih jarang. 

Biasanya kucing dewasa perlu divaksin setiap tahun atau setiap 3 tahun, tergantung pada berapa lama vaksin dirancang untuk bertahan.

Prosedur Vaksin Kucing

Prosedur vaksinasi kucing biasanya diberikan melalui suntikan di bawah kulit.

Kendati demikian, vaksin juga terkadang dapat diberikan sebagai tetes ke mata atau hidung. Prosedur vaksinasi kucing biasanya hanya memakan waktu singkat.

Perlu diketahui bahwa semua vaksin yang akan disuntikan harus menjalani pengujian keamanan dan kemanjuran yang ketat, sebelum dilisensikan untuk digunakan pada kucing oleh pihak berwenang.

Bila digunakan dengan tepat dan sesuai anjuran, vaksin aman dan memberikan perlindungan penting bagi kucing terhadap sejumlah penyakit.

Lakukan Vaksin Kucing Lengkap tanpa Keluar Rumah pakai Halodoc

Halodoc kini menghadirkan layanan vaksin kucing yang akan mendatangkan dokter hewan profesional ke rumahmu, tanpa biaya tambahan.

Semua tindakan vaksin kucing akan diberikan langsung oleh dokter hewan berpengalaman, tanpa perlu repot pergi ke klinik.

Prosesnya pun mudah, nyaman, dan pastinya aman untuk kucing kesayanganmu.
Nah, ada tiga jenis paket yang ditawarkan untuk vaksin kucing ini:

Vaksin Kucing Pertama

Vaksin Kucing (vaksin pertama / F3) adalah layanan vaksinasi hewan di rumah dari Homecare by Halodoc, dirancang khusus untuk perlindungan optimal terhadap penyakit mematikan kucing seperti panleukopenia, calicivirus, dan rhinotracheitis.

Vaksin Kucing Kedua

Vaksin Kucing (vaksin kedua / F4) adalah layanan vaksinasi hewan dari Homecare by Halodoc untuk kucing sebagai bagian dari rangkaian vaksin dasar setelah melakukan vaskinasi pertama.

Tindakan ini dilakukan demi melindungi kucing dari penyakit menular serius seperti panleukopenia, calicivirus, rhinotracheitis, dan chlamydia.

Vaksin Kucing Ketiga

Vaksin Booster Kucing (vaksin ketiga / F4 + R) adalah layanan vaksinasi hewan di rumah dari Homecare by Halodoc sebagai booster vaksin, bagian dari rangkaian vaksin dasar.

Tindakan ini dilakukan demi melindungi kucing dari penyakit menular serius seperti panleukopenia, calicivirus, rhinotracheitis, chlamydia dan rabies.

Apa yang Didapatkan dari Layanan Vaksin Kucing Ini?

  • Pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan kucing dalam kondisi sehat
  • Penyuntikan vaksin
  • Pemantauan awal setelah vaksin diberikan
  • Edukasi mengenai perawatan setelah vaksin dan jadwal vaksin berikutnya
  • Buku atau catatan resmi vaksinasi

Jadwal Vaksinasi Kucing

  • usia 8 minggu untuk vaksin pertama (tricat)
  • usia 12 minggu untuk vaksin kedua
  • usia 16 minggu untuk vaksin tambahan / booster atau rabies jika diperlukan
  • tahunan: vaksin ulangan setiap 12 bulan (vaksin tahunan)

Layanan Vaksin Kucing Ini Direkomendasikan untuk Siapa?

  • Anak kucing yang belum pernah divaksin
  • Kucing dewasa yang belum lengkap vaksin utamanya

Tunggu apa lagi? Segera booking layanan vaksin kucing di rumah pakai Halodoc.

Booking Vaksin Kucing Pertama (F3) Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.

Booking Vaksin Kucing Kedua (F4) Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.

Booking Vaksin Kucing Ketiga/Tahunan (F4 + R) Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.

Untuk info lebih lanjut atau melakukan booking, kamu juga bisa chat langsung di nomor WhatsApp 0888-0999-9226.

Diperbarui pada 18 Juni 2025
Referensi: 
WebMD. Diakses pada 2025. What to Know About Cat Vaccinations. 
PetMD. Diakses pada 2025. Cat Vaccinations. 
Cornell University College of Veterinary Medicine. Diakses pada 2025. Feline Vaccines: Benefits and Risks. 
International Cat Care. Diakses pada 2025. Vaccinating your cat. 

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp