halodoc-banner
  • Kamus Kesehatan A-Z
  • Perawatan Khusus keyboard_arrow_down
  • Cek Kesehatan Mandiri keyboard_arrow_down
close
halodoc-logo
Download app banner

sign-in logo Masuk

home icon Beranda


Layanan Utama

keyboard_arrow_down
  • Chat dengan Dokter icon

    Chat dengan Dokter

  • Toko Kesehatan icon

    Toko Kesehatan

  • Homecare icon

    Homecare

  • Asuransiku icon

    Asuransiku

  • Haloskin icon

    Haloskin

  • Halofit icon

    Halofit

Layanan Khusus

keyboard_arrow_down
  • Kesehatan Kulit icon

    Kesehatan Kulit

  • Kesehatan Seksual icon

    Kesehatan Seksual

  • Kesehatan Mental icon

    Kesehatan Mental

  • Kesehatan Hewan icon

    Kesehatan Hewan

  • Perawatan Diabetes icon

    Perawatan Diabetes

  • Kesehatan Jantung icon

    Kesehatan Jantung

  • Parenting icon

    Parenting

  • Layanan Bidan icon

    Layanan Bidan

Cek Kesehatan Mandiri

keyboard_arrow_down
  • Cek Stres icon

    Cek Stres

  • Risiko Jantung icon

    Risiko Jantung

  • Risiko Diabetes icon

    Risiko Diabetes

  • Kalender Kehamilan icon

    Kalender Kehamilan

  • Kalender Menstruasi icon

    Kalender Menstruasi

  • Kalkulator BMI icon

    Kalkulator BMI

  • Pengingat Obat icon

    Pengingat Obat

  • Donasi icon

    Donasi

  • Tes Depresi icon

    Tes Depresi

  • Tes Gangguan Kecemasan icon

    Tes Gangguan Kecemasan


Kamus Kesehatan

Artikel

Promo Hari Ini

Pusat Bantuan

Chat dengan Dokter icon

Chat dengan Dokter

Toko Kesehatan icon

Toko Kesehatan

Homecare icon

Homecare

Asuransiku icon

Asuransiku

Haloskin icon

Haloskin

Halofit icon

Halofit

search
Home
Kesehatan
search
close

Virus Varicella Zoster

REVIEWED_BY  dr. Caisar Dewi Maulina  
undefinedundefined

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Virus Varicella Zoster?
  2. Jenis Virus Varicella Zoster
  3. Gejala Virus Varicella Zoster
  4. Diagnosis Virus Varicella Zoster
  5. Apa Kata Riset?
  6. Pengobatan Virus Varicella Zoster
  7. Komplikasi Virus Varicella Zoster
  8. Pencegahan Virus Varicella Zoster

Apa Itu Virus Varicella Zoster?

Varicella zoster adalah salah satu jenis virus herpes yang menyebabkan dua penyakit utama pada manusia, yakni cacar air (varicella) dan herpes zoster (shingles). 

Virus ini sangat menular dan sering menyerang anak-anak. Meski begitu, orang dewasa juga dapat terinfeksi. 

Meski gejalanya telah sembuh, virus cacar sebenarnya tetap berada di dalam tubuh dalam keadaan tidak aktif. Di kemudian hari, virus dapat aktif kembali apabila timbul faktor pemicunya.

Virus varicella zoster (VZV) merupakan anggota dari keluarga Herpesviridae, yang juga mencakup virus herpes simpleks. 

Nah, kelompok virus ini sangat menular melalui kontak langsung dengan cairan lepuh maupun melalui droplet udara dari orang yang terinfeksi.

Jenis Virus Varicella Zoster

Berikut penyakit-penyakit yang bisa disebabkan virus varicella zoster (VZV):

1. Cacar air (varicella)

Cacar air sangat rentan menyerang anak-anak, tetapi juga dapat terjadi pada orang dewasa yang belum pernah terinfeksi sebelumnya.

Gejala utamanya meliputi ruam kulit yang gatal dan menyebar di seluruh tubuh, mulai dari wajah, dada, hingga ekstremitas. 

Ruam ini berkembang menjadi lepuhan kecil yang berisi cairan, lalu mengering menjadi koreng.

Selain ruam, cacar air juga disertai demam, kelelahan, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan.

Penyakit ini umumnya ringan pada anak-anak, tetapi dapat menjadi lebih serius pada orang dewasa, ibu hamil, atau individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah.

2. Herpes zoster (shingles)

Shingles disebabkan oleh VZV yang aktif kembali. Kondisi ini lebih sering menimpa orang dewasa, terutama mereka yang berusia di atas 50 tahun, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, atau sedang dalam kondisi stres fisik maupun emosional.

Ciri-cirinya meliputi ruam yang menyakitkan. Lepuh juga biasanya muncul di satu sisi tubuh atau wajah sesuai dengan dermatom (area kulit yang berhubungan dengan saraf tertentu di tulang belakang).

Lepuhan pada ruam ini sering disertai sensasi terbakar, nyeri tajam, atau rasa geli di area yang terpengaruh.

Dalam beberapa kasus, herpes zoster dapat menyebabkan komplikasi seperti neuralgia pasca-herpes, yaitu nyeri saraf yang berkepanjangan di area yang terkena.

VZV memiliki karakteristik unik, yaitu kemampuannya untuk tetap berada dalam tubuh manusia sepanjang hidup setelah infeksi awal. 

Oleh karena itu, penting untuk memahami gejala dan cara pencegahan agar dapat mengurangi risiko infeksi dan komplikasi yang ditimbulkan.

Fakta Tentang Varicella Zoster
Setelah seseorang terkena cacar air, virus varicella zoster tidak benar-benar hilang dari tubuh. Virus ini bersembunyi di dalam saraf tulang belakang dan dapat “bangun” kembali di kemudian hari menyebabkan herpes zoster atau cacar api.

Gejala Virus Varicella Zoster

Gejala VZV berbeda tergantung pada apakah seseorang mengalami infeksi primer (cacar air) atau reaktivasi (herpes zoster):

Gejala Cacar Air (Varicella):

  • Demam ringan hingga tinggi.
  • Kelelahan dan sakit kepala.
  • Ruam kulit yang berkembang menjadi lepuhan berisi cairan, yang kemudian mengering dan membentuk koreng.
  • Gatal hebat di area ruam.
  • Hilangnya nafsu makan.

Gejala Herpes Zoster (Shingles):

  • Nyeri atau sensasi terbakar di satu sisi tubuh, sering kali mendahului munculnya ruam.
  • Ruam berupa lepuhan kecil yang berkelompok di area tertentu.
  • Demam, menggigil, atau sakit kepala ringan.
  • Sensasi kesemutan atau mati rasa di sekitar ruam.
  • Dalam kasus berat, penglihatan atau pendengaran dapat terganggu jika herpes zoster memengaruhi area wajah.

Gejala herpes zoster biasanya lebih berat dibandingkan dengan cacar air dan dapat bertahan lebih lama. Sensasi nyeri atau rasa terbakar sering kali menjadi keluhan utama pasien, bahkan sebelum ruam muncul.

Diagnosis Virus Varicella Zoster

Diagnosis VZV biasanya dilakukan dengan memeriksa gejala khasnya. Adapun langkah diagnosis yang bisa dokter lakukan, yakni:

Diagnosis Cacar Air

  • Bertanya seputar riwayat kontak dengan individu yang terinfeksi.
  • Identifikasi ruam berbentuk lepuhan yang menyebar di seluruh tubuh.

Diagnosis Herpes Zoster

  • Adanya ruam yang mengikuti distribusi saraf pada satu sisi tubuh.
  • Rasa nyeri yang mendahului munculnya ruam.

Usai melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik, dokter bisa melanjutkannya dengan tes tambahan, seperti:

Tes PCR (Polymerase Chain Reaction):

Digunakan untuk mendeteksi DNA virus dari sampel cairan lepuhan atau jaringan kulit. Tes ini sangat sensitif dan spesifik, sehingga sering menjadi pilihan utama.

Tes Serologi:

Mengukur keberadaan antibodi terhadap VZV, baik IgM (infeksi akut) maupun IgG (infeksi sebelumnya atau vaksinasi).

Kultur Virus:

Mengisolasi virus dari cairan lepuhan untuk konfirmasi diagnosis, meskipun metode ini jarang digunakan karena membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan tes PCR.

Fluoresensi Langsung:

Menggunakan antibodi yang ditandai fluoresensi untuk mendeteksi antigen virus pada sampel jaringan kulit atau lepuhan.

Apa Kata Riset?

Virus varicella zoster (VZV) adalah penyebab penyakit cacar air dan herpes zoster.

Penelitian tentang VZV pada manusia memiliki keterbatasan karena tidak dapat dilakukan pada hewan model lain.

Melansir studi yang dipublikasikan dalam Nature reviews microbiology, terdapat teknik xenograft dengan menanamkan jaringan manusia seperti kulit, ganglia saraf, atau timus janin ke dalam tubuh tikus dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (SCID).

Para ilmuwan dapat mempelajari bagaimana VZV menginfeksi sel-sel manusia dalam kondisi yang lebih mirip dengan kondisi alami.

Model xenograft ini memungkinkan para peneliti untuk mempelajari mekanisme infeksi VZV secara lebih mendalam.

Pengobatan Virus Varicella Zoster

Pengobatan VZV bertujuan untuk mengurangi gejala, mempercepat penyembuhan, dan mencegah komplikasi. Berikut adalah pendekatan pengobatan untuk kedua jenis infeksi:

Pengobatan Cacar Air

Berikut berbagai langkah pengobatan yang bisa dokter lakukan:

1. Obat antivirus

Acyclovir atau valacyclovir dapat diresepkan untuk mengurangi keparahan gejala, terutama pada pasien dengan risiko komplikasi tinggi, seperti ibu hamil atau orang dengan gangguan kekebalan tubuh.

2. Pengobatan simptomatik

Pemberian paracetamol untuk meredakan demam dan nyeri. Aspirin sebaiknya dihindari karena dapat memicu sindrom Reye pada anak-anak.

Selain obat penurun demam, dokter juga bisa meresepkan losion kalamin atau gel berbasis mentol untuk mengurangi rasa gatal.

Antihistamin oral juga bisa diresepkan untuk membantu mengontrol rasa gatal yang berlebihan, terutama di malam hari.

3. Perawatan rumahan

Jaga kuku tetap pendek, terutama pada anak-anak, untuk mencegah infeksi sekunder akibat garukan pada kulit yang teriritasi.

Mandi dengan air hangat dan menggunakan sabun lembut untuk menjaga kebersihan kulit.

Pengobatan Herpes Zoster

Ada beberapa jens obat yang bisa dokter resepkan, antara lain:

1. Obat Antivirus:

Acyclovir, valacyclovir, atau famciclovir diresepkan untuk mempercepat penyembuhan, mengurangi nyeri, dan menurunkan risiko komplikasi seperti neuralgia pasca-herpes.

2. Obat pereda nyeri

Dokter juga akan meresepkan analgesik seperti ibuprofen atau paracetamol untuk nyeri ringan hingga sedang. Selain obat oral, obat topikal berbasis lidokain juga bisa diberikan untuk mengurangi nyeri lokal.

Dalam kasus nyeri berat atau nyeri neuropatik, dokter mungkin meresepkan antikonvulsan (seperti gabapentin) atau antidepresan tertentu.

3. Steroid

Dalam beberapa kasus, kortikosteroid dapat diberikan untuk mengurangi peradangan, terutama jika herpes zoster menyerang saraf wajah.

4. Perawatan tambahan

Kompres area ruam dengan kain bersih yang dibasahi air dingin untuk mengurangi rasa tidak nyaman. Selain itu, hindari penggunaan pakaian yang ketat di area ruam.

Komplikasi Virus Varicella Zoster

VZV juga bisa menyebabkan komplikasi. Terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah. Berikut beberapa komplikasi yang mungkin muncul:

Cacar Air

  • Infeksi bakteri sekunder pada kulit.
  • Pneumonia varicella.
  • Ensefalitis atau radang otak.
  • Sindrom Reye pada anak-anak yang diberi aspirin.

Herpes Zoster

  • Neuralgia pasca-herpetik (nyeri persisten di area ruam meskipun ruam telah sembuh).
  • Infeksi bakteri sekunder.
  • Kerusakan mata jika herpes zoster melibatkan saraf optik (herpes zoster oftalmikus).
  • Meningitis atau ensefalitis.

Pencegahan Virus Varicella Zoster

Pencegahan VZV dapat dilakukan melalui langkah-langkah berikut:

  • Vaksin varicella untuk anak-anak dan orang dewasa yang belum pernah terinfeksi.
  • Vaksin zoster untuk orang dewasa di atas usia 50 tahun untuk mencegah herpes zoster.
  • Hindari kontak langsung dengan cairan lepuhan atau droplet dari pasien yang sedang terinfeksi.
  • Menerapkan pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, cukup istirahat, dan olahraga teratur.
  • Penyuluhan tentang pentingnya vaksinasi dan cara menghindari penularan dapat membantu mengurangi penyebaran virus.

Vaksin Cacar Air Kini Bisa di Rumah Lewat Halodoc

Untuk mencegah cacar air, kamu bisa melakukan Vaksinasi Varicella (Varivax) melalui layanan Homecare by Halodoc (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).

Varivax adalah vaksin cacar air yang yang melindungi dari virus varicella/cacar air. Vaksin ini termasuk dalam rekomendasi imunisasi oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).

Layanan dari Homecare by Halodoc akan mendatangkan petugas ke tempat atau di lokasi mana pun yang kamu pilih untuk pemberian vaksin. 

Nah, berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Homecare & Vaksinasi di Halodoc:

  • Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Homecare by Halodoc.
  • Protokol kesehatan ketat.
  • artner resmi produsen vaksin internasional, sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
  • Hemat waktu dan biaya.
  • Tanpa biaya tambahan.
  • Setelah tes, kamu bisa chat dokter di Halodoc gratis untuk konsultasi setelah vaksin. 

Jadi, kapan saja kamu atau keluarga ingin melakukan vaksin cacar air, cukup pesan langsung melalui aplikasi Halodoc.

Booking Vaksinasi Varicella di Rumah Lebih Mudah Lewat Halodoc.

Kamu juga bisa order dengan hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226. 

Itulah penjelasan seputar virus varicella zoster yang perlu kamu ketahui. Jika kamu mengalami gejala infeksi varicella atau ingin mengetahui informasi lebih dalam tentang kondisi di atas, hubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc saja. 

Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Varicella-Zoster Virus (VZV). 
National Center for Biotechnology Information (NCBI). Diakses pada 2025. Varicella-Zoster Virus. 
Medscape. Diakses pada 2025. Varicella-Zoster Virus Overview. 
Nature reviews microbiology. Diakses pada 2025. Molecular mechanisms of varicella zoster virus pathogenesis.

TRENDING_TOPICS

VIEW_ALL
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp