Kualitas Sperma dan Ovum Berdasarkan Usia

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   16 Agustus 2018
Kualitas Sperma dan Ovum Berdasarkan UsiaKualitas Sperma dan Ovum Berdasarkan Usia

Halodoc, Jakarta – Banyak yang bilang kalau kualitas ovum (sel telur wanita) dipengaruhi oleh usia. Sebab semakin tua usia seorang wanita, semakin menurun kualitas ovumnya. Sedangkan, kualitas sperma seorang pria akan tetap terjaga berapa pun usianya. Tapi, apakah benar? Simak penjelasan tentang kualitas sperma dan ovum berdasarkan usia berikut ini, yuk!

Baca juga: Benarkah Kehamilan Ditentukan dari Banyaknya Sperma?

Kualitas Sperma Berdasarkan Usia

Kualitas sperma bisa diukur dengan menggunakan tes analisis sperma, yaitu tes spermiogram. Dalam pelaksanaan tes, ada tiga parameter yang digunakan untuk mengukur kualitas sperma. Antara lain jumlah, kecepatan, dan bentuk sperma. Selama seorang pria memiliki kesehatan tubuh dan seksual yang prima, maka, hasil tes tidak akan menunjukkan perbedaan kualitas berapa pun usia pria. Tapi secara garis besar, kualitas sperma yang terbaik bisa didapatkan pria pada usia 25-40 tahun.

Baca juga: Faktanya Merokok Turunkan Kualitas Sperma Pria

Sayangnya, ada beberapa kondisi yang bisa memengaruhi kualitas sperma. Antara lain faktor genetik, psikologis (seperti stres dan depresi), lingkungan (seperti air yang tercemar), kelainan organ reproduksi, gaya hidup (seperti merokok, kecanduan alkohol, dan penyalahgunaan obat-obatan), serta usia. Sebuah studi dari Universitas Otago, Selandia Baru bahkan menyebutkan bahwa kualitas sperma bisa saja menurun seiring pertambahan usia. Selain membuat volume sperma berkurang, pertambahan usia juga bisa menurunkan kecepatan sperma menuju sel telur untuk melakukan pembuahan (ovulasi).

Lantas, bagaimana kualitas sperma berdasarkan usia?

 

  • Usia 20-an dan 30-an

 

Pada usia ini, sebagian besar tubula di dalam testis mengandung sperma matang yang akan diproduksi setiap lima hari. Itu mengapa kebanyakan laki-laki butuh melakukan hubungan seksual setiap lima hari. Saat ejakulasi, pria umumnya menghasilkan 50 juta sperma. Penurunan kualitas sperma ini bisa terjadi seiring bertambahnya usia, sebab di usia 30-an, hormon testosteron terus menurun. Kondisi menurunnya kualitas sperma inilah yang sering dikaitkan dengan penyebab bayi lahir dengan sindrom Down.

 

  • Usia 40-an dan 50-an

 

Semakin bertambahnya usia, jumlah sperma matang yang dihasilkan juga mulai berkurang. Bahkan di atas usia 50 tahun, perubahan hormonal pada pria bisa memengaruhi penampilan fisik (biasanya lebih gemuk), fungsi kognitif, hingga gairah seksualnya. Itu mengapa gairah seksual pria di usia 40-an dan 50-an cenderung naik-turun.

Kualitas Ovum Berdasarkan Usia

Sama halnya seperti sperma, kualitas ovum juga dipengaruhi oleh banyak faktor. Antara lain usia, riwayat operasi ovarium sebelumnya, serta masalah pada ovarium (seperti tumor ovarium). Jika kualitas sperma terbaik berada di rentang usia 25-40 tahun, maka, kualitas terbaik ovum berada pada usia 24 tahun. Lantas, bagaimana kualitas ovum berdasarkan usia?

  • Usia 20-an

Menurut para ahli, usia 20-an adalah waktu yang tepat untuk hamil. Ini karena pada usia 20-an, wanita berada di puncak kesuburannya. Kualitas sel telur masih sangat baik, serta risiko komplikasi saat kehamilan (seperti hipertensi atau diabetes) juga masih rendah.

  • Usia 30-an

Dibanding usia 20-an, peluang kehamilan pada usia ini cenderung lebih kecil, meskipun seorang wanita masih memiliki peluang untuk hamil. Risiko kehamilan juga cenderung lebih besar dibanding saat usia 20-an. Itu mengapa pada usia ini, seorang wanita dianjurkan untuk lebih rutin memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatan dan kualitas ovum.

  • Usia 40-an

Jumlah dan kualitas ovum yang dihasilkan sudah berkurang, sehingga potensi kehamilan juga lebih rendah dibanding saat berusia 20-an dan 30-an. Risiko kehamilan juga cenderung lebih tinggi di usia ini, seperti keguguran, bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR), hingga sindrom Down.

Itulah fakta tentang kualitas sperma dan ovum yang perlu diketahui. Kalau kamu punya pertanyaan lain seputar kualitas sperma dan ovum, jangan ragu untuk bertanya pada dokter Halodoc. Melalui aplikasi Halodoc, ibu dapat bertanya kapan saja dan dimana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan