Advertisement

Lingkar Lengan: Cara Ukur dan Interpretasi Hasilnya

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Caisar Dewi Maulina   06 Mei 2025

Lingkar lengan atas (LILA) adalah indikator sederhana namun penting untuk menilai status gizi dan mendeteksi risiko kekurangan energi kronis.

Lingkar Lengan: Cara Ukur dan Interpretasi HasilnyaLingkar Lengan: Cara Ukur dan Interpretasi Hasilnya

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Lingkar Lengan?
  2. Mengapa Pengukuran Lingkar Lengan Penting?
  3. Lingkar Lengan Sebagai Indikator Status Gizi
  4. Batas Normal Lingkar Lengan
  5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lingkar Lengan
  6. Cara Mengukur Lingkar Lengan dengan Benar
  7. Interpretasi Hasil Pengukuran Lingkar Lengan
  8. Hubungan Lingkar Lengan dengan Kondisi Kesehatan Lainnya
  9. Intervensi dan Rekomendasi Berdasarkan Hasil Pengukuran
  10. Kesimpulan

Lingkar lengan, khususnya lingkar lengan atas (LILA), adalah pengukuran antropometri yang memberikan informasi penting mengenai status gizi dan kesehatan seseorang.

Pengukuran ini sederhana, mudah dilakukan, dan dapat menjadi indikator risiko kekurangan energi kronis (KEK), terutama pada kelompok rentan seperti ibu hamil.

Memahami pentingnya lingkar lengan dan cara pengukurannya yang benar dapat membantu dalam deteksi dini masalah gizi dan pencegahan komplikasi kesehatan.

Apa Itu Lingkar Lengan?

Lingkar lengan adalah ukuran keliling lengan atas, biasanya diukur pada titik tengah antara bahu dan siku.

Pengukuran ini mencerminkan massa otot dan lemak subkutan di lengan, sehingga dapat memberikan gambaran tentang status gizi seseorang.

Lingkar lengan atas (LILA) adalah istilah yang paling umum digunakan dalam konteks kesehatan dan gizi.

Mengapa Pengukuran Lingkar Lengan Penting?

Pengukuran lingkar lengan penting karena beberapa alasan:

  • Deteksi Dini Masalah Gizi: Lingkar lengan yang kurang dari normal dapat mengindikasikan kekurangan gizi, seperti KEK.
  • Identifikasi Risiko Kesehatan: Pada ibu hamil, LILA yang rendah dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan dan kelahiran.
  • Monitoring Status Gizi: Pengukuran lingkar lengan secara berkala dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi seseorang.
  • Skrining Cepat dan Mudah: Pengukuran ini relatif cepat dan mudah dilakukan, sehingga cocok untuk skrining gizi di lapangan atau di komunitas.

Simak informais lain tentang Diet dan Nutrisi Kebutuhan Tubuh berikut ini.

Lingkar Lengan Sebagai Indikator Status Gizi

Lingkar lengan, khususnya LILA, adalah indikator yang sensitif terhadap perubahan status gizi. Pengukuran ini mencerminkan cadangan energi dan protein dalam tubuh. LILA sering digunakan untuk menilai status gizi pada:

  • Ibu Hamil: Untuk mendeteksi risiko KEK yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin.
  • Anak-anak: Untuk mengidentifikasi anak-anak yang mengalami gizi buruk atau stunting.
  • Orang Dewasa: Sebagai bagian dari penilaian status gizi secara umum, terutama pada kondisi medis tertentu.

Batas Normal Lingkar Lengan

Batas normal lingkar lengan bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kondisi fisiologis. Berikut adalah contoh batas normal LILA untuk beberapa kelompok:

  • Ibu Hamil: Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, batas normal LILA untuk ibu hamil adalah 23,5 cm. LILA kurang dari 23,5 cm menunjukkan risiko KEK.
  • Anak-anak: Batas normal LILA pada anak-anak bervariasi sesuai usia dan jenis kelamin. Standar WHO digunakan sebagai acuan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lingkar Lengan

Beberapa faktor dapat mempengaruhi ukuran lingkar lengan, antara lain:

  • Usia: Lingkar lengan cenderung meningkat seiring bertambahnya usia hingga dewasa, kemudian dapat menurun pada usia lanjut.
  • Jenis Kelamin: Pria cenderung memiliki lingkar lengan yang lebih besar dibandingkan wanita karena perbedaan massa otot.
  • Status Gizi: Kekurangan gizi dapat menyebabkan penurunan lingkar lengan.
  • Aktivitas Fisik: Aktivitas fisik yang intens dapat meningkatkan massa otot dan lingkar lengan. Yuk, simak informasi tentang Olahraga – Tujuan dan Manfaatnya untuk Kesehatan berikut ini.
  • Kondisi Medis: Penyakit tertentu, seperti penyakit kronis atau infeksi, dapat mempengaruhi status gizi dan lingkar lengan.

Cara Mengukur Lingkar Lengan dengan Benar

Pengukuran lingkar lengan harus dilakukan dengan benar untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  • Alat: Gunakan pita pengukur yang tidak elastis dan memiliki skala yang jelas.
  • Posisi: Subjek berdiri tegak dengan lengan menggantung bebas di sisi tubuh.
  • Lokasi Pengukuran: Tentukan titik tengah antara bahu (akromion) dan siku (olekranon). Tandai titik ini.
  • Pengukuran: Lingkarkan pita pengukur di sekitar lengan pada titik tengah yang telah ditandai. Pastikan pita tidak terlalu ketat atau terlalu longgar.
  • Pembacaan: Baca hasil pengukuran pada pita pengukur dengan teliti. Catat hasil dalam satuan sentimeter (cm).

Interpretasi Hasil Pengukuran Lingkar Lengan

Interpretasi hasil pengukuran lingkar lengan harus dilakukan dengan mempertimbangkan usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan individu.

Secara umum, hasil pengukuran dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

  • Normal: Lingkar lengan berada dalam rentang normal untuk usia dan jenis kelamin.
  • Kurang: Lingkar lengan lebih rendah dari batas normal, menunjukkan risiko kekurangan gizi.
  • Lebih: Lingkar lengan lebih tinggi dari batas normal, mungkin menunjukkan kelebihan berat badan atau massa otot yang tinggi.

Hubungan Lingkar Lengan dengan Kondisi Kesehatan Lainnya

Selain sebagai indikator status gizi, lingkar lengan juga dapat berhubungan dengan kondisi kesehatan lainnya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lingkar lengan yang kecil dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular pada orang dewasa.

Selain itu, lingkar lengan juga dapat digunakan untuk memantau respons terhadap intervensi gizi pada pasien dengan penyakit kronis.

Intervensi dan Rekomendasi Berdasarkan Hasil Pengukuran

Jika hasil pengukuran lingkar lengan menunjukkan adanya masalah gizi, intervensi yang tepat perlu dilakukan. Beberapa intervensi yang mungkin dilakukan antara lain:

  • Konseling Gizi: Memberikan edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang dan cara memenuhi kebutuhan gizi. Butuh konseling gizi? Ini Rekomendasi Dokter Gizi di Halodoc yang Bisa Dihubungi.
  • Suplementasi Gizi: Memberikan suplemen makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi yang kurang.
  • Modifikasi Diet: Mengubah pola makan untuk meningkatkan asupan nutrisi.
  • Pemantauan Berkala: Melakukan pengukuran lingkar lengan secara berkala untuk memantau respons terhadap intervensi.

Kesimpulan

Pengukuran lingkar lengan adalah alat yang sederhana dan efektif untuk menilai status gizi dan mengidentifikasi risiko kekurangan gizi.

Pemahaman tentang pentingnya lingkar lengan, cara pengukuran yang benar, dan interpretasi hasil yang tepat dapat membantu dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

Jika kamu memiliki kekhawatiran mengenai status gizi mu atau orang terdekat, konsultasikan dengan dokter spesialis gizi di Halodoc.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
World Health Organization (WHO). Diakses pada 2025. Physical status: The use and interpretation of anthropometry.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2025. Anthropometric Indicators.
UNICEF. Diakses pada 2025. Measuring malnutrition: Individual assessment.