Masker N95 Efektif Cegah Omicron? Ini Faktanya

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   13 Januari 2022

“Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat mempertimbangkan penggunaan masker N95, karena dinilai efektif dalam mencegah varian Omicron. Sebab, masker tersebut memiliki daya proteksi yang lebih baik dibandingkan dengan masker kain atau bedah karena mengandung serat polipropilen. Akan tetapi, tidak semua orang memiliki akses masker N95 yang pas dan bisa dipakai setiap hari.”

Masker N95 Efektif Cegah Omicron? Ini FaktanyaMasker N95 Efektif Cegah Omicron? Ini Faktanya

Halodoc, Jakarta – Memakai masker menjadi salah satu poin utama dalam protokol kesehatan selama pandemi COVID-19 berlangsung. Sebab, penggunaan masker menjadi salah satu cara yang efektif untuk  menangkal penularan virus Corona atau COVID-19. Apalagi kini, dunia kembali digemparkan oleh kehadiran varian COVID-19 terbaru, yaitu omicron. 

Bahkan, CDC Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan untuk memperbarui pedoman masker guna mencegah penyebaran COVID-19 varian Omicron. CDC menyarankan penggunaan masker seperti N95 karena diyakini protektif dalam mencegah penyebaran virus COVID-19. 

Namun, benarkah faktanya demikian? Yuk simak faktanya di sini!

Fakta Mengenai Efektivitas Masker N95

Seperti yang dilansir dari salah satu media daring nasional dan internasional, CDC kemungkinan akan menyarankan masyarakat Amerika Serikat untuk menggunakan masker N95 atau KN95 yang sangat protektif. Sebelumnya kedua jenis masker tersebut biasa digunakan oleh petugas kesehatan. 

Penggunaan salah satu dari kedua masker tersebut juga perlu dilakukan sepanjang hari saat keluar rumah. Pertimbangan tersebut diambil karena peningkatan jumlah kasus COVID-19 di AS yang telah mencapai 1,13 juta kasus baru pada Senin lalu (10/1/2022).

Nah, masker N95 dinilai sebagai masker pilihan terbaik untuk mencegah COVID-19 dibanding dengan masker bedah atau masker kain. Sebab, masker tersebut memiliki daya proteksi yang lebih baik dibandingkan masker kain atau bedah karena mengandung serat polipropilen. Serat polipropilen sendiri berfungsi sebagai penghalang mekanis dan elektrostatik. 

Seorang profesor biologi di University of Massachusetts Dartmouth, Erin Bromage juga mendukung hal tersebut. Dirinya mengatakan bahwa masker N95 dapat menyaring tetesan besar dan aerosol atau partikel yang lebih kecil yang berpotensi mengandung virus di udara. Respirator N95 dapat menyaring hingga 95 persen partikel di udara. Sedangkan  masker kain berisiko memiliki tingkat kebocoran hingga 75 persen.

Maka, dapat disimpulkan bahwa penggunaan masker N95 kemungkinan besar akan dijadikan pedoman oleh CDC guna menangkal varian Omicron. Pertimbangan tersebut didasari oleh efektivitas masker N95 dalam menyaring udara. 

Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi lebih lanjut dari CDC mengenai wacana perubahan pedoman masker tersebut. Selain itu, tidak semua orang memiliki akses masker N95 yang pas dan bisa dipakai setiap hari.

Masker lain yang Dapat Digunakan untuk Cegah Varian Omicron 

Beberapa respirator dirancang dan diuji untuk memenuhi standar internasional. Menurut laman resmi CDC, selain N95, jenis masker respirator lain yang juga memenuhi standar internasional adalah KN95. Layaknya masker jenis N95, masker KN95 juga disebut dapat menyaring sekira 95 persen partikel di udara. 

Selain itu, masker tersebut juga dirancang agar pas dengan wajah dan memudahkan pemakainya saat bernapas. Sebab, masker KN95 juga dapat membentuk lekukan kecil di atas mulut dan hidung pemakainya. Maka dari itu, penggunaan masker KN95 juga dapat dianjurkan mengingat masker N95 memiliki stock yang terbatas. Nah, masker jenis KN95 juga merupakan masker yang dinilai dapat mencegah penularan COVID-19 varian Omicron. 

Itulah penjelasan terkait fakta tentang penggunaan masker N95 yang dinilai lebih efektif dalam mencegah penularan varian Omicron. Penggunaan masker tersebut kemungkinan akan disarankan oleh CDC berdasarkan efektivitasnya dalam menyaring udara hingga 95 persen. 

Meski begitu, belum ada konfirmasi lebih lanjut terkait wacana tersebut. Selain itu, masker N95 biasa digunakan oleh petugas kesehatan dan tidak semua orang memiliki akses masker tersebut. 

Selain menggunakan masker, pemeriksaan COVID-19 juga merupakan hal penting dalam mencegah penularan atau penyebaran virus skala besar. Maka dari itu, jika kamu mengalami gejala COVID-19 seperti batuk, pilek yang disertai sesak napas, atau anosmia, segeralah menghubungi dokter untuk meminta saran medis yang tepat.

Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa menghubungi dokter untuk menceritakan keluhan yang kamu rasakan dan meminta saran medis. Lewat fitur chat/video call secara langsung, sehingga kamu tidak perlu keluar rumah. Nantinya, dokter akan memberikanmu saran medis yang tepat terkait apakah kamu perlu atau tidak menjalani pemeriksaan COVID-19 seperti PCR. Jadi tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang!

Referensi:

CNN Indonesia. Diakses pada 2022. Cegah Omicron, CDC Pertimbangkan Ganti Pedoman Masker dengan N95
Washington Post. Diakses pada 2022. CDC weighs recommending better masks against omicron variant 
CDC.gov. Diakses pada 2022. Omicron Variant: What You Need to Know 
CDC.gov. Diakses pada 2022. Types of Masks and Respirators 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan