Hitung dan Penuhi Kebutuhan Kalori serta Nutrisi Tubuh Saat Berpuasa!

11 Mei 2018

Jakarta, Halodoc – Perubahan pola makan di bulan Ramadan, dari tiga kali sehari menjadi dua kali sehari saat sahur dan berbuka, seringkali menimbulkan anggapan bahwa kita makan lebih sedikit dari biasanya. Akibatnya, kita cenderung menyantap porsi makanan berlebihan ketika berbuka. Padahal, kebutuhan kalori harian tubuh saat berpuasa tetap sama dengan kebutuhan kalori saat tidak berpuasa. Selain memerhatikan pemenuhan kebutuhan kalori, penting pula memerhatikan asupan nutrisi agar bugar dan tetap produktif selama berpuasa. Program #PuasaSehat merupakan salah satu wujud komitmen Halodoc dalam membantu meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan teknologi. Secara khusus, Halodoc berharap dapat membantu masyarakat Indonesia khususnya umat Muslim untuk menjanlankan puasa dengan nyaman dan tetap fit dalam mempersiapkan Hari Raya.

Press Conference #PuasaSehat yang kami adakan pada Jumat, 04 Mei 2018 di The Hook, Senopati mendapat antusiasme yang baik dari teman-teman media yang kami undang. Halodoc turut mengundang juga Dr. Jovita Amelia, M.Sc, Sp.GK yang merupakan dokter ahli nutritionist yang berpraktek di aplikasi Halodoc sebagai narasumber dan Jenahara Nasution sebagai user setia Halodoc yang merupakan perancang busana muslim di Indonesia.

Dr. Jovita mengatakan bahwa "Kebutuhan nutrisi saat bulan Ramadan tentu disesuaikan dengan aktivitas dan berat badan seseorang. Agar tubuh fit dan tetap produktif selama berpuasa, tidak dianjurkan untuk mengurangi atau menambahkan asupan kalori. Kita justru harus memerhatikan asupan nutrisi agar terhindar dari permasalahan kesehatan." Selain itu dr. Jovita menambahkan lima tips memilih makanan dan minuman yang dapat menunjang produktivitas saat bepuasa diantaranya:

  1. Hindari konsumsi kafein serta makanan dan minuman manis secara berlebihan.

  2. Untuk pemenuhan kebutuhan energi, pilih karbohidrat kompleks dari makanan berbahan gandum, buah – buahan seperti pisang serta umbi – umbian.

  3. Untuk mencegah begah hindari konsumsi gorengan dan santan berlebih saat berbuka.

  4. Untuk mencegah konstipasi penuhi kebutuhan serat harian dari sayur – sayuran.

  5. Untuk menghindari dehidrasi saat berpuasa penuhi kebutuhan cairan minimum delapan gelas – dua gelas saat sahur dan berbuka, dua gelas setelah makan malam, dua gelas sebelum tidur.

“Gaya hidup sehat sudah menjadi bagian keseharian saya dan keluarga, sayangnya saya dan keluarga terkadang suka lupa diri saat berbuka. Kita sering tergoda, kalau lihat gorengan atau takjil yang manis – manis. Awalnya nyicip tapi gak jarang jadi keterusan, kalau sudah kebablasan baru deh mulai terasa kurang nyaman, mulai dari perasaan lemas sehingga berat untuk lanjut beribadah karena lemas atau mulai terasa pusing dan begah. Nah, saat masalah kesehatan mulai hadir, menjalankan ibadah puasa bisa terasa kurang khidmat. Payahnya, kita suka kesulitan mengatur waktu untuk konsultasi ke dokter karena merasa sayang melewatkan ibadah, dan bisnis serta undangan buka bersama untuk menjalin silaturahmi biasanya ramai. Begitu dengar program #PuasaSehat dari Halodoc saya senang sekali, karena sekarang konsultasi mulai dari pemenuhan nutrisi atau konsultasi masalah kesehatan ke tenaga kesehatan ahli hanya sejauh genggaman tangan” ujar Jenahara Nasution, Ibu dari tiga orang anak yang berprofesi sebagai perancang busana muslim.

Program #PuasaSehat merupakan salah satu wujud komitmen Halodoc dalam membantu meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia dengan memanfaatkan teknologi. Secara khusus, Halodoc berharap dapat membantu masyarakat Indonesia khususnya umat Muslim untuk menjanlankan puasa dengan nyaman dan tetap fit dalam mempersiapkan Hari Raya. Tetap sehat dalam menjalani ibada puasa bersama #PuasaSehat Halodoc.