Mengidap Syok Kardiogenik, Ini yang Terjadi pada Tubuh

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   28 Maret 2019
Mengidap Syok Kardiogenik, Ini yang Terjadi pada TubuhMengidap Syok Kardiogenik, Ini yang Terjadi pada Tubuh

Halodoc, Jakarta – Syok kardiogenik adalah salah satu kondisi kesehatan yang berhubungan dengan jantung. Ketika seseorang mengalami syok kardiogenik artinya jantung mengalami gangguan secara mendadak sehingga tidak bisa mencukupi pasokan darah yang dibutuhkan oleh tubuh. Ketika seseorang mengalami syok kardiogenik, biasanya tubuh akan mengalami gangguan pada ruang utama jantung. Kondisi ini terkadang menyebabkan seseorang mengalami serangan jantung. Ketika serangan jantung berlangsung artinya arteri jantung tidak mendapatkan asupan darah yang baik. Kondisi ini menyebabkan otot jantung melemah dan menyebabkan seseorang mengalami syok kardiogenik.

Baca juga: Perbedaan Penyakit Gagal Jantung dengan Syok Kardiogenik

Meskipun kondisi ini jarang terjadi, namun kondisi syok kardiogenik yang tidak segera diatasi nyatanya dapat memberikan dampak yang cukup fatal bagi seseorang yang mengalaminya. Sebaiknya kenali gejala yang dapat kamu kenali untuk mencegah kondisi syok kardiogenik menjadi komplikasi penyakit yang lebih parah lagi.

Biasanya, pengidap syok kardiogenik akan mengalami kesulitan ketika bernapas, Sesak napas dan napas yang menjadi berat salah satu gejala yang paling umum dirasakan oleh pengidap syok kardiogenik. Tidak hanya itu, detak jantung yang mendadak berdetak lebih cepat atau dikenal sebagai takikardia juga bisa menjadi salah satu tanda syok kardiogenik. Nyeri pada bagian sekitar dada, berkurangnya frekuensi buang air kecil, keringat berlebihan dan hilang kesadaran menjadi gejala umum yang dirasakan seseorang ketika mengalami syok kardiogenik.

Komplikasi Syok Kardiogenik

Ya, sebaiknya atasi kondisi syok kardiogenik agar tidak membahayakan nyawa. Syok kardiogenik dapat mengurangi pasokan oksigen menuju organ tubuh lainnya seperti hati, ginjal dan juga otak. Kerusakan pada organ-organ tersebut bisa saja terjadi ketika pasokan oksigen berkurang. Hal ini mengakibatkan komplikasi penyakit lain pada kesehatan kamu. Kondisi syok kardiogenik yang dikenali sejak dini nyatanya bisa mendapatkan penanganan lebih dini sehingga hal ini menurunkan potensi penyakit lain yang akan berkembang.

Baca juga: Kebiasaan yang Bisa Sebabkan Syok Kardiogenik

Pencegahan Syok Kardiogenik

Syok kardiogenik umumnya terjadi pada pasien yang sudah memiliki kelainan atau masalah jantung sejak dulu, sehingga harus rutin kontrol dan mengetahui tanda-tanda bahaya dari jantungnya. Selain itu kamu bisa melakukan beberapa cara sederhana ini untuk mencegah syok kardiogenik, yaitu:

  • Menerapkan Gaya Hidup Sehat

Berolahraga dengan teratur dapat menghindarkan dari masalah pada jantung. Kamu bisa lakukan olahraga seperti berenang, bersepeda, lari atau yoga untuk menjaga kesehatan jantung kamu.

  • Mengonsumsi Makanan Sehat

Selain berolahraga, kamu juga bisa menghindari makanan yang memiliki lemak jahat. Sebaiknya konsumsi makanan yang memiliki nutrisi dan gizi yang baik untuk kesehatan jantung. Sebaiknya, pilih salmon dan tuna menjadi makanan favorit untuk menjaga kesehatan jantung. Kandungan omega-3 pada kedua makanan laut ini dapat menurunkan risiko gangguan pada detak jantung serta dapat menurunkan tekanan darah.

  • Menjaga Berat Badan

Berat badan yang mudah naik atau turun secara drastis nyatanya berisiko terhadap gangguan pada jantung. Sebaiknya, selalu menjaga berat badan agar stabil sehingga kamu terhindar dari masalah jantung.

  • Hindari Penyakit yang Meningkatkan Risiko Jantung

Biasakan lakukan gaya hidup sehat agar kamu terhindar dari segala penyakit yang berhubungan dengan risiko jantung seperti penyakit hipertensi, diabetes dan kolesterol tinggi.

Gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya mengenai kesehatan jantung pada dokter. Yuk download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!

Baca juga: Lakukan 6 Hal Ini untuk Diagnosis Syok Kardiogenik

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan