Mengobati Hidradenitis Supurativa dengan Antibiotik dan Hormon

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   14 Mei 2018
Mengobati Hidradenitis Supurativa dengan Antibiotik dan HormonMengobati Hidradenitis Supurativa dengan Antibiotik dan Hormon

Halodoc, Jakarta – Penyebab hidradenitis supurativa, atau lebih familier disebut dengan bisul, memang belum diketahui secara pasti.  Namun, kasus yang sering terjadi adalah adanya pembengkakan pada kelenjar keringat, sehingga menimbulkan benjolan di bawah kulit. Selain itu, hormon androgen juga diketahui bisa memicu munculnya hidradentitis supurativa.

Hidradenitis Supurativa bisa diobati dengan memberikan antibiotik dan hormon. Kedua cara pengobatan ini bisa memperbaiki kondisi pada tahapan yang berbeda.

(Baca juga: Kenalan dengan Hidradenitis Supurativa Alias Bisul)

Mengobati Hidradenitis Supurativa dengan Antibiotik

Jika kamu memiliki hidradenitis supurativa kronis, dokter kulit biasanya akan merekomendasikan pilihan pengobatan antibiotik untuk membantu menyembuhkan lesi (jaringan abnormal) pada kulit. Tujuannya terutama adalah untuk mencegah timbulnya bisul baru.

Antibiotik juga mengobati infeksi apa pun di lesi di kulit kamu, termasuk bau tak sedap yang dapat menyebabkan infeksi. Antibiotik juga dapat mengurangi peradangan, menyembuhkan luka lesi, dan mencegah lesi baru terbentuk.

Antibiotik bisa dioleskan ke kulit secara topikal atau diminum. Jika hidradenitis supurativa kamu ringan, dokter mungkin akan merekomendasikan antibiotik topikal, seperti klindamisin. Umumnya antibiotik topikal cukup digunakan dua kali sehari, meskipun durasi pengobatan bervariasi. Pengunaan antibiotik sampai 10 hari bisa membantu meredakan radang.

Sementara itu, antibiotik oral yang sering diresepkan untuk mengobati hidradenitis supurativa meliputi doksisiklin monohidrat (Monodoks, Adoksi, dan lainnya), minocycline, tetrasiklin, klindamisin (Cleocin), eritromisin, rifampisin (Rifadin), dan amoksisilin/klavulanat (Augmentin, Augmentin ES-600).

Tapi, jangan mengonsumsi obat-obatan ini secara sembarangan ya. Karena tidak semua antibiotik cocok dengan kulit dan tubuhmu. Biasanya dokter akan mempertimbangkan kemungkinan alergi.

Kamu bisa berdiskusi dengan para dokter ahli di aplikasi Halodoc lho. Kamu bisa bertanya tentang penyebab hidradenitis supurativa dan pemilihan obat yang tepat melalui layanan video/voice call atau chat. Bahkan cek lab dan pembelian obat-obatan dan vitamin juga bisa kamu lakukan di aplikasi Halodoc tanpa perlu keluar rumah. Jadi sangat mudah dan praktis.

Pengobatan Hidradenitis Supurativa dengan Terapi Hormon

Nah, jenis pengobatan kedua adalah dengan terapi hormon. Pada penyakit hidradenitis supurativa, hormon androgen dianggap sebagai pemicunya. Jadi terapi hormon bisa bermanfaat mengandalikan perkembangan hormon ini. Hormon yang paling sering diresepkan adalah kontrasepsi oral yang mengandung hormon estrogen dan norgestrel, atau kontrasepsi oral yang mengandung hormon drospirenone, finasteride (Propecia, Proscar) dan dutasteride (Avodart).

Penggunaan hormon ini mungkin memberikan efek samping seperti masalah ejakulasi, penurunan dorongan seks, risiko bayi mengalami kecacatan jika dikonsumsi selama kehamilan, dan lain-lain. Karena itu, pemilihan terapi hormon harus dilakukan atas rekomendasi dokter ya.

(Baca juga: Apakah Saya Berisiko Terkena Hidradenitis Supurativa)

Kedua jenis pengobatan ini juga harus dibarengi dengan perubahan gaya hidup, seperti berhenti merokok dan mengatur berat badan. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang penyebab hidradenitis supurativa dan perawatannya, yuk download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play sekarang.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan