Menjalani Intermittent Dibarengi dengan Olahraga, Bisakah?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   13 November 2020
Menjalani Intermittent Dibarengi dengan Olahraga, Bisakah? Menjalani Intermittent Dibarengi dengan Olahraga, Bisakah?

Halodoc, Jakarta – Intermittent fasting adalah salah satu metode diet untuk menurunkan berat badan. Dilihat dari namanya saja kamu pasti sudah paham dengan cara kerja diet ini. Intermittent fasting atau puasa berselang adalah metode diet dengan cara tidak mengonsumsi makanan apa pun dalam beberapa jam. Tidak seperti puasa di bulan Ramadan, selama menjalankan diet ini kamu masih boleh minum air putih saja. 

Biasanya, seseorang yang menjalani diet juga berolahraga agar penurunan berat badan bisa lebih efektif. Meski kelihatannya tidak seberat seperti puasa Ramadhan, apakah olahraga masih aman dilakukan saat menjalani intermittent fasting? Simak penjelasan berikut.

Baca juga: Adakah Efek Samping Lakukan Intermittent Fasting?

Bisakah Saya Berolahraga Saat Puasa?

Kamu boleh-boleh saja kok berolahraga saat menjalani intermittent fasting. Sebab, kunci penurunan berat badan dan penambahan otot bukan hanya kalori dan olahraga saja, tetapi juga pengoptimalan hormon. Diet yang dikombinasikan dengan olahraga mampu meningkatkan hormon pertumbuhan dan membuat kamu lebih sensitif terhadap insulin. Sensitivitas insulin ini merupakan kunci untuk tetap awet muda dan tubuh yang ramping.

Banyak orang yang hanya berfokus pada kalori masuk dan kalori yang keluar saja. Padahal, penurunan berat badan bukan hanya berkisar itu saja. Olahraga yang dikombinasikan dengan diet adalah cara yang paling optimal untuk meningkatkan kesehatan dan komposisi tubuh. Kalau kamu ingin mendapatkan manfaat ini, sebaiknya lakukan olahraga di pagi hari sebelum sarapan.

Tips Aman Berolahraga saat Intermittent Fasting

Tentunya ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan saat ingin berolahraga selama menjalani intermittent fasting:

  • Berolahraga di Dekat Waktu Makan

Mengatur waktu makan dengan olahraga intensitas sedang atau tinggi adalah kunci keberhasilan olahraga yang kamu jalani. Dengan cara ini tubuh bisa memiliki beberapa simpanan glikogen untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar latihan.

Baca juga: Sebelum Lakukan Intermittent Fasting, Perhatikan 5 Hal Ini

  • Tetap Terhidrasi

Puasa intermittent berbeda dengan puasa di bulan Ramadan. Kamu masih boleh minum air putih saat menjalani diet ini. Beberapa ahli bahkan mewajibkan agar pelaku diet tetap terhidrasi dan minum lebih banyak air untuk mencegah dehidrasi.

  • Pertahankan Elektrolit Tubuh

Selain air putih, sumber hidrasi rendah kalori yang baik adalah air kelapa. Selain mengisi kembali elektrolit, air kelapa juga rendah kalori dan rasanya cukup enak. Sebaiknya kurangi atau hindari minuman olahraga karena cenderung mengandung banyak gula.

  • Jangan Dipaksa

Jangan memaksakan diri terlalu keras. Jika kamu mulai merasa pusing dan lemas segera istirahat dan jangan memaksa untuk tetap berolahraga. 

  • Perhatikan Jenis Puasa

Jika kamu melakukan puasa berselang 24 jam, sebaiknya pilih jenis olahraga yang intensitas rendah saja seperti berjalan, gentle yoga, atau pilates. Namun, jika kamu melakukan jendela puasa 16 jam, kamu masih bisa melakukan jenis olahraga apapun. 

Baca juga: Jangan Mager, Ini Manfaat Olahraga saat Puasa

Punya pertanyaan lain dengan metode diet ini? Hubungi dokter atau ahli gizi lewat Halodoc saja. Kamu bisa bertanya sepuasnya kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.

Referensi:
Prospect Medical. Diakses pada 2020. Working Out While Intermittent Fasting.
Healthline. Diakses pada 2020. How to Exercise Safely During Intermittent Fasting.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan