Miliki Efek Samping Untuk Sariawan, BPOM Bekukan Izin Edar Albothyl

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   16 Februari 2018
Miliki Efek Samping Untuk Sariawan, BPOM Bekukan Izin Edar AlbothylMiliki Efek Samping Untuk Sariawan, BPOM Bekukan Izin Edar Albothyl

Halodoc, Jakarta - Surat edaran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengenai salah satu produk obat sariawan sedang menjadi topik hangat. Alasannya, produk dengan brand Albothyl itu mengandung policresulen dalam bentuk sediaan cairan obat luar konsentrat 36 persen, yang dinilai dapat memberikan efek negatif bagi kesehatan.

Sejak dua tahun terakhir, sebenarnya BPOM sudah menerima 38 laporan dari profesional kesehatan yang menerima pasien dengan keluhan efek samping Albothyl untuk mengobati sariawan. Efek sampingnya seperti sariawan yang kian membesar dan berlubang, bahkan menyebabkan infeksi. Nah, karena laporan itulah BPOM bersama ahli farmakologi dan klinis melakukan pengajian aspek keamanaan pada obat tersebut.

Dalam rilis yang dikeluarkan BPOM, diputuskan bahwa policresulen tidak boleh digunakan sebagai hemostatik dan antiseptik pada saat pembedahan serta penggunaan pada kulit (dermatologi), telinga, hidung dan tenggorokan (THT), sariawan (stomatitis aftosa), dan gigi (odontologi).

Berdasarkan temuan terhadap kandungan Albothyl ini, maka BPOM pun membekukan izin edar produk ternama itu dalam bentuk cairan obat luar konsentrat hingga indikasi yang diajukan disetujui. Namun, keputusan pembekuan itu enggak hanya untuk Albothyl saja, produk sejenis lainnya juga mendapat perlakuan yang sama. BPOM juga menegaskan pada produsen obat-obat tersebut untuk menarik obat dari peredaran. Selambat-lambatnya satu bulan sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Pembekuan Izin Edar.

Nah, bagi kamu yang memiliki keluhan sariawan, BPOM menawarkan alternatif obat lainnya. Misalnya, obat dengan kandungan benzydamine HCl, povidone iodine 1%, atau kombinasi dequalinium chloride dan vitamin C.

Pendapat dari ahli
Kandungan Albothyl dianggap memberikan efek negatif pada sariawan. Namun, menurut European Review for Medical and Pharmacological Sciences, policresulen disebut juga polymolecular organic acid, yang memiliki efek hemostatik atau menghentikan pendarahan, membentuk jaringan nekrotik (jaringan yang mati) dan merangsang pembentukan jaringan baru. Lantas, mengapa dianggap berbahaya kalau digunakan untuk mengobati sariawan?

Nah, menurut ahli, ketika kamu mengoleskan produk dengan policresulen pada luka di rongga mulut atau sariawan, yang terjadi adalah efek vasokonstriksi. Efeknya berupa penyempitan pembuluh darah perifer (tepi) di sekitar sariawan. Inilah yang membuat sariawan “sembuh” atau rasa perihnya jadi hilang sesaat, karena suplai darah di sekitar sariawan terhenti dan menjadikan jaringan sariawan mati.

Lalu, setelah jaringan mati, tubuh secara otomatis akan melepaskan jaringan tersebut hingga terjadilah pembentukan jaringan baru yang sehat. Sayangnya, jaminan sembuh sariawan dengan policresulen ini tidak terjadi pada beberapa orang. Sebab kerusakan jaringan akibat policresulen enggak bisa mengimbangi pembentukan jaringan sehat. Alhasil, efek dominan yang terjadi adalah matinya jaringan sariawan. Inilah alasan yang bikin sariawan justru membesar dan sakit. Singkatnya, itulah efek samping Albothyl yang bisa terjadi pada beberapa orang.

Nah, oleh karena itu atas himbauan dari BPOM, jika kamu masih menggunakan obat kandungan policresulen, sebaiknya dihentikan, ya! Ditakutkan akan terjadi reaksi pada tubuh yang bisa membahayakan kesehatan kamu.

Kalau kamu punya keluhan tentang sariawan atau ingin mengetahui efek samping dari policresulen, kamu bisa lho bicara ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat untuk bertanya kapan saja dan dimana saja. Untuk mengobati sariawanmu, kamu juga bisa membeli produk kesehatan dan vitamin yang dibutuhkan di Halodoc. Kamu hanya tinggal order lewat aplikasi Halodoc, dan pesanan kamu akan diantar dalam satu jam. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

 

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan