Mitos atau Fakta Kutu Busuk Membawa Penyakit Menular

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   26 Juli 2020
Mitos atau Fakta Kutu Busuk Membawa Penyakit Menular Mitos atau Fakta Kutu Busuk Membawa Penyakit Menular

Halodoc, Jakarta - Kutu busuk adalah sejenis serangga parasit yang menggigit kulit manusia dan hewan untuk menghisap darah. Serangga ini berukuran kecil dan berwarna coklat kemerahan yang biasanya bersembunyi di sela-sela atau lipatan-lipatan tempat tidur.

Ketika tergigit oleh kutu busuk, kamu akan merasakan gatal-gatal dan kemerahan di area yang digigit tersebut. Lantas, benarkah gigitan kutu busuk bisa menularkan penyakit? Apakah ini fakta atau ternyata cuma mitos? Yuk, simak penjelasan berikut ini. 

Baca juga: Sering Gatal-Gatal Saat Bangun Tidur Bisa Jadi Kutu Busuk

Benarkah Kutu Busuk Bisa Menularkan Penyakit?

Kutu busuk mudah berpindah dari tempat ke tempat lainnya melalui barang-barang seperti pakaian, koper, perabotan, kotak dan tempat tidur. Kutu busuk dapat merangkak secepat kumbang, sehingga mudah melakukan perjalanan antara lantai dan kamar di hotel atau kompleks apartemen. Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention, kutu busuk tidak dapat menyebarkan penyakit. Jadi, anggapan kalau serangga ini bisa menularkan penyakit itu cuma mitos belaka.

Walaupun tidak menularkan penyakit, kutu busuk tetap saja mengganggu akibat gigitannya yang menimbulkan gatal-gatal hebat. Bahkan seseorang bisa kesulitan tidur apabila ada gangguan ini. Terkadang rasa gatal menyebabkan goresan berlebihan yang meningkatkan risiko infeksi kulit sekunder.

Gejala Kutu Busuk yang Perlu Diwaspadai

Sulit untuk membedakan gigitan kutu busuk dari gigitan serangga lain atau ruam biasa. Pasalnya, bekas gigitan kutu busuk sangat mirip dengan gigitan serangga pada umumnya. Namun, kamu bisa memperhatikan gejala-gejala ini yang menunjukkan adanya kutu busuk, yaitu:

  • Merah disertai bintik merah lebih gelap di tengah-tengahnya;
  • Gatal-gatal;
  • Terdapat garis-garis kasar di area gigitan;
  • Biasanya gigitan terletak di wajah, leher, lengan dan tangan.

Baca juga: Langkah-Langkah Mencegah Serangan Kutu Busuk di Rumah

Beberapa orang mungkin tidak bereaksi terhadap gigitan kutu busuk, sementara yang lain mengalami reaksi alergi yang lebih mengganggu, seperti gatal parah dan melepuh. Jika kamu mengalami reaksi alergi atau reaksi kulit yang parah akibat gigitan kutu busuk, periksakan ke dokter untuk mendapatkan obat dan perawatan yang sesuai.

Kamu juga bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc apabila mengalami gatal-gatal akibat kutu busuk. Dokter biasanya memberikan kiat-kiat untuk membasmi kutu serta perawatan sederhana yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi gejalanya. Lewat aplikasi Halodoc, kamu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.

Cara Merawat Gigitan Kutu Busuk

Melansir dari Healthline, gigitan kutu busuk biasanya membaik dalam satu hingga dua minggu. Berikut sejumlah obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengobati gigitan kutu busuk, yaitu:

  • Oleskan krim anti-gatal atau lotion kalamin ke area gigitan.
  • Konsumsi antihistamin untuk mengurangi rasa gatal dan terbakar.
  • Gunakan penghilang rasa sakit yang dijual bebas untuk meredakan pembengkakan dan rasa sakit.

Baca juga: 6 Jenis Racun yang Ampuh untuk Membasmi Kutu Busuk

Terkadang, gigitan kutu busuk menyebabkan infeksi yang dikenal sebagai selulitis. Untuk mengurangi risiko infeksi, cuci gigitan dengan sabun dan air, serta hindari menggaruknya. Cara untuk menenangkan area yang digigit, kamu bisa kompres area gigitan dengan es yang dibalut dengan handuk.

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Bed Bugs FAQs.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Bed Bugs.
Healthline. Diakses pada 2020. Bed Bugs Bites. 


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan