Olahraga juga Punya Mitos yang Harus Diketahui Kebenarannya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 Januari 2018
Olahraga juga Punya Mitos yang Harus Diketahui KebenarannyaOlahraga juga Punya Mitos yang Harus Diketahui Kebenarannya

Halodoc, Jakarta – Sebelum lari, sebaiknya jangan makan karena bisa membuat perut sakit. Ini mitos atau fakta? Bahkan dalam melakukan aktivitas fisik pun ada mitos yang sering berkembang di masyarakat. Namun, jangan langsung percaya mitos karena kamu perlu tahu fakta yang sebenarnya. Nah berikut ini adalah mitos tentang olahraga yang perlu kamu ketahui seperti dilansir dari Prevention:

Mitos 1: No Pain, No Gain

Rasa sakit yang muncul akibat olahraga itu memang wajar, namun itu juga merupakan tanda bahwa kamu harus beristirahat sementara waktu. Tubuh terdiri memiliki “sistem” sendiri yang dapat memberikan peringatan jika terjadi hal yang tidak beres pada tubuh. Termasuk jika tubuh bekerja terlalu keras dan menyebabkan kelelahan. Otot yang membengkak setelah berolahraga itu wajar, dan ini akan terjadi setelah 24 hingga 48 jam setelah latihan

Mitos 2: Olahraga Khusus untuk Kecilkan Satu Bagian Tubuh

Melakukan situp untuk mengecilkan perut buncit secara fisik tidaklah mungkin. Ini karena latihan fisik sebenarnya dapat membakar kalori pada seluruh tubuh dan tidak pada satu bagian tubuh tertentu saja. Menurut studi Chilean, ditemukan bahwa orang yang melakukan olahraga dapat dapat mengurangi 5 persen lemak secara keseluruhan pada hampir semua partisipan studi dengan latihan tiga kali dalam seminggu. Namun, hampir tidak ada lemak yang hilang pada bagian tertentu seperti misalnya pada kaki saja atau perut saja jika melakukan olahraga tertentu.

Mitos 3: Hasil Olahraga Hanya Bisa Dilihat Setelah Berjam-Jam

Kamu perlu tahu kalau dalam berolahraga lebih penting kualitas daripada kuantitas. Jadi kamu enggak perlu berolahraga berjam-jam hingga berlebihan. Yang perlu kamu lakukan adalah berolahraga sesuai dengan kemampuan tubuh. Dari studi yang dilakukan PLOS ONE, orang yang bersepeda dengan intensitas tinggu selama 10 menit sebanyak tiga kali seminggu dan dilakukan selama 12 minggu memiliki kesamaan melakukan mengayuh sepeda elektrik selama 50 menit dengan kecepatan sedang.

Mitos 4: Pemanasan Bisa Cegah Cedera

Pemanasan statis justru bisa membuat olahraga kurang efektif. Menurut Scandinavian Journal of Medicine & Science, pemanasan sebelum berolahraga itu penting namun harus pemanasan yang benar. Sebaiknya lakukan pemanasan dinamis dan bukannya statis. Pemanasan dinamis berupa gerak yang bisa membuat otot lebih lentur sehingga akan lebih efektif ketika mulai berolahraga.

Mitos 5: Kardio Lebih Baik Jika Ingin Turunkan Berat Badan

Olahraga kardio nyatanya dapat membakar kalori lebih banyak. Sehingga jika kamu ingin membakar lemak atau turunkan berat badan maka ini adalah hal yang tepat. Penelitian di Duke University tahun 2012 membandingkan dua jenis latihan. Peneliti menempatkan 119 orang dengan berat berlebih dalam tiga jenis latihan berbeda, mulai dari kardio, latihan kekuatan, dan kardio dikombinasikan dengan latihan kekuatan. Setelah delapan bulan orang yang melakukan kardio berhasil turunkan berat badan, sedangkan yang lainnya hanya membentuk otot namun tidak menghilangkan kalori.

Setiap latihan fisik yang dilakukan sebaiknya dilakukan dalam pengawasan ahli. Jika kamu perlu saran dari dokter mengenai kondisi kesehatan, kamu juga bisa langsung menanyakannya pada dokter. Kini kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc, dan bicara dengan dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Kamu juga bisa melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai dengan anjuran dokter jika diperlukan. Setelahnya, kamu bisa membeli produk kesehatan seperti suplemen atau vitamin melalui Halodoc, pesanan kamu akan diantar dalam satu jam. Yuk, download Halodoc di App Store dan Google Play.

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan