Overbite: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi Gigi Maju
Overbite normal adalah ketika gigi atas menutupi sekitar 2-3 mm dari gigi bawah.

DAFTAR ISI
- Penyebab Overbite
- Gejala Overbite
- Diagnosis Overbite
- Cara Mengatasi Overbite
- Komplikasi Overbite yang Tidak Diobati
- Pencegahan Overbite
- Kapan Harus ke Dokter?
- Overbite: Bisakah Diatasi?
Overbite, juga dikenal sebagai gigitan dalam, adalah kondisi ketika gigi depan rahang atas secara signifikan menutupi gigi depan rahang bawah saat mulut tertutup.
Overbite normal adalah ketika gigi atas menutupi sekitar 2-3 mm dari gigi bawah.
Jika tumpang tindihnya lebih dari 4 mm, ini dianggap sebagai overbite yang berlebihan dan mungkin memerlukan perawatan.
Penyebab Overbite
Beberapa faktor dapat menyebabkan terjadinya overbite, antara lain:
- Faktor Genetik: Keturunan memainkan peran penting dalam perkembangan struktur rahang dan gigi. Jika orang tua memiliki overbite, kemungkinan besar anak juga akan mengalaminya.
- Kebiasaan Masa Kecil: Kebiasaan seperti menghisap jempol, penggunaan dot yang berkepanjangan, atau mendorong lidah ke depan dapat memengaruhi pertumbuhan rahang dan gigi, sehingga menyebabkan overbite.
- Posisi Rahang yang Tidak Tepat: Ketidakselarasan rahang atas dan bawah dapat menyebabkan gigi atas menonjol lebih jauh dari yang seharusnya.
- Gigi yang Hilang: Kehilangan gigi, terutama di bagian belakang mulut, dapat menyebabkan gigi depan bergeser dan menyebabkan atau memperburuk overbite.
Gejala Overbite
Gejala overbite bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala sama sekali, sementara yang lain mungkin mengalami masalah seperti:
- Gigi Depan Atas Terlihat Menonjol: Ini adalah gejala yang paling terlihat.
- Sakit Kepala atau Nyeri Rahang: Overbite dapat menyebabkan ketegangan pada otot rahang, yang dapat memicu sakit kepala atau nyeri di sekitar rahang.
- Kesulitan Mengunyah atau Menggigit Makanan: Ketidakselarasan gigi dapat mengganggu fungsi normal mengunyah dan menggigit.
- Masalah Bicara: Dalam kasus yang parah, overbite dapat memengaruhi kemampuan berbicara dengan jelas.
- Kerusakan pada Gigi dan Gusi: Overbite yang tidak diobati dapat menyebabkan kerusakan gigi akibat tekanan yang tidak merata dan meningkatkan risiko penyakit gusi.
Diagnosis Overbite
Diagnosis overbite biasanya dilakukan oleh dokter gigi atau ortodontis. Dokter akan melakukan pemeriksaan visual gigi dan rahang, serta mungkin melakukan rontgen gigi untuk melihat posisi gigi dan struktur rahang secara lebih detail.
Pengukuran overbite juga akan dilakukan untuk menentukan tingkat keparahannya.
Cara Mengatasi Overbite
Perawatan overbite tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Beberapa pilihan perawatan yang umum meliputi:
- Behel: Behel adalah perawatan ortodonti yang paling umum untuk mengatasi overbite. Behel bekerja dengan memberikan tekanan lembut pada gigi untuk memindahkannya ke posisi yang benar.
- Aligner Transparan (Clear Aligners): Aligner transparan adalah alternatif yang lebih nyaman dan estetis untuk behel tradisional. Aligner ini terbuat dari plastik bening dan dapat dilepas saat makan atau menyikat gigi.
- Perangkat Fungsional: Perangkat fungsional digunakan untuk membantu memandu pertumbuhan rahang pada anak-anak dan remaja yang masih berkembang.
- Operasi Rahang (Bedah Ortognatik): Dalam kasus overbite yang parah yang disebabkan oleh masalah struktural pada rahang, operasi rahang mungkin diperlukan untuk memposisikan ulang rahang.
Pemilihan metode perawatan yang tepat akan ditentukan oleh dokter gigi atau ortodontis setelah evaluasi yang cermat.
Baca juga: Ini Perawatan Gigi Tonggos yang Bisa Dilakukan.
Komplikasi Overbite yang Tidak Diobati
Jika overbite tidak diobati, dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk:
- Kerusakan Gigi: Overbite dapat menyebabkan gigi aus atau patah karena tekanan yang tidak merata.
- Nyeri Rahang dan Sendi Temporomandibular (TMJ): Overbite dapat menyebabkan ketegangan pada otot rahang dan sendi TMJ, yang dapat menyebabkan nyeri dan disfungsi.
- Masalah Pencernaan: Kesulitan mengunyah makanan dengan benar dapat menyebabkan masalah pencernaan.
- Penampilan yang Tidak Menarik: Overbite yang parah dapat memengaruhi penampilan wajah dan menyebabkan rasa tidak percaya diri.
Pencegahan Overbite
Meskipun tidak semua penyebab overbite dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko:
- Menghentikan Kebiasaan Buruk: Hentikan kebiasaan menghisap jempol atau menggunakan dot pada usia yang tepat.
- Perawatan Gigi yang Baik: Jaga kebersihan gigi dan gusi dengan menyikat gigi dua kali sehari dan melakukan flossing secara teratur.
- Kunjungan Rutin ke Dokter Gigi: Lakukan pemeriksaan gigi rutin untuk mendeteksi masalah gigi sejak dini.
Nah, ini dia Pentingnya Perawatan Mulut dan Gigi agar Terhindar dari Perikoronitis.
Kapan Harus ke Dokter?
Sebaiknya konsultasikan dengan dokter gigi atau ortodontis jika mengalami gejala overbite, seperti gigi depan atas yang menonjol, kesulitan mengunyah, atau nyeri rahang.
Pemeriksaan dini dapat membantu mencegah komplikasi dan memulai perawatan yang tepat.
Overbite: Bisakah Diatasi?
Ya, overbite umumnya dapat diatasi dengan perawatan ortodonti yang tepat. Pilihan perawatan akan tergantung pada tingkat keparahan overbite dan penyebabnya.
Konsultasikan dengan dokter gigi di Halodoc untuk mendapatkan diagnosis dan rencana perawatan yang sesuai.


