Paparan Asbes dalam Jangka Panjang Berbahaya untuk Kesehatan

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   30 Juli 2020
Paparan Asbes dalam Jangka Panjang Berbahaya untuk KesehatanPaparan Asbes dalam Jangka Panjang Berbahaya untuk Kesehatan

Halodoc, Jakarta – Jumlah dan lamanya paparan asbes akan membedakan tingkat keparahan dari asbes untuk kesehatan. Semakin banyak kamu terpapar asbes dan semakin banyak serat yang masuk ke tubuh maka kian besar kemungkinanmu untuk mengembangkan masalah kesehatan terkait asbes. 

Meskipun tidak ada "tingkat aman" paparan asbes, tetapi orang-orang yang lebih sering terpapar dalam jangka waktu yang lama jauh lebih berisiko. Asbestosis, kanker paru-paru, dan mesothelioma adalah tiga penyakit berbahaya yang disebabkan oleh tubuh yang tidak dapat menghancurkan serat asbes yang terhirup masuk. Informasi selengkapnya ada di bawah ini!

Bahaya Paparan Asbes untuk Kesehatan

Asbestosis adalah penyakit pernapasan serius, kronis, non-kanker. Serat asbes yang terhirup dapat memperburuk jaringan paru-paru yang memicu luka. Gejala asbestosis termasuk sesak napas dan bunyi kering berderak di paru-paru saat menghirup. Pada stadium lanjut, penyakit ini dapat mengakibatkan gagal jantung.

Tidak ada pengobatan yang efektif untuk asbestosis. Penyakit ini biasanya melumpuhkan atau berakibat fatal. Mereka yang sedang merenovasi atau menghancurkan bangunan yang mengandung asbes sangat mungkin menghadapi risiko signifikan dari kondisi ini, tergantung pada sifat paparan dan tindakan pencegahan yang diambil.

Kanker paru-paru menjadi penyebab kematian terbesar terkait dengan paparan asbes. Insiden kondisi kanker paru-paru pada orang yang secara langsung terlibat dalam penambangan, penggilingan, pembuatan dan penggunaan asbes dan produk-produknya jauh lebih tinggi ketimbang kondisi umum. 

Batuk, perubahan pernapasan, sesak napas, nyeri dada persisten, suara serak, dan anemia adalah gejala kanker paru-paru akibat paparan asbes. Orang-orang yang telah terpapar asbes dan juga terkena beberapa karsinogen lain, seperti asap rokok memiliki risiko lebih besar terkena kanker paru-paru daripada orang-orang yang hanya terpapar asbes. 

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Oregon State University, menyebutkan kalau pekerja asbes yang merokok bisa 90 kali lebih mungkin mengembangkan kanker paru-paru daripada orang yang tidak merokok dan tidak terpapar asbes.

Mesothelioma adalah bentuk kanker langka yang paling sering terjadi di lapisan selaput tipis paru-paru, dada, perut, dan jantung. Hampir semua kasus mesothelioma terkait dengan paparan asbes. Sekitar 2 persen dari semua penambang dan pekerja tekstil yang bekerja dengan asbes, dan 10 persen dari semua pekerja yang terlibat dalam pembuatan masker gas yang mengandung asbes, umumnya mengidap mesothelioma.

Orang yang bekerja di tambang asbes, pabrik dan pabrik asbes, dan galangan kapal yang menggunakan asbes, serta orang yang memproduksi dan memasang isolasi asbes, memiliki risiko lebih tinggi terkena mesothelioma. 

Begitu juga orang-orang yang tinggal dengan pekerja asbes, dekat daerah penambangan asbes, dekat pabrik produk asbes atau galangan kapal, di mana penggunaan asbes telah menghasilkan serat asbes udara dalam jumlah besar.

Apa Itu Asbes dan Kenapa Berbahaya

Asbes adalah mineral alam tahan lama yang kerap digunakan sebagai produk industri. Asbes tahan terhadap panas, api, dan bahan kimia dan tidak menghantarkan listrik. Untuk alasan inilah, asbes telah digunakan secara luas di banyak industri. 

Secara kimia, mineral asbes adalah senyawa silikat, artinya mengandung atom silikon dan oksigen dalam struktur molekulnya. Mineral asbes dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu Asbestos serpentine dan asbestos amfibol. Asbestos serpentine termasuk mineral chrysotile, yang memiliki serat keriting panjang yang dapat ditenun. 

Asbes chrysotile adalah bentuk yang telah digunakan paling luas dalam aplikasi komersial. Asbes amfibol termasuk mineral aktinolit, tremolit, antofilis, crocidolite, dan amosite. Amphibole asbestos memiliki serat lurus seperti jarum yang lebih rapuh daripada asbestos serpentin dan lebih terbatas dalam penggunaannya.

Serat asbes memasuki tubuh melalui pernapasan. Material yang mengandung asbes pada umumnya tidak dianggap berbahaya, kecuali mengeluarkan debu atau serat ke udara sehingga bisa terhirup ataupun dicerna. 

Asbes menjadi berbahaya jika terperangkap di selaput lendir hidung dan tenggorokan di mana kemudian partikel ini melewati jauh ke dalam paru-paru, atau, jika tertelan, ke saluran pencernaan. Begitu mereka terjebak di dalam tubuh, serat-serat itu dapat menyebabkan gangguan-gangguan kesehatan yang disebutkan di atas tadi.

Informasi selengkapnya mengenai asbes bisa ditanyakan ke aplikasi Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah.

Referensi:
National Cancer Institute. Diakses pada 2020. Asbestos Exposure and Cancer Risk
Oregon State University. Diakses pada 2020. When is Asbestos Dangerous?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan