Pasangan Muda, Perlu Tahu 3 Dampak Menunda Kehamilan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   07 Agustus 2018
Pasangan Muda, Perlu Tahu 3 Dampak Menunda KehamilanPasangan Muda, Perlu Tahu 3 Dampak Menunda Kehamilan

Halodoc, Jakarta – Karena sejumlah hal, pasangan muda yang baru menikah sering memilih untuk menunda memiliki momongan. Mulai dari ekonomi yang belum stabil hingga belum siap menjadi orang tua sering dijadikan alasan untuk menunda kehamilan. Lantas, adakah dampak dari keputusan ini?

Sebenarnya, sah-sah saja bagi para pasangan muda untuk memutuskan segera memiliki anak atau tidak. Nyatanya memang perlu ada pertimbangan dan persiapan yang matang dalam hal ini. Kendati demikian, tetap ada hal yang harus diperhatikan jika kamu dan pasangan memutuskan untuk tidak buru-buru memiliki anak.

Salah satunya adalah, mengetahui batasan waktu yang dibutuhkan. Artinya, perlu ada kesepakatan yang jelas, sampai kapan hal itu akan berlangsung. Secara umum menunda kehamilan tidak menyebabkan suatu penyakit tertentu, jika dilakukan dengan cara yang benar. Salah satu cara menunda kehamilan adalah dengan alat kontrasepsi.

Baca juga: 9 Cara Efektif Mencegah Kehamilan dengan Kondom

Yang dikhawatirkan adalah, kamu dan pasangan mungkin akan merasa “nyaman” dan mulai tidak memikirkan soal momongan. Apalagi jika keinginan untuk punya anak malah baru terasa di kemudian hari. Sebab, menunda kehamilan hingga menyebabkan kondisi tersebut bisa memberi sejumlah dampak, di antaranya:

1. Menurunnya Kesuburan

 

 

Setelah sekian lama memutuskan untuk menunda kehamilan, tiba-tiba saja kamu dan pasangan mulai menginginkan kehadiran momongan di tengah keluarga. Lantas, harus bagaimana? Tentu saat menyadari hal tersebut, baik kamu maupun pasangan harus segera menemui dan berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan saran terbaik.

Namun keterlambatan ini ternyata bisa memicu terjadinya penurunan tingkat kesuburan baik pada pria maupun wanita. Bukan karena pemakaian alat kontrasepsi, tapi salah satu penyebab pastinya adalah pertambahan usia, yang dalam hal ini bisa menurunkan jumlah sel telur dalam ovarium dan membuat kualitas sperma tidak sempurna. Terutama pada wanita, penurunan kesuburan akan lebih cepat menginjak usia 35 tahun.

Baca juga: 6 Hal Yang Membuat Kesuburan Wanita Menurun

2. Risiko Cacat Lahir

 

 

Masalah kesuburan mungkin bukan satu hal yang perlu dikhawatirkan orang-orang yang menunda kehamilan tetapi memiliki pola makan dan gaya hidup yang sehat. Namun tetap saja, ada risiko yang menghantui para wanita yang akhirnya hamil setelah lama menunda. Ketika hamil di usia yang terlalu tua, ada risiko bayi mengalami cacat sejak lahir.

3. Persalinan yang Bisa Berbahaya

 

 

Wanita yang memutuskan untuk hamil dan menjalani persalinan di atas usia 40 tahun biasanya akan menemukan kesulitan tersendiri. Sebab melahirkan pada usia tersebut membutuhkan usaha yang lebih keras, terutama pada persalinan normal.

Selain itu, bertambahnya usia pada calon ibu juga akan memengaruhi kondisi fisik dan organ-organ yang ada pada tubuh. Tak hanya usia, rahim wanita ternyata juga mengalami penuaan, dan kondisi yang tak lagi prima berpotensi memicu komplikasi kesehatan.

Baca juga: Risiko Hamil di Usia Tua (Lebih dari 40 Tahun)

 

Meski memiliki risiko tersendiri, menunda kehamilan juga menjadi langkah yang baik untuk masa depan calon buah hati. Karena kesiapan orangtua, baik secara mental dan finansial bisa menjadi fondasi yang kokoh bagi tumbuh kembang anak. Jika kedua orangtua siap secara mental, masing-masing ibu dan ayah bisa mengelola stres dengan lebih baik dan terhindar dari masalah psikis seperti baby blues syndrome.

Dalam menunda kehamilan, penting agar wanita dan pria untuk mengetahui opsi seputar alat kontrasepsi yang paling cocok dengan kondisi kesehatan dan mendapatkan informasi ini dari dokter ahli. Kemudian, ketika ingin memiliki momongan setelah beberapa waktu menunda, diskusikan juga program hamil yang terbaik dengan dokter agar kamu tidak salah langkah.

Tanyakan seputar masalah kehamilan, atau kondisi kesehatan lain pada dokter di aplikasi Halodoc. Dokter bisa dihubungi lewat Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan tips menjaga kesehatan dan rekomendasi beli obat dari dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan