Pentingnya Social Responsibility Tangani Pandemi Virus Corona

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 Maret 2020
Pentingnya Social Responsibility Tangani Pandemi Virus CoronaPentingnya Social Responsibility Tangani Pandemi Virus Corona

Halodoc, Jakarta - Pandemi COVID-19 terus membuat penduduk global khawatir. Sampai kini, belum ada tanda-tanda virus corona memasuki episode terakhir. Menaruh harapan kepada para pakar, dokter, petugas kesehatan, pejabat pemerintah, negara tertentu, atau Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun bukan satu-satunya cara.

Virus corona penyebab COVID-19 tak terlihat, tak diketahui keberadaannya, bisa berada di mana saja, dan penyebarannya sangat masif. Alasan inilah yang seharusnya menyadarkan kita, bahwa pademi COVID-19 merupakan tanggung jawab bersama. Bukannya segelintir orang, komunitas, atau beberapa kelompok saja. 

Yuk, lawan virus corona dengan menerapkan social responsibility atau tanggung jawab sosial. Pertama-tama, mulailah dari diri sendiri, lalu lingkungan di sekitarmu. Melindungi diri dari virus ini, sama halnya kita melindungi banyak orang di luar sana. 

Anggap Dirimu Sudah Terinfeksi

Ada kata-kata seorang pakar yang bisa kita simak menyoal hal di atas. Dalam sebuah wawancara di The Independent - UK and Worldwide News, Graham Medley, profesor infectious disease modelling di London School of Hygiene and Tropical Medicine mengatakan:

“Saya pikir cara paling baik (mencegah penularan virus corona) adalah dengan membayangkan bahwa Anda mengidap virus tersebut, dan mengubah perilaku, sehingga tak menularkannya pada orang lain”

Graham juga mengatakan, jangan sekali-kali beranggapan kalau tubuh kita kebal serangan virus corona. Pola pikir seperti inilah yang bakal menimbulkan masalah. Sebab kita akan berperilaku seakan-akan kebal COVID-19. Perilaku inilah yang tak menutup kemungkinan untuk menularkan virus corona ke orang lain. 

Baca juga: 10 Fakta Virus Corona yang Wajib Diketahui

Kita semua tentu tak ingin menularkan virus ini ke keluarga, teman, kerabat, kolega, atau masyarakat luas. Oleh sebab itu, mulailah mencegah penyebaran virus corona dari diri sendiri.

Ingat, virus corona bukanlah tanggung jawab pemerintah daerah, pusat, suatu atau beberapa negara, ataupun WHO. Bencana pandemi virus corona ini merupakan tanggung jawab kita bersama, selaku penduduk Bumi. 

Lalu, apa yang perlu kita lakukan untuk menjaga diri ancaman COVID-19. Tenang, tidak usah panik. Ada berbagai cara jitu yang bisa kita lakukan untuk melawan serangan virus corona. Simak penjelasan selanjutnya. 

1. Isolasi Diri Bila Sakit

Isolasi diri di rumah terkait virus korona, artinya tinggal di di dalam rumah dan menghindari kontak dengan orang lain. Dengan kata lain, tinggal di rumah, tidak pergi kerja, sekolah, atau ke tempat-tempat umum lainnya.

Tujuannya jelas, untuk mencegah penularan COVID-19 pada orang lain. Pertanyaannya, kapan perlu melakukan isolasi diri terkait virus corona di rumah? 

  • Jika memiliki gejala infeksi saluran pernapasan atau jenis sakit tenggorokan yang tergolong ringan (gejala COVID-19). Ingat ringan, bukan berat. Bila berat segeralah temui dokter.

  • Sebelum dites untuk mendeteksi COVID-19.

  • Ketika menunggu hasil tes.

  • Jika memiliki hasil tes positif untuk COVID-19.

2. Karantina Diri di Rumah

Self isolation terkait virus corona ini berbeda dengan karantina. Karantina berarti menghindari orang lain atau situasi sosial sebanyak mungkin. Ada beberapa poin kapan kamu perlu melakukan karantina. Salah satunya bila berkontak dengan pengidap COVID-19, tetapi tubuhmu masih sehat atau setelah bepergian dari negara terjangkit. 

Menurut anjuran WHO, karantina bisa dilakukan di berbagai lokasi, termasuk di rumah. Prosesnya dilakukan selama 14 hari sejak pertama kali terekspos dengan pasien COVID-19.

3. Jangan Rugikan Orang Lain

Ingat, kata kuncinya mulai dari diri dan waspada, bukannya panik. Menyediakan beberapa logistik, seperti makanan, obat-obatan, hand sanitizer, hingga masker untuk beberapa hari ke depan memang tak ada salahnya. Di Amerika Serikat, ahli di Department of Homeland Security merekomendasikan hal tersebut.

Lalu, apa yang salah? Kesalahan terjadi bila dirimu panik dan menyebabkan panic buying. Ingat, panic buying ini hanya menguntungkan secuil orang, dan menyebabkan kerugian bagi masyarakat luas. Singkatnya, ada baiknya untuk tetap menjaga agar tindakan tidak merugikan orang lain. 

Panic buying ini terjadi biasanya terjadi karena informasi tidak sempurna atau menyeluruh yang diterima oleh masyarakat. Nah, kekhawatiran inilah yang menimbulkan respon belanja secara masif, untuk menyelamatkan diri. Nah, ikutilah poin selanjutnya agar tak terjerumus dalam panic buying.

4. Jangan Apatis, Ikuti Perkembangannya

Tetaplah ikuti perkembangan berita mengenai COVID-19 melalui media massa atau informasi resmi dari pemerintah. Dengarlah saran atau instruksi dari pemerintah atau pejabat kesehatan setempat. Informasi mengenai virus corona di Indonesia berkembang setiap saat. Oleh karena itu, ikutilah update perkembangannya. 

5. Selalu Jaga Kebersihan Diri

Cucilah tangan setidaknya selama 20 detik, beberapa kali sehari. Gunakan sabun dan air atau pembersih tangan dengan alkohol setidaknya 60 persen. Waktu yang tepat mencuci tangan, yaitu:

  • Sebelum memasak atau makan.

  • Setelah menggunakan kamar mandi.

  • Setelah menutup hidung saat batuk atau bersin.

Untuk mencegah virus corona, jangan sekali-kali menyentuh mata, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan kotor. Ingat, penularan virus corona bisa terjadi ketika tangan menyentuh barang yang terkontaminasi virus, kemudian menyentuh mata atau wajah.

6. Terapkan Social Distance

Menurut pakar di The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) social distance bisa memperlambat ataupun menghentikan penyebaran penyakit yang ditularkan dari orang ke orang. Bentuk-bentuk social distance yang diimbau oleh The Centers for Disease Control and Prevention adalah:

  • Hindari pertemuan-pertemuan di tempat publik.
  • Bekerja dan belajar dari rumah.
  • Menjaga jarak dengan orang lain setidaknya 2 meter, jika kamu berjarak terlalu dekat ketika seseorang batuk atau bersin kamu bisa tanpa sengaja menghirup tetesan air, termasuk  virus COVID-19.
  • Tidak berjabat tangan, sentuhan fisik disinyalir adalah cara termudah untuk penyebaran virus.

Bukan hanya pakar di CDC saja yang menghimbau agar kita menerapkan social distance. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah mengimbau kok. Jokowi mengatakan agar masyarakat mulai bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah. 

Ingat, gunakanlah kesempatan ini untuk lebih menjaga diri, sebagai bagian dari tanggung jawab bersama untuk mencegah penularan COVID-19. 

7. Jangan Tulari Orang Lain, Kenakan Masker

Menteri Kesehatan RI, WHO, dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memiliki satu suara tentang penggunaan masker. Semua sepakat bahwa masker hanya direkomendasikan untuk orang sakit. Masker ini bisa membantu mereka untuk melindungi orang lain dari sebaran virus. 

CDC mengatakan, orang sehat di Amerika Serikat (AS) dilarang memakai masker. Alasannya, masker tidak melindungi mereka dari virus jenis terbaru. Menurut US Surgeon General (ahli bedah), masker yang tidak dipakai dengan benar dapat meningkatkan risiko infeksi. 

Ingat, saat ini permintaan masker di Indonesia, bahkan seluruh dunia sangat tinggi. Oleh sebab itu, berikanlah masker pada orang yang benar-benar membutuhkannya, seperti orang yang sakit atau petugas medis yang merawat pasien virus corona. 

Sebenarnya banyak cara jitu yang bisa kamu lakukan untuk mencegah virus corona dengan memulainya dari diri sendiri. 

Berikut ini beberapa informasi lainnya yang bisa melengkapi tanggung jawab sosial yang dimulai dari diri sendiri: 

Hasilnya Menguntungkan Masyarakat Luas

Kita perlu mundur beberapa langkah. Pikirkan sejenak, mungkin kita perlu mengubah hidup dan perilaku kita ditengah-tengah pandemi COVID-19. Banyak ahli menyarankan hal ini.  

Menurut para pakar, tanggung jawab sosial sangat penting dilakukan untuk saat ini. Mereka bilang, jagalah diri sendiri, dan bertanggung jawablah terhadap lingkungan di sekitarmu. Tujuannya untuk mengurangi dampak yang tak diinginkan.

Ingat, satu orang yang mengidap virus apa pun itu, termasuk virus corona, bisa menularkannya pada banyak orang meski tanpa disadarinya. Kita tentu tak memiliki niat untuk menularkannya pada orang lain. Namun, perilaku yang sembrono atau tidak bertanggung jawab, bisa membuat pandemi seperti COVID-19 sulit dibendung. 

Kesimpulannya, bertanggung jawab pada diri sendiri. Jagalah diri kita dan orang di sekitar kita agar tetap aman dari ancaman virus corona. Terapkan langkah-langkah di atas, adopsi pola hidup sehat, ikuti anjuran pemerintah dan tenaga medis, dan saling menolong satu sama lain. 

Nah, ketika kamu telah melindungi diri sendiri dari serangan virus corona, sama artinya dirimu juga melindungi banyak pihak. Termasuk keluarga, teman, kerabat, kolega, hingga masyarakat luas. Dengan begitu, kamu telah melakukan tanggung jawab sosial dengan baik. 

Yuk, pastikan sakitmu bukan karena virus corona! Andaikan dirimu mencurigai diri atau anggota keluarga mengidap infeksi virus corona, atau sulit membedakan gejala COVID-19 dengan flu, segeralah tanyakan kepada dokter. 

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa bertanya langsung pada dokter lewat atau melakukan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit rujukan COVID-19 yang dekat tempat tinggalmu melalui aplikasi Halodoc.

Referensi:
The Straits Times. Diakses pada 2020. Coronavirus: Be socially responsible as crowds are expected during Qing Ming period, says NEA.
The Independent - UK and Worldwide News. Diakses pada 2020. Coronavirus: Pretend you are infected already to protect yourself, advises health professor.
Healthline. Diakses pada 2020. How to Prep for the Coronavirus at Home.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Schools, Workplaces & Community Locations.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2020. 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV), Wuhan, China.
WHO.  Diakses pada 2020. Considerations for quarantine of individuals in the context of containment for coronavirus disease (COVID-19).
Web MD. Diakses pada 2020. Preparing for Coronavirus: Dos and Don’ts.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan