Penyebab Berat Badan Berubah Setelah Pakai Kontrasepsi Hormonal

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   09 Oktober 2020
Penyebab Berat Badan Berubah Setelah Pakai Kontrasepsi HormonalPenyebab Berat Badan Berubah Setelah Pakai Kontrasepsi Hormonal

Halodoc, Jakarta – Ada anggapan bahwa suntik atau pil KB bisa bikin berat badan bertambah. Isu ini membuat sebagian ibu takut saat hendak menggunakan kontrasepsi hormonal. Apakah anggapan tersebut benar? Ketahui faktanya di sini.

Macam Kontrasepsi Hormonal

Pil KB dan KB suntik hanyalah dua dari sekian banyak alat kontrasepsi hormonal. Selain keduanya, terdapat IUD hormonal (KB spiral) dan implan (susuk KB). Meskipun sama-sama bersifat hormonal, IUD dan implan memiliki efektifitas lebih tinggi serta mampu melindungi hingga 10 tahun.

Alat kontrasepsi hormonal umumnya mengandung hormon estrogen dan progesteron. Hormon ini adalah hormon buatan atau steroid sintetik. Ada juga kontrasepsi hormonal yang mengandung progesteron saja karena tambahan estrogen ke dalam tubuh meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan. Ibu menyusui disarankan menggunakan alat kontrasepsi yang hanya mengandung progesteron agar tidak menghambat produksi ASI. 

Begini Cara Kerja Kontrasepsi Hormonal

Kontrasepsi hormonal berfungsi mencegah terjadinya pembuahan (ovulasi). Caranya dengan mengubah sifat cairan Miss V serta menghambat sperma masuk ke dalam rahim dan bertemu sel telur. Lantas, adakah pengaruh kontrasepsi hormonal dengan berat badan?

Tiap wanita memiliki reaksi berbeda terhadap kontrasepsi hormonal. Namun secara umum, tidak ada pengaruh antara pil KB dengan kenaikan berat badan. Perubahan berat badan umumnya terjadi secara alami seiring bertambahnya usia dan perubahan kondisi lingkungan seperti kebiasaan konsumsi makanan cepat saji, berlemak, atau tinggi kalori.

Bagi pengguna KB suntik progestin, kenaikan berat badan bisa saja terjadi. Berat badan bertambah sekitar 1-2 kilogram per tahun selama menggunakan KB suntik, tapi penambahan tersebut juga wajar terjadi seiring bertambahnya usia. Wanita yang overweight berpotensi mengalami penambahan berat badan lebih dari dua kilogram per tahun. Sebaliknya, ada juga wanita yang berat badannya berkurang atau tidak ada perubahan sama sekali. 

Jika ada wanita yang mengalami kenaikan berat badan saat menggunakan alat kontrasepsi hormonal, ada kemungkinan hal tersebut disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa riwayat obesitas dari keluarga, sementara faktor eksternalnya adalah kandungan hormon pada alat kontrasepsi. 

Penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kadar estrogen yang tinggi dapat menyebabkan pengendapan lemak pada jaringan tubuh. Sementara itu, hormon progesteron dapat merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari biasanya. Progesteron mempermudah penumpukan karbohidrat dan gula menjadi lemak. Namun jangan khawatir, wanita Asia umumnya tidak mengalami kenaikan berat badan selama menggunakan KB suntik.

Agar Berat Badan Tidak Terus Bertambah

Dari penjelasan di atas, ternyata perubahan berat badan disebabkan oleh banyak hal. Ada baiknya kamu menjaga berat badan agar tetap ideal dengan cara menjalani gaya hidup sehat. Konsumsi makanan bergizi seimbang, menghindari makanan tinggi gula dan tinggi lemak, olahraga secara rutin, serta istirahat cukup juga bisa membantu menjaga berat badan. 

Peningkatan nafsu makan tidak akan menyebabkan kegemukan jika yang dikonsumsi adalah makanan sehat dan porsinya tidak berlebihan. Penumpukan lemak tidak akan berujung pada kenaikan berat badan jika kamu rajin berolahraga. Ini berarti selama kamu menerapkan pola makan sehat, penggunaan alat kontrasepsi hormonal tidak akan menaikkan berat badan. 

Jika kamu punya pertanyaan seputar alat kontrasepsi hormonal, jangan ragu bertanya pada dokter Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!

*artikel ini pernah tayang di SKATA

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan