Ini Penyebab Gingivitis yang Kerap Diabaikan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 Maret 2021
Ini Penyebab Gingivitis yang Kerap DiabaikanIni Penyebab Gingivitis yang Kerap Diabaikan

Halodoc, Jakarta – Gingivitis adalah bentuk penyakit gusi yang paling ringan, tapi sering diabaikan, sehingga setelah tahu kondisi sudah cukup parah. Gingivitis ditandai oleh sejumlah tanda-tanda peradangan ringan, termasuk jaringan gusi yang terasa merah atau bengkak. Gusi yang berdarah saat menyikat gigi dapat menunjukkan gingivitis.

Menunda perawatan gigi ketika gejala gingivitis hadir dapat memiliki konsekuensi yang lebih serius bagi kesehatan mulut. Penyakit gusi adalah suatu kondisi progresif dan penyakit ini akan berkembang jika tidak diobati. 

Akhirnya, pasien dapat mengembangkan periodontitis, di mana kantong berkembang di antara gusi dan gigi. Gigi bisa menjadi longgar, dan pada tahap lanjut penyakit gusi, gigi dan keropos tulang bisa terjadi.

Mengatasi radang gusi saat berkembang adalah alasan kuat lain untuk mengunjungi dokter gigi setiap enam bulan. Lebih mudah bagi dokter gigi untuk mengidentifikasi gejala awal gingivitis ketika mereka melihat pasien secara teratur.

Sejatinya rongga mulut penuh dengan bakteri. Bakteri ini, bersama dengan lendir dan partikel lainnya, secara konstan membentuk "plak" yang lengket dan tidak berwarna pada gigi. Menyikat dan flossing membantu menghilangkan plak. 

Baca juga: Mengenal Gejala dan Cara Mengobati Periodontitis

Plak yang tidak dilepas dapat mengeras dan membentuk "karang gigi" yang disikat tidak bersih. Hanya pembersihan profesional oleh dokter gigi atau ahli kesehatan gigi yang dapat menghilangkan karang gigi.

Ada sejumlah faktor risiko penyakit gusi, tetapi merokok adalah yang paling signifikan. Merokok juga dapat membuat pengobatan untuk penyakit gusi kurang berhasil. Faktor risiko lain termasuk diabetes, perubahan hormon pada wanita, diabetes, obat-obatan yang mengurangi aliran air liur, penyakit tertentu, seperti AIDS, konsumsi obat-obatan tertentu dan kerentanan genetik.

Gingivitis dapat segera diobati, segera tangani ketika kamu menemukan adanya pembengkakan, kemerahan atau pendarahan pada gusi. Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap radang gusi. Mungkin memiliki penyakit gusi tanpa gejala apa pun. Namun, berikut ini bisa menjadi gejala radang gusi:

Baca juga: Plak pada Gigi Sebabkan Periodontitis, Benarkah?

  1. Gusi yang berwarna merah, lunak, atau bengkak. 
  2. Gusi yang berdarah saat menyikat atau membersihkan gigi.
  3. Gusi yang telah terlepas dari gigi.
  4. Gigi lepas.
  5. Perubahan pada gigi menggigit (maloklusi).
  6. Nanah di antara gigi dan gusi.
  7. Rasa sakit saat mengunyah.
  8. Gigi sensitif.
  9. Gigi palsu sebagian yang tidak lagi pas.
  10. Napas berbau busuk yang tidak hilang setelah menyikat gigi.

Perawatan Gingivitis

Mempraktikkan kebersihan mulut yang tepat sejatinya dapat mengobati radang gusi. Kamu juga harus mengurangi kebiasaan merokok dan mengendalikan diabetes. Perawatan lain termasuk membersihkan gigi, obat antibiotik, operasi, dan membersihkan gigi.

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk membersihkan gigi tanpa operasi, yakni:

  • Penskalaan menghilangkan karang gigi dari atas dan di bawah garis gusi.
  • Root planing menghaluskan bintik-bintik kasar dan menghilangkan plak dan karang gigi dari permukaan akar
  • Laser dapat menghilangkan karang gigi dengan lebih sedikit rasa sakit dan perdarahan daripada scaling dan root planning
  • Obat-obatan

Baca juga: 5 Penyebab Radang Gusi yang Bikin Sulit Menelan

Sejumlah obat dapat digunakan untuk mengobati radang gusi:

  • Obat kumur antiseptik yang mengandung klorheksidin dapat digunakan untuk mendesinfeksi mulut
  • Keripik antiseptik yang sudah waktunya dan mengandung klorheksidin dapat dimasukkan ke dalam kantong setelah root planing.
  • Mikrosfer antibiotik yang dibuat dengan minocycline dapat dimasukkan ke dalam saku setelah scaling dan planning.
  • Antibiotik oral dapat digunakan untuk mengobati area peradangan gusi yang persisten.
  • Doksisiklin, antibiotik, dapat membantu menjaga enzim dari kerusakan gigi.
  • Operasi flap adalah prosedur di mana gusi diangkat kembali sementara plak dan karang gigi dikeluarkan dari kantong yang lebih dalam. Gusi kemudian dijahit di tempat agar pas di sekitar gigi.
  • Cangkok tulang dan jaringan dapat digunakan ketika gigi dan rahang terlalu rusak untuk disembuhkan.

Kalau kamu punya masalah kesehatan gigi, segera periksakan langsung di rumah sakit yang direkomendasikan Halodoc di sini. Penanganan tepat dapat meminimalisir risiko kesehatan jangka panjang. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Yuk, download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan