Perilaku Hidup Sehat Dapat Hindarkan dari Tifus

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   07 Oktober 2020
Perilaku Hidup Sehat Dapat Hindarkan dari TifusPerilaku Hidup Sehat Dapat Hindarkan dari Tifus

Halodoc, Jakarta - Penyakit tifus adalah infeksi yang dapat mengancam jiwa. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, yang biasanya menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Jika bakteri Salmonella typhi termakan atau terminum, maka mereka akan berkembang biak dan menyebar ke aliran darah. 

Arus urbanisasi dan perubahan iklim adalah faktor risiko yang meningkatkan terjadinya tifus secara global. Selain itu, tifus mudah menyebar melalui populasi yang terlalu padat di kota-kota dan sistem air dan sanitasi yang tidak memadai, lingkungan yang kumuh, dan rentan banjir. Lantas, bagaimana cara mencegah agar tidak terinfeksi tifus?

Baca juga: Kenali 5 Gejala dan Cara Mengobati Tifus pada Anak

Pencegahan Tifus yang Harus Diupayakan

Pencegahan tifus sebenarnya bisa dengan melakukan vaksin tifoid. Meskipun begitu, vaksin tifoid tidak 100 persen efektif. Kunci pencegahannya adalah memiliki kebiasaan makan dan minum yang aman

Selain itu, kebersihan dasar dalam kehidupan sehari-hari juga membantu untuk mencegahnya. Ini termasuk hal-hal yang sangat sederhana, seperti mandi dua kali sehari dan mengganti pakaian secara teratur 

Kamu juga harus menjaga jarak aman dari hewan liar yang diketahui membawa tifus, seperti tikus dan kecoa. Jangan tinggalkan sisa makanan atau sampah lain di halaman rumah yang dapat menarik hewan-hewan tersebut. Beberapa gaya hidup sebagai tindakan dasar membantu mencegah dari infeksi tifus, di antaranya:

  • Menjaga kebersihan diri.
  • Menghindari membeli makanan dan minuman yang tampaknya tidak higienis.
  • Masak air sebelum dikonsumsi.
  • Pastikan makanan yang dikonsumsi dimasak dengan benar dan masih panas saat disajikan.
  • Hindari minum susu mentah atau produk yang terbuat dari susu mentah. Minumlah susu yang sudah dipasteurisasi atau direbus. 
  • Hindari es kecuali terbuat dari air bersih.
  • Jika keamanan air minum diragukan, rebus terlebih dulu. Jika tidak memungkinkan, desinfektan dengan agen desinfektan yang andal. 
  • Cuci tangan secara menyeluruh dan sering menggunakan sabun, khususnya setelah kontak dengan hewan peliharaan atau hewan ternak, termasuk setelah ke toilet. 
  • Cuci buah dan sayuran dengan bersih dan hati-hati, terutama jika dimakan mentah. Jika memungkinkan, sayur dan buah harus dikupas. 

Meskipun mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, jangan pernah menunda penanganan infeksi tifus. Segera bicarakan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc jika kamu mengalami gejala demam apa pun. Tetap berwaspada untuk menjaga kesehatan tubuh dengan baik.

Baca juga: 5 Pengobatan Gejala Tifus yang Perlu Dicoba

Gejala Tifus yang Mesti Diwaspadai

Gejala tifus biasanya mulai terasa sekitar 10 hari hingga 2 minggu setelah bakteri tifus masuk ke tubuh. Pada awalnya, kamu akan merasa menggigil, demam, dan sakit kepala parah. Kamu mungkin mulai bernapas dengan cepat dan mengalami nyeri otot di seluruh tubuh, mirip seperti yang kamu alami saat flu. Sakit perut dan muntah juga biasa terjadi. 

Beberapa hari kemudian, kamu mungkin akan muncul ruam berbintik di dada dan bagian tengah tubuh, yang juga akan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Terkadang muncul keropeng gelap di area tempat tungau menggigit kamu. 

Perawatan segera dengan antibiotik sangat efektif dan kekambuhan dapat dicegah jika kamu mengonsumsi antibiotik sampai habis. Pengobatan yang ditunda dan kesalahan diagnosis dapat menyebabkan kasus tifus menjadi lebih parah. 

Baca juga5 Cara Merawat Diri saat Tipes

Epidemi tifus lebih sering terjadi di daerah kumuh, tidak sehat, dan padat. Orang yang paling berisiko meninggal biasanya adalah ia yang tidak segera mendapatkan penanganan medis. Angka kematian tifus yang tidak diobati tergantung pada jenis tifus dan faktor lain, seperti usia dan status kesehatan secara keseluruhan. Anak-anak biasanya dapat sembuh dari tifus. 

Sementara itu, angka tertinggi yang paling berisiko terinfeksi tifus adalah orang dewasa yang lebih tua dan orang yang kekurangan gizi. Orang dengan penyakit yang mendasari (seperti diabetes melitus, alkoholisme, atau gangguan ginjal kronis) juga memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Maka dari itu, sebaiknya cegah tifus mulai dari sekarang dengan pola hidup yang sehat.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020. Typhus
WebMD. Diakses pada 2020. Typhus
WHO. Diakses pada 2020. Typhoid

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan