Perlu Tahu, Ini Penyebab Anak Alami Infeksi Saluran Kemih

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   25 Februari 2020
Perlu Tahu, Ini Penyebab Anak Alami Infeksi Saluran KemihPerlu Tahu, Ini Penyebab Anak Alami Infeksi Saluran Kemih

Halodoc, Jakarta – Penyebab anak mengalami infeksi saluran kemih adalah ketika bakteri dari kulit atau kotoran masuk ke saluran kemih dan berkembang biak. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi di mana saja di saluran kemih mulai dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.

Anak perempuan lebih mudah mendapatkan infeksi saluran kemih karena uretranya lebih pendek. Bakteri dari anus juga bisa lebih mudah masuk ke dalam vagina dan uretra. Beberapa anak memiliki masalah dengan kandung kemih atau ginjal yang membuat mereka lebih mungkin terkena infeksi saluran kemih. Informasi selengkapnya bisa dibaca di bawah ini!

Gejala Infeksi Saluran Kemih 

Tadi disinggung kalau beberapa anak memiliki kondisi yang meningkatkan risiko mengalami infeksi saluran kemih. Misalnya, suatu kondisi yang disebut refluks vesicoureteral (VUR) yang dapat menyebabkan urine kembali dari kandung kemih ke ureter, kemudian ginjal.

Baca juga: Ini Alasan Infeksi Saluran Kemih Picu Bakteremia

Infeksi urine dapat menyebabkan infeksi serius di seluruh tubuh yang disebut sepsis. Kondisi ini lebih mungkin terjadi pada bayi yang lahir prematur ataupun pada bayi yang memiliki sesuatu yang menghalangi aliran urinenya.

Bayi dan anak kecil mungkin tidak memiliki gejala yang paling umum, seperti rasa sakit atau terbakar ketika buang air kecil. Mereka juga tidak bisa memberi tahu apa yang dirasakan. Bila demikian, situasinya yang perlu dilakukan orangtua adalah mencari gejala ataupun tanda-tanda lainnya, seperti:

  1. Demam yang bukan disebabkan oleh flu atau penyakit lain yang umumnya bisa diketahui.

  2. Urine yang memiliki bau aneh.

  3. Muntah.

  4. Anak kehilangan rasa lapar.

  5. Anak menjadi cerewet.

Gejala-gejala yang diuraikan di atas adalah tanda yang biasanya terjadi pada anak kecil ataupun bayi. Sedangkan pada anak-anak yang lebih besar cenderung mengalami gejala-gejala umum, seperti:

  1. Nyeri atau terbakar saat mereka buang air kecil.

  2. Kuantitas buang air yang sering. 

  3. Kehilangan kontrol kandung kemih.

  4. Urine berwarna merah, merah muda, keruh, atau berbau busuk.

  5. Rasa sakit di panggul, yang dirasakan tepat di bawah tulang rusuk dan di atas pinggang di salah satu atau kedua sisi punggung.

  6. Nyeri perut bagian bawah.

Informasi selengkapnya mengenai infeksi saluran kemih pada anak bisa ditanyakan saja langsung di Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat kapan dan di mana saja.

Penanganan Infeksi Saluran Kemih

Anak-anak kerap mengalami masalah kesehatan dalam beberapa tahun pertama kehidupan mereka. Pilek dan infeksi pernapasan adalah kondisi yang cukup sering, tetapi anak-anak juga bisa mendapatkan infeksi saluran kemih. 

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan di Kids Health.org, 8 persen anak perempuan dan 2 persen anak laki-laki akan mengalami infeksi saluran kemih pada usia 5 tahun. Kadang-kadang gejala infeksi ini sulit ditemukan pada anak-anak. Sangat penting untuk merawat anak ketika mengalami infeksi saluran kemih guna menghindari infeksi berkembang menjadi lebih serius.

Baca juga: Sering Nahan Pipis, Ketahui Gejalanya

Penanganan infeksi saluran kemih pada anak biasanya dilakukan dengan pemberian antibiotik. Berikan obat ini kepada anak seperti anjuran dokter. Jangan stop, minum sampai habis. Jumlah hari yang dibutuhkan seorang anak untuk minum obat tergantung pada penyakit, usia anak, dan jenis antibiotik.

Hubungi dokter jika kondisi anak tidak membaik dalam waktu 2 hari setelah mulai minum obat. Dokter mungkin memberi anak jenis obat yang berbeda. Penting untuk mengobati infeksi saluran kemih dengan cepat pada anak-anak untuk mencegah masalah kesehatan serius lainnya. 

Kadang-kadang bayi di bawah 3 bulan mungkin perlu mendapatkan obat melalui pembuluh darah (IV) dan tinggal di rumah sakit untuk sementara waktu. Seorang anak yang terlalu sakit untuk minum obat melalui mulut atau memiliki masalah melawan infeksi juga mungkin perlu dirawat inap di rumah sakit.

Referensi:

WebMD. Diakses pada 2020. If Your Child Gets a UTI.
Healthlink British Columbia. Diakses pada 2020. Urinary Tract Infections in Children.
Kids Health.org. Diakses pada 2020. Recurrent Urinary Tract Infections and Related Conditions.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan