Punya Riwayat Skoliosis Saat Hamil, Harus Bagaimana

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   02 Mei 2018
Punya Riwayat Skoliosis Saat Hamil, Harus BagaimanaPunya Riwayat Skoliosis Saat Hamil, Harus Bagaimana

Halodoc, Jakarta – Skoliosis adalah kondisi melengkungnya tulang belakang ke samping secara tidak normal. Skoliosis bisa terjadi pada siapa saja, termasuk ibu hamil. Lalu apakah ibu hamil dengan riwayat skoliosis bisa melewati masa-masa kehamilan dengan baik? Jawabannya adalah bisa.

Seorang wanita pengidap skoliosis nyatanya masih bisa merasakan kehamilan dan kelahiran secara normal. Wanita hamil yang memiliki riwayat skoliosis tidak akan membahayakan kandungan. Selain itu, kehamilan pada wanita hamil juga tidak akan menambah kemiringan tulang pada penderita skoliosis.

Tidak Akan Membahayakan Janin

Tidak ada perbedaan antara wanita yang memiliki riwayat skoliosis dan yang tidak memiliki riwayat tersebut. Keduanya masih bisa menikmati masa-masa kehamilan. Tentu skoliosis tidak akan mengganggu perkembangan janin. Pada wanita skoliosis, pertumbuhan janin juga dinilai sama dengan kehamilan wanita normal. Tidak ada peningkatan angka stres pada janin, selain itu kelahiran prematur pada bayi juga bukan disebabkan oleh riwayat skoliosis.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi wanita penderita skoliosis yang sedang hamil. Semakin besar kemiringan tulang pada skoliosis ibu hamil, tentu akan berpengaruh pada kenyamanan ibu, karena kemungkinan ibu akan lebih sering mengalami pegal dan sakit tulang belakang. Selain itu, keseimbangan badan pada ibu hamil harus semakin diperhatikan.

Meskipun skoliosis bukan merupakan penyakit keturunan atau faktor genetik, ibu hamil yang memiliki riwayat skoliosis ternyata juga bisa memiliki anak dengan skoliosis juga. Namun, ibu jangan khawatir, skoliosis pada bayi yang baru lahir dapat langsung dideteksi dan dikenali oleh dokter.

Untuk menghindari beberapa keluhan ibu hamil dengan riwayat skoliosis, sebaiknya wanita hamil memiliki waktu istirahat lebih banyak, selain itu, hindari aktivitas-aktivitas yang terlalu berat. Jika merasa lelah, sebaiknya ibu langsung istirahat.

(Baca juga: 4 Risiko Diabetes Pada Wanita Hamil)

Mengurangi Dampak Skoliosis

Meskipun tidak terlalu berbeda penanganannya, ada baiknya ibu hamil yang memiliki riwayat skoliosis tetap berkonsultasi dengan dokter mengenai masa-masa kehamilan. Selain itu, melakukan olahraga juga dinilai efektif untuk mengurangi dampak skoliosis pada ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit ini. Berikut olahraga yang bisa dilakukan saat masa-masa kehamilan:

  • Melakukan Olahraga Air

Dengan melakukan olahraga air, ibu hamil dengan riwayat skoliosis nyatanya bisa mengurangi resiko yang akan muncul dari penyakit skoliosis ini.

  • Melakukan Senam Hamil

Senam hamil sangat disarankan bagi ibu hamil yang memiliki riwayat skoliosis. Hal ini bisa mengurangi rasa sakit pada punggung atau rasa pegal yang berlebih pada ibu hamil. Lakukan dengan santai dan sebelum melakukan senam, jangan lupa stretching terlebih dahulu agar senam ibu hamil bisa berjalan dengan baik.

  • Berjalan Santai

Ambilah waktu untuk melakukan jalan santai sebelum melakukan kegiatan sehari-hari. Hal ini membuat tubuh ibu hamil akan bergerak dan membuat otot bekerja. Lakukan seama 15-30 menit.

Kegiatan tersebut akan melatih otot, khususnya punggung ibu hamil agar kuat menahan keseimbangan dan menopang berat badan saat masa kehamilan. Jangan lupa memenuhi asupan gizi selama hamil agar memenuhi kebutuhan ibu dan juga bayi.

Bagi wanita yang memiliki riwayat skoliosis, saat merencanakan kehamilan bisa lebih dulu bicara dengan dokter. Melalui aplikasi Halodoc, ibu bisa bertanya langsung dengan beberapa dokter ahli menggunakan fitur Contact Doctor melalui Voice/Video Call dan Chat dengan dokter. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan