Selain Kurang Vitamin C, 10 Hal Ini Sebabkan Sariawan

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   14 September 2020
Selain Kurang Vitamin C, 10 Hal Ini Sebabkan SariawanSelain Kurang Vitamin C, 10 Hal Ini Sebabkan Sariawan

Halodoc, Jakarta - Stomatitis aftosa atau sariawan memang bukan penyakit yang membahayakan nyawa. Namun, keluhan ini bisa menimbulkan rasa sakit, perih, dan rasa tidak nyaman. Selain itu, sariawan juga sering kali mengganggu saat pengidapnya makan, minum, atau berbicara. Pertanyaannya, apa saja sih hal yang bisa menyebabkan sariawan? 

Baca juga: Cara Mengobati Sariawan Tanpa Rasa Perih

Cedera Mulut sampai Kondisi Medis Tertentu

Penyebab sariawan sebenarnya sungguh beragam, tapi sariawan sering kali dikaitkan dengan kurangnya kadar vitamin C dalam tubuh. Padahal, tidak ada faktor tunggal yang menyebabkan munculnya sariawan di dalam mulut.

Nah, menurut National Health Service - UK, berikut ini hal yang bisa menyebabkan sariawan:

  1. Cedera pada mulut, seperti pipi bagian dalam atau bibir yang tergigit. 
  2. Penggunaan gigi palsu, kawat gigi, dan tambalan gigi yang tidak pas.
  3. Gangguan pada struktur gigi, misalnya memiliki gigi yang tajam.
  4. Luka atau luka bakar saat makan atau minum misalnya, makanan keras atau minuman panas.
  5. Intoleransi atau alergi makanan.
  6. Menggunakan sikat gigi atau pasta gigi yang dapat mengiritasi gusi atau mulut. 
  7. Kelelahan atau stres.
  8. Perubahan hormonal seperti selama kehamilan.
  9. Konsumsi obat-obatan tertentu, termasuk beberapa NSAID, beta blocker atau nicorandil.
  10. Penyebab sariawan lainnya berkaitan dengan kondisi medis tertentu. Misalnya penyakit celiac, sistem imun yang lemah (contohnya pengidap HIV), kekurangan zat besi atau vitamin B12, atau infeksi virus seperti penyakit tangan, kaki, dan mulut. 

Baca juga: Perlukah ke Dokter untuk Mengobati Sariawan?

Sariawan atau Kanker Mulut?

Ketika sariawan tidak kunjung sembuh, sebaiknya kita perlu harap-harap cemas. Pada beberapa kasus, kondisi ini bisa menjadi tanda adanya cikal-bakal kanker mulut. Bercak sariawan kanker mulut ini tampak kemerahan atau keputihan dengan disertai rasa nyeri. Sariawan kanker mulut juga bisa membuat pengidapnya sulit berbicara, menelan, atau menyebabkan mati rasa pada bibir dan mulut.

Bagaimana cara membedakan sariawan (stomatitis aftosa) atau sariawan (gejala) kanker mulut atau penyakit lainnya? Kamu bisa mengamati dari bentuknya. Sariawan atau stomatitis aftosa memiliki ciri pinggiran merah dan dasar luka berwarna putih atau kekuningan. 

Nah, ketika luka berubah menjadi tak sesuai seperti yang digambarkan, sudah sepatutnya kamu merasa curiga. Apalagi bila pinggirannya tiba-tiba saja mengalami perubahan. Misalnya, jadi mengeras atau menggulung yang tidak menimbulkan rasa sakit. Di samping itu, sariawan yang berbentuk bintil-bintil juga patut dipertanyakan. 

Selain itu, lesi atau luka dalam mulut bisa disebut sariawan atau bukan, bila memenuhi lima indikator. Mulai dari berbentuk bulat atau oval, membentuk kawah atau cekungan, diikuti rasa sakit, dasar luka berwarna putih kekuningan, dan pinggiran merah karena peradangan. 

Baca juga: Lipstik Bisa Sebabkan Kanker Mulut?

Nah, ketika kelima indikator ini tak terpenuhi, sebaiknya tanyakan pada dokter mengenai kondisi tersebut. Meski awalnya sariawan yang terbentuk tidak oval atau bulat, lama-kelamaan lukanya tetap berbentuk seperti indikator yang disebutkan di atas. 

Kesimpulannya, sariawan umumnya mereda dan hilang dalam waktu satu atau dua minggu. Jika kamu mengalami sariawan secara berkali-kali, luka sariawan bertambah sakit (menjadi merah, indikasi infeksi bakteri), dan tidak kunjung reda dalam waktu tiga minggu, segera tanyakan pada dokter. 

Kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 

Referensi:
NHS - UK. Diakses pada 2020. Mouth ulcers
NHS - UK. Diakses pada 2020. Mouth cancer
Healthline. Diakses pada 2020. Stomatitis.
WebMD. Diakses pada 2020. Oral Health Centre. Mouth ulcers: Symptoms, treatment and prevention.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan