Selain Menopause, Ini 2 Penyebab Tubuh Alami Hot Flashes

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 November 2022

“Ada dua faktor penyebab hot flashes selain menopause yang perlu diketahui. Salah satunya adalah perubahan hormonal yang diakibatkan oleh kondisi medis atau kebiasaan tertentu.”

Selain Menopause, Ini 2 Penyebab Tubuh Alami Hot FlashesSelain Menopause, Ini 2 Penyebab Tubuh Alami Hot Flashes

Halodoc, Jakarta – Hot flashes merupakan perasaan atau sensasi hangat yang dapat muncul di tubuh bagian atas wanita. Biasanya, sensasi panas tersebut terasa paling intens pada beberapa bagian tubuh. Mulai dari wajah, leher, dan dada seseorang yang mengalaminya. Selain itu, hot flashes juga bisa menyebabkan keringat. Biasanya, kondisi ini adalah gejala menopause dan perimenopause yang disebut gejala vasomotor (VMS) akibat pengaruh hormon. 

Namun, faktanya, hot flashes tak hanya disebabkan oleh menopause semata. Sebab, ada beberapa faktor lain yang juga dapat membuat tubuh mengalami hot flashes. Penasaran apa saja penyebab tersebut? Simak ulasannya di sini!

Penyebab Tubuh Alami Hot Flashes selain Menopause

Berikut adalah beberapa faktor penyebab kondisi ini selain menopause yang perlu diketahui: 

1. Perubahan hormon

Perubahan hormon dalam tubuh yang diakibatkan oleh faktor selain menopause secara garis besar diduga kuat juga dapat menyebabkan hot flashes. Nah, perubahan yang mengakibatkan ketidakseimbangan hormon dapat memiliki berbagai pemicu, termasuk:

  • Mengidap kondisi medis tertentu, seperti diabetes. Sebab, sensasi panas dapat terjadi akibat gula darah yang rendah di malam hari (hipoglikemia). Ketika kadar gula darah turun, kondisi ini dapat menyebabkan sejumlah gejala yang mengganggu tidur, seperti keringat berlebih.
  • Adanya tumor yang bersifat kanker pada area tubuh tertentu. Kanker atau pengobatan kanker dapat menurunkan hormon seks dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan hot flashes dan berkeringat.
  • Perubahan kadar hormon pada tubuh akibat penggunaan alat kontrasepsi yang bersifat hormonal, seperti pil KB. 
  • Mengalami gangguan makan seperti anoreksia. Gangguan makan tersebut dapat menyebabkan malnutrisi, yang juga dapat memicu ketidakseimbangan hormon tubuh. 

2. Penyebab potensial lainnya

Selain perubahan hormon akibat beberapa faktor, hot flashes juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor potensial lainnya, seperti:  

  • Mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan. 
  • Konsumsi minuman beralkohol yang berlebihan. 
  • Mengonsumsi minuman yang terlalu panas. 
  • Tingginya asupan kafein pada tubuh. 
  • Berada di ruangan yang panas terlalu lama. 
  • Memiliki kebiasaan merokok. 
  • Terlalu sering mengenakan pakaian ketat. 
  • Mengalami stres dan kecemasan yang berkepanjangan. 
  • Sedang menjalani kehamilan, terutama selama trimester pertama dan kedua. 
  • Kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif. 
  • Menjalani kemoterapi atau pengobatan kanker lainnya. 
  • Melakukan terapi radiasi untuk pengobatan penyakit tertentu. 
  • Adanya lesi pada tulang belakang. 
  • Konsumsi obat-obatan tertentu, termasuk obat osteoporosis raloxifene, obat kanker payudara tamoxifen, dan tramadol pereda nyeri. 

Bagaimana Kondisi ini Ditangani? 

Salah satu cara untuk mengetahui apa yang memicu hot flash adalah dengan membuat jurnal gejala. Sebab, jurnal gejala dapat membantu mempersempit pemicu hot flashes dan menentukan perubahan gaya hidup yang harus dilakukan untuk mengurangi gejala dan mencegah hot flashes. Selain itu, beberapa perubahan gaya hidup untuk mengelola hot flashes juga dapat dilakukan, seperti: 

  • Menyalakan kipas atau air conditioner (AC) saat tidur. 
  • Mengenakan pakaian katun dan menggunakan seprai katun untuk tidur. 
  • Menghindari konsumsi makanan pedas. 
  • Membatasi asupan alkohol dan minuman berkafein.  
  • Berhenti merokok. 
  • Menggunakan teknik pengurangan stres, seperti yoga, meditasi, atau pernapasan terpadu
  • Menghindari makanan tinggi lemak dan gula tinggi. 

Itulah beberapa penyebab hot flashes selain menopause yang perlu diketahui. Jika kondisi ini muncul hampir setiap malam, sebaiknya segeralah periksakan kondisimu. Hal ini bertujuan untuk memastikan apakah sensasi panas disebabkan oleh perubahan hormon tubuh akibat kondisi atau kebiasaan tertentu. 

Nah, melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa membuat janji rumah sakit untuk memeriksakan kondisimu. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu berlama-lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Banner download aplikasi Halodoc
Referensi: 
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Hot flashes. 
Healthline. Diakses pada 2022. Hot Flash Causes and Treatments. 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan