Sering Lupa Ternyata Bukan Tanda Alzheimer

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   30 Oktober 2017
Sering Lupa Ternyata Bukan Tanda AlzheimerSering Lupa Ternyata Bukan Tanda Alzheimer

Halodoc, Jakarta – Sering lupa alias pikun bukan berarti tanda kalau kamu terkena Alzheimer, lho. Memang benar gejala penyakit yang satu ini adalah seseorang bisa melupakan hal yang dia lakukan. Namun sebelum menilai bahwa kamu terkena Alzheimer, sebaiknya cari tahu dulu penyebab lain yang lebih mungkin, ya.

Kekhawatiran seseornag terkena Alzheimer adalah ketika kamu lupa sama sekali tentang hal yang kamu lakukan. Atau kamu melupakan sebagian hal yang sudah pernah kamu lakukan. Meski orang di sekitar mengatakan kamu melakukannya, kamu bahkan tidak mengingat hal itu.

Dalam kondisi tertentu, ada kemungkinan seseorang mengalami lupa ingatan. Namun bukan dikarenakan ia terkena Alzheimer. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja dan umum apabila seseorang mengalami tekanan yang membuatnya jadi linglung dan sejenak lupa.

Bukannya Alzheimer, kondisi ini disebut sebagai hilang ingatan dan penyebabnya adalah berikut ini:

1.  Stres
Secara emosional, stress merupakan  penyebab umum seseorang jadi mudah lupa. Tekanan beban pikiran membuat gangguan pada otak sehingga otak jadi sulit menyimpan ingatan jangka pendek. Bahkan stress akut bisa memicu lupa ingatan jangka panjang dan membuat seseorang jadi pikun.

2.  Depresi
Kondisi ini bisa dibilang versi parah dari stress. Alasannya karena depresi bisa menghilangkan ingatan dan membuat pikiran jadi tidak jernih. Bisa jadi, kondisi ini membuat seseorang jadi apatis dan tidak peduli terhadap kondisi di sekitarnya. Ia jadi mudah kehilangan konsentrasi dan juga lebih sering melamun. Pada kasus tertentu, seseorang bisa mengalami Pseudodementia yakni kombinasi dari depresi dan hilang ingatan.

3.  Sedih Berlebihan
Kepedihan yang mendalam bisa membuat seseorang mengalami trauma mental. Akibatnya ia bisa kehilangan ingatan jangka pendek sehingga membuat seseorang kehilangan fokus. Ia jadi kehilangan kemampuan untuk mengingat orang-orang di sekitarnya. Hampir mirip dengan depresi, ia jadi merasakan kesedihan yang mendalam dan seakan tidak berada di dunia yang sama dengan sekitarnya.

Pengaruh emosi dan mental sangat mempengaruhi kondisi ingatan seseorang. Pada kasus yang parah, seseorang bahkan lupa sama sekali tentang dirinya dan jati dirinya alias amnesia. Untuk mengatasi hal seperti ini, kamu perlu melakukan langkah-langkah pencegahan agar lupa yang kamu alami tidak mengarah pada hal yang negatif, terutama bagi kesehatan.

Jangan lupa bahagia
Mensyukuri hal yang kamu miliki bisa membuat kamu lebi merasa bahagia atas segala hal yang terjadi. Tentu saja dengan begini kamu jadi enggak mudah stress dan tertekan. Segala hal yang terjadi di sekitar kamu baik hal yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan tidak akan memengaruhi emosi kamu secara belebihan.

Menerima diri sendiri
Dengan menerima diri sendiri apa adanya, maka kamu tidak akan merasa rendah diri dan stress. Selain itu, kamu juga akan merasa lebih bahagia dengan dapat menerima diri sendiri sebagai sosok yang baik tanpa kekurangan sesuatu apapun.

Mengatasi rasa sedih
Latih diri sendiri untuk bisa memiliki hal lain yang membuat bahagia. Jika kamu kehilangan seseorang, katakan pada diri sendiri bahwa itu bukanlah akhir dari segalanya. Dengan tidak tenggelam ke dalam kesedihan kamu akan bisa mengatasi rasa sedih itu sendiri.

Jika kamu mengalami masalah kesehatan yang perlu dibicarakan dengan dokter, gunakan aplikasi Halodoc kapan saja, dimana saja. Kamu bisa mendapatkan rekomendasi rumah sakit dari dokter Halodoc. Bicara dengan dokter melalui Video/Voice Call  dan Chat, kamu juga bisa membeli produk kesehatan yang dibutuhkan di Halodoc dan pesanan kamu akan diantar dalam satu jam. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan