Sukrosa: Manfaat dan Dampaknya untuk Kesehatan
Sukrosa adalah gula alami yang memberi energi, tetapi konsumsi berlebih bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Sukrosa?
- Manfaat Sukrosa bagi Tubuh
- Dampak Konsumsi Sukrosa pada Kesehatan
- Tips Mengontrol Asupan Sukrosa
- Kesimpulan
Kalau kamu sering membaca label gizi pada makanan atau minuman kemasan, pasti tidak asing dengan istilah sukrosa.
Gula ini ada hampir di semua produk manis yang kita konsumsi sehari-hari.
Banyak orang mencari tahu tentang sukrosa karena selain menjadi sumber energi, konsumsi berlebihan bisa membawa risiko kesehatan. Jadi, penting banget mengenal sukrosa lebih dalam.
Apa Itu Sukrosa?
Sukrosa adalah jenis gula alami yang terbentuk dari gabungan glukosa dan fruktosa. Sumber utamanya berasal dari tebu, bit gula, serta beberapa buah dan sayuran.
Sukrosa juga dikenal sebagai gula meja yang biasa kamu tambahkan ke teh, kopi, atau kue.
Dalam tubuh, sukrosa akan dipecah menjadi glukosa dan fruktosa, lalu diserap untuk menghasilkan energi. Inilah alasan mengapa sukrosa sering disebut sebagai bahan bakar cepat bagi tubuh.
Manfaat Sukrosa bagi Tubuh
Meski sering dianggap negatif, sukrosa tetap punya manfaat ketika dikonsumsi dalam jumlah wajar. Beberapa di antaranya:
- Sumber energi cepat
Sukrosa cepat diserap tubuh dan diubah menjadi glukosa yang bisa langsung digunakan sebagai energi. - Meningkatkan mood sementara
Rasa manis dari sukrosa bisa merangsang pelepasan dopamin di otak, sehingga memberi rasa senang. - Membantu rasa makanan
Sukrosa tidak hanya menambah rasa manis, tetapi juga memperbaiki tekstur dan warna makanan saat dimasak.
Namun, manfaat ini akan berubah menjadi masalah bila asupan sukrosa berlebihan. Ketahui juga informasi lain mengenai, Diet dan Nutrisi Kebutuhan Tubuh – Informasi Lengkapnya berikut ini.
Dampak Konsumsi Sukrosa pada Kesehatan
Mengonsumsi sukrosa terlalu banyak dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan. Berikut beberapa dampak yang perlu kamu waspadai:
- Kenaikan berat badan
Sukrosa yang berlebih disimpan tubuh sebagai lemak. Hal ini meningkatkan risiko obesitas. - Resistensi insulin dan diabetes
Asupan sukrosa tinggi dalam jangka panjang bisa mengganggu metabolisme gula darah dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2. - Kerusakan gigi
Bakteri di mulut memecah sukrosa menjadi asam yang dapat merusak enamel gigi. - Penyakit jantung
Diet tinggi sukrosa berhubungan dengan peningkatan trigliserida, tekanan darah tinggi, dan peradangan yang memicu penyakit jantung. - Masalah hati
Fruktosa dalam sukrosa dapat menumpuk di hati dan menyebabkan perlemakan hati non-alkoholik (NAFLD).
Tips Mengontrol Asupan Sukrosa
Supaya tetap sehat, kamu bisa mengikuti tips berikut untuk mengontrol konsumsi sukrosa sehari-hari:
- Batasi minuman manis seperti soda, teh manis, atau jus kemasan.
- Pilih camilan sehat seperti buah segar ketimbang kue atau permen.
- Periksa label gizi untuk mengetahui kadar sukrosa atau gula tambahan.
- Gunakan pemanis alami seperti madu atau stevia dalam jumlah kecil.
- Ikuti rekomendasi WHO yang menyarankan konsumsi gula tambahan tidak lebih dari 10 persen total kalori harian.
Jika butuh saran tentang pola makan sesuai kondisi tubuhmu, Ini Rekomendasi Dokter Gizi di Halodoc yang Bisa Dihubungi.
Kesimpulan
Sukrosa adalah gula alami yang umum kita temukan pada makanan dan minuman. Dalam jumlah wajar, sukrosa bisa memberi energi instan untuk aktivitas sehari-hari.
Namun, konsumsi sukrosa berlebihan terbukti berbahaya karena dapat memicu obesitas, diabetes, kerusakan gigi, hingga penyakit jantung.
Jadi, penting untuk selalu memperhatikan asupan sukrosa dalam pola makan. Mengontrol jumlah gula yang kamu konsumsi adalah langkah sederhana namun efektif untuk menjaga kesehatan jangka panjang.
Jika kamu punya pertanyaan lain terkait batasan konsumsi sukrosa untuk kesehatan tubuh, hubungi dokter spesialis gizi di Halodoc saja!
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:



