TBC Bisa Jadi Gejala Awal Kanker Paru

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   25 Maret 2021
TBC Bisa Jadi Gejala Awal Kanker ParuTBC Bisa Jadi Gejala Awal Kanker Paru

Halodoc, Jakarta – Kanker paru dan tuberkulosis adalah dua kondisi yang kerap disamakan, padahal dua gangguan kesehatan ini jelas berbeda. Walaupun begitu, infeksi paru-paru, termasuk TBC dapat berkontribusi pada gejala awal kanker paru. 

Mengapa demikian? Tuberkulosis dapat meningkatkan risiko kanker paru melalui peradangan paru berkepanjangan yang menyebabkan kerusakan jaringan tubuh, fibrosis, pembentukan jaringan parut, dan perubahan genetik.

Hubungan TBC dan Kanker Paru

Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh American Association for Cancer Research, disebutkan kalau tuberkulosis dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker paru sebesar 1,7 kali. Meski begitu, merokok merupakan faktor risiko yang lebih kuat untuk kanker paru-paru. Sejauh ini penelitian menunjukkan ada kemungkinan bahwa merokok dan tuberkulosis bekerja secara sinergis menyebabkan kerusakan pada paru-paru yang selanjutnya meningkatkan risiko kanker paru. 

Meski begitu, data kesehatan dari National Health Service menunjukkan proses inflamasi kerap menjadi faktor potensial penyebab kanker paru-paru. Tuberkulosis (TBC), pneumonia, dan bronkitis kronis adalah beberapa faktor pemicu peradangan di paru-paru. TBC memiliki peran yang lebih besar dalam memunculkan kanker.

Tadi sudah disebutkan sebelumnya peradangan kronis dan fibrosis akibat TBC dapat menyebabkan mutasi dan pergantian genetik. Jaringan parenkim paru-paru terlibat dalam penyakit TBC dan kanker paru-paru. Batuk terus-menerus, variasi morfologi vaskular, proses limfositosis, dan pembentukan mediator sistem kekebalan seperti interleukin, merupakan faktor yang mengarahkan peran TBC pada kanker paru. 

TBC merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker paru. Namun, untuk membuktikan hipotesis ini, diperlukan penelitian lebih lanjut dan lebih luas. Selain itu, karena gejala klinis dan temuan radiologis TBC dan kanker paru mirip, keduanya dapat salah diagnosis sehingga perawatannya kerap kurang tepat.

Salah satu tantangan utama kanker paru adalah diagnosisnya yang benar dan tepat waktu. Informasi selengkapnya mengenai TBC dan kanker paru yang serupa tapi tak sama bisa ditanyakan melalui Halodoc. Butuh membeli obat tanpa antre dan keluar rumah juga bisa di Halodoc!

Perbedaan Penanganan Kanker Paru dan TBC

Pengobatan untuk kanker paru dilakukan dengan beberapa cara, tergantung pada jenis kanker dan sejauh mana penyebarannya. Orang dengan kanker paru-paru non-sel kecil dapat diobati dengan pembedahan, kemoterapi, terapi radiasi, terapi bertarget, atau kombinasi dari perawatan ini. Orang dengan kanker paru-paru sel kecil biasanya dirawat dengan terapi radiasi dan kemoterapi.

Lantas bagaimana pengobatan untuk orang dengan TBC? Orang dengan TBC direkomendasikan untuk mengonsumsi beberapa jenis obat selama 6 sampai 9 bulan. Ada 10 obat yang saat ini disetujui oleh Food and Drug Administration sebagai pengobatan orang dengan TBC. Beberapa jenis obat tersebut adalah isoniazid (INH), rifampisin (RIF), etambutol (EMB), dan pirazinamid (PZA).

Sebagian besar orang dengan TBC dapat disembuhkan jika obat-obatan diberikan dan diminum dengan benar. Orang dengan TBC kerap lambat mendapatkan penanganan karena gejalanya yang umum untuk gangguan kesehatan lain. 

Ketika seseorang mengembangkan TB aktif, gejalanya bisa batuk, demam, keringat pada malam hari, dan penurunan berat badan. Gejalanya bisa saja ringan dan terlambat untuk ditangani. Ini berakibat pada penularan bakteri ke orang lain terutama orang terdekat. 

Referensi:
American Association for Cancer Research. Diakses pada 2021. Increased Risk of Lung Cancer in Men with Tuberculosis in the Alpha-Tocopherol, Beta-Carotene Cancer Prevention Study.
National Institutes of Health. Diakses pada 2021. The Relationship between Tuberculosis and Lung Cancer.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. Treatment for TB Disease.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. How Is Lung Cancer Diagnosed and Treated?








Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan