Infeksi Jamur Pada Kaki? Awas Bisa Menandai Kutu Air

Halodoc, Jakarta - Sering mengabaikan kebersihan kaki? Jangan menyesal kalau tiba-tiba tinea pedis menyerang hingga menyebabkan gatal-gatal dan keluhan lainnya. Masih belum akrab dengan kata tinea pedis? Bagaimana dengan kutu air? Di dunia medis, kutu air dikenal dengan tinea pedis atau athlete's foot.
Mengabaikan kebersihan kaki seperti membiarkannya kotor, berkeringat, atau membiarkannya lembap meningkatkan risiko terserang kutu air. Nah, mau tahu lebih jauh mengenai kutu air yang bikin gatal-gatal tidak karuan?
Baca juga: Waspada Jamur Kuku yang Bisa Merusak Penampilan
Gatal-Gatal Sampai Mengelupas
Seseorang yang mengidap tinea pedis umumnya mengalami gejala seperti bersisik yang terasa gatal, tepatnya di antara sela-sela jari kaki. Rasa gatal ini makin terasa ketika pengidapnya melepas sepatu dan kaus kaki setelah beraktivitas. Selain itu, kutu juga sering menimbulkan gejala, seperti:
-
Muncul lepuhan yang terasa gatal;
-
Kondisi kulit di telapak kaki atau sisi kaki menjadi kering, menebal, atau mengeras;
-
Kulit retak dan mengelupas.
Pada beberapa kasus, kutu air menyebar ke kuku kaki. Jika hal itu terjadi pengidapnya bisa mengalami perubahan warna kuku dan penebalan, serta kerusakan kuku.
Nah, gejalanya sudah, bagaimana dengan penyebabnya?
Baca juga: Bahaya Kutu Air yang Bikin Kaki “Nggak” Nyaman
Infeksi Jamur Biang Keladinya
Namanya kutu air, tapi penyebabnya bukan gegara gigitan kutu. Lalu kalau bukan kutu, apa dong? Kutu air disebabkan jamur, namanya jamur dermatophytes. Jamur ini juga menjadi penyebab kurap. Dermatophytes merupakan jamur yang hidup di lingkungan bersuhu hangat dan lembap, seperti kolam renang atau kamar mandi.
Kutu air ini merupakan penyakit yang bisa menular. Cara penularannya bisa lewat sentuhan langsung dengan kulit yang terinfeksi, atau benda yang terkontaminasi. Setelah menular jamur ini akan menetap dan berkembang biak di permukaan kulit.
Berikut faktor lainnya yang meningkatkan risiko terserang tinea pedis menurut National Library of Medicine - MedlinePlus, yaitu:
-
Gunakan sepatu tertutup, terutama bila sepatu tersebut dilapisi plastik;
-
Kaki dalam kondisi basah dalam waktu yang lama;
-
Kaki banyak berkeringat;
-
Mengalami cedera kulit atau kuku;
-
Berbagi benda pribadi, seperti handuk, sepatu, atau kaus kaki;
-
Tidak menjaga kebersihan kaki. Contohnya, jarang mencuci kaki setelah beraktivitas atau saat menggunakan ulang kaus kaki yang belum dicuci;
-
Berkunjung ke area publik tanpa alas kaki.
Athlete's foot Bukan Cuma Menyoal Kaki
Menurut jurnal dalam US National Library of Medicine - National Institutes of Health, Athlete's foot, sekitar 15 - 30 persen orang cenderung mengalami tinea pedis pada suatu waktu. Hal yang bikin khawatir, infeksi tinea pedis bukan hanya kaki saja. Infeksi ini bisa menyebar ke bagian tubuh lain, contohnya kuku jari, pangkal paha, atau tangan. Kamu bisa bertanya lebih lanjut pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja.
Baca juga: Bikin Ganggu, Cari Tahu 4 Penyebab Bau Kaki
Jika infeksi sudah memasuki tahap lanjut, maka komplikasi taruhannya. Dalam beberapa kasus, komplikasi tinea pedis menyebabkan limfangitis (peradangan pada saluran kelenjar getah bening), atau limfadenitis (peradangan pada kelenjar getah bening). Nah, yakin masih mau main-main dengan kutu air?
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Athlete's foot
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2019. Athlete's foot
US National Library of Medicine National Institutes of Health. Diakses pada 2019. Athlete's foot: oral antifungals.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Artikel Terkait





Konsultasi dengan Ahlinya
Punya pertanyaan? Spesialis kami siap menjawab

Dokter Umum
Maag, diare, mual muntah, demam, batuk pilek, keluhan paru tanpa komplikasi, k...

Spesialis Kulit