Ternyata Ini Fungsi Nukleolus dan Bagian-Bagiannya

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   08 September 2022

“Nukleolus adalah struktur berbeda yang ada dalam inti sel eukariotik. Bagian ini berpartisipasi dalam perakitan ribosom, perubahan RNA transfer, dan penginderaan stres seluler. Nukleolus terdiri dari RNA dan protein, yang terbentuk di sekitar daerah kromosom tertentu.”

Ternyata Ini Fungsi Nukleolus dan Bagian-BagiannyaTernyata Ini Fungsi Nukleolus dan Bagian-Bagiannya

Halodoc, Jakarta – The Functional Nucleus menyebutkan, nukleolus hadir di hampir setiap jenis sel eukariotik dan mewakili bagian inti sel yang paling menonjol. Fungsi utama nukleolus terdiri dari transkripsi RNA ribosom (rRNA), pemrosesan rRNA, dan perakitan subunit ribosom.

Bersama dengan selubung inti, nukleoplasma, dan kromosom, nukleolus menjadi bagian utama dari inti sel yang membentuk komponen struktural. Adapun komponen utama nukleolus terdiri dari asam ribonukleat, protein, dan deoksiribonukleat. 

Bagian-Bagian Nukleolus

Dalam sel eukariotik, nukleolus memiliki struktur yang tertata dengan baik dengan empat bagian ultrastruktur utama. Bagian tersebut selanjutnya dapat diidentifikasi sebagai:

  • Pusat fibrillar yang menjadi tempat terbentuknya protein ribosom.
  • Komponen granular, bagian nukleolus yang memiliki rRNA yang bertugas mengikat protein ribosom sebelum pembentukan ribosom.
  • Komponen fibrillar padat, bagian ini memiliki RNA transkripsi baru yang terhubung ke protein ribosom.
  • Vakuola nukleolus, bagian nukleolus yang hanya terdapat pada sel tumbuhan.

Ultrastruktur nukleolus dapat dengan mudah dilihat melalui mikroskop elektron. Susunan nukleolus di dalam sel dapat dipelajari dengan jelas dengan menggunakan teknik pemulihan fluoresen, setelah prosedur photobleaching dan penandaan protein fluoresen.

Sementara itu, nukleolus yang terdapat beberapa spesies tumbuhan memiliki konsentrasi zat besi yang sangat tinggi. Ini tentunya berbeda dengan nukleolus yang terdapat pada sel manusia dan hewan.

Fungsi Nukleolus

Fungsi utama dari nukleolus berkaitan dengan pembentukan ribosom atau biogenesis ribosom. Selain itu, nukleolus juga berperan dalam hal berikut:

  • Sintesis dan penyimpanan RNA. Nukleolus menghasilkan sekitar 70 sampai 90 persen RNA seluler di banyak sel. Ini adalah sumber RNA. Kromatin dalam nukleolus mengandung gen atau DNA ribosom (rDNA) untuk mengkode RNA ribosom. Kromatin yang mengandung DNA akan menimbulkan fibril yang mengandung RNA. Butiran yang mengandung RNA selanjutnya sudah menghasilkan ribosom.
  • Sintesis protein. Pada sel eukariotik, pengkodean gen untuk RNA mengandung setidaknya 100 sampai 1000 rantai salinan DNA yang berulang. DNA ini dilepaskan dari serat kromosom dalam bentuk loop. Selanjutnya, loop DNA dihubungkan dengan protein untuk membentuk nukleolus.

Penyakit yang Berhubungan dengan Nukleolus

Masalah pada nukleolus dikaitkan dengan beberapa penyakit tertentu, di antaranya:

  1. Kanker

Beberapa tahun sebelum ditemukannya fungsi nukleolus dalam sintesis ribosom, analisis sitologi yang dilakukan oleh beberapa pakar berhasil menemukan hubungan antara ukuran nukleolus dan kanker. Diamati bahwa sel-sel tumor mengalami peningkatan jumlah dan ukuran nukleolus. 

Setelah itu, banyak penelitian mengonfirmasi hal ini dan menyimpulkan bahwa kelainan ini dapat digunakan sebagai penanda agresivitas keganasan, dan secara langsung berhubungan dengan laju pertumbuhan sel.

  1. Infeksi Virus

Beberapa jenis virus melibatkan nukleolus untuk infeksi yang efektif. Faktanya, virus RNA, retrovirus, dan virus DNA berinteraksi dengan/atau mengubah nukleolus ketika menginfeksi sel. Infeksi mengakibatkan perubahan morfologi dan proteom nukleolus.

Hubungan antara protein virus dan nukleolus sendiri terbentuk dari tiga jenis interaksi langsung, yaitu melalui rDNA, RNA nukleolar (terutama terdiri dari rRNA) atau melalui komponen protein nukleolus.

  1. Gangguan Neurodegeneratif

Sementara peningkatan ukuran nukleolus dikaitkan dengan proliferasi sel dan penanda potensial untuk kanker, pengurangan ukuran nukleolus berkorelasi dengan gangguan yang sama sekali berbeda. 

Studi dalam Neuropathology and Applied Neurobiology melaporkan bahwa pengidap yang mengalami penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson, menunjukkan pengurangan ukuran nukleolar di berbagai bagian otak.

Guna menghindari berbagai masalah kesehatan tersebut, kamu bisa melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Buat janji di rumah sakit terdekat pakai Halodoc, lebih mudah dan praktis. Download aplikasi Halodoc di ponselmu sekarang ya!

Referensi:
The Functional Nucleus. Diakses pada 2022. The Nucleolus: Structure and Function.
Neuropathology and Applied Neurobiology. Diakses pada 2022. The progression of the pathological changes of Alzheimer’s disease in frontal and temporal neocortex examined both at biopsy and at autopsy.
Byju’s. Diakses pada 2022. Nucleolus.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan