Advertisement

Toxoplasma Gondii: Kenali, Gejala, dan Pencegahan

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   31 Juli 2025

Toxoplasma gondii bisa sebabkan komplikasi serius, terutama pada kehamilan dan imunitas lemah.

Toxoplasma Gondii: Kenali, Gejala, dan PencegahanToxoplasma Gondii: Kenali, Gejala, dan Pencegahan

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Toxoplasma Gondii?
  2. Gejala Toxoplasma Gondii
  3. Penyebab dan Cara Penularan Toxoplasma Gondii
  4. Diagnosis Toxoplasma Gondii
  5. Pengobatan Toxoplasma Gondii
  6. Pencegahan Toxoplasma Gondii
  7. Komplikasi Toxoplasma Gondii
  8. Kapan Harus ke Dokter?

Infeksi Toxoplasma gondii sering kali tidak disadari, padahal bisa berdampak serius terutama bagi ibu hamil dan orang dengan daya tahan tubuh rendah.

Parasit ini dapat menyebar melalui makanan, air, hingga kontak dengan kotoran kucing yang terkontaminasi.

Mengenali gejala, penyebab, serta cara pencegahan toksoplasmosis sangat penting agar kamu bisa melindungi diri dan keluarga dari komplikasi yang membahayakan.

Apa Itu Toxoplasma Gondii?

Toxoplasma gondii adalah parasit intraseluler obligat yang dapat menginfeksi berbagai jenis hewan berdarah panas, termasuk manusia.

Infeksi parasit ini umumnya dikenal sebagai toksoplasmosis. Sebagian besar kasus infeksi Toxoplasma gondii pada manusia tidak menunjukkan gejala yang jelas.

Namun, infeksi ini dapat menjadi serius pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (immunocompromised) dan pada wanita hamil karena dapat menyebabkan komplikasi pada janin.

Penularan terjadi melalui konsumsi daging mentah atau kurang matang yang mengandung kista parasit, kontak dengan tanah atau air yang terkontaminasi, atau melalui transmisi vertikal dari ibu ke anak selama kehamilan.

Gejala Toxoplasma Gondii

Gejala toksoplasmosis bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan individu yang terinfeksi.

Pada orang sehat, infeksi Toxoplasma gondii seringkali tidak menimbulkan gejala atau hanya menyebabkan gejala ringan yang mirip dengan flu.

  • Demam
  • Kelelahan
  • Nyeri otot
  • Pembengkakan kelenjar getah bening

Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pengidap HIV/AIDS atau pasien yang menjalani transplantasi organ, toksoplasmosis dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.

Penyebab dan Cara Penularan Toxoplasma Gondii

Infeksi Toxoplasma gondii disebabkan oleh parasit dengan nama yang sama. Berikut adalah beberapa cara penularan toksoplasmosis:

  • Makanan yang terkontaminasi. Mengonsumsi daging mentah atau kurang matang, terutama daging babi, domba, atau rusa, yang mengandung kista Toxoplasma gondii.
  • Kontak dengan kotoran kucing yang terinfeksi. Kucing yang terinfeksi dapat mengeluarkan ookista (bentuk infektif parasit) melalui kotorannya. Manusia dapat terinfeksi jika tidak sengaja menelan ookista setelah menyentuh kotoran kucing atau benda lain yang terkontaminasi.
  • Transmisi dari ibu ke anak. Wanita hamil yang terinfeksi Toxoplasma gondii dapat menularkan parasit ke janin melalui plasenta.
  • Transplantasi organ atau transfusi darah. Dalam kasus yang jarang terjadi, toksoplasmosis dapat ditularkan melalui transplantasi organ atau transfusi darah dari donor yang terinfeksi.
  • Air yang terkontaminasi. Mengonsumsi air yang terkontaminasi parasit.

Diagnosis Toxoplasma Gondii

Diagnosis toksoplasmosis umumnya dilakukan melalui pemeriksaan darah untuk mendeteksi antibodi terhadap Toxoplasma gondii. Terdapat dua jenis antibodi yang diperiksa, yaitu IgG dan IgM.

  • IgM. Muncul pertama kali setelah infeksi dan menunjukkan infeksi akut atau baru terjadi.
  • IgG. Meningkat setelah beberapa waktu dan dapat bertahan seumur hidup, menandakan infeksi di masa lalu.

Pada wanita hamil, diagnosis toksoplasmosis juga penting untuk menentukan risiko penularan pada janin.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya infeksi akut selama kehamilan, dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan tambahan, seperti amniosentesis (pengambilan sampel cairan ketuban), untuk mendeteksi keberadaan parasit pada janin.

Pahami juga mengenai Pemeriksaan Anti Toksoplasma – Manfaat dan Prosedurnya di sini.

Pengobatan Toxoplasma Gondii

Pengobatan toksoplasmosis tergantung pada kondisi kesehatan individu dan tingkat keparahan infeksi.

Pada orang sehat yang tidak mengalami gejala, pengobatan mungkin tidak diperlukan karena sistem kekebalan tubuh biasanya dapat mengatasi infeksi dengan sendirinya.

Namun, pada wanita hamil yang terinfeksi toksoplasmosis, pengobatan dengan antibiotik seperti spiramisin atau pirimetamin dan sulfadiazin mungkin diperlukan untuk mengurangi risiko penularan pada janin dan mengurangi keparahan infeksi pada bayi yang baru lahir.

Pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, pengobatan toksoplasmosis biasanya melibatkan penggunaan obat-obatan antiparasit untuk mengendalikan infeksi dan mencegah komplikasi serius.

Pengobatan biasanya berlangsung selama beberapa minggu atau bulan, tergantung pada respons individu terhadap terapi.

Pencegahan Toxoplasma Gondii

Langkah-langkah pencegahan berikut dapat membantu mengurangi risiko infeksi Toxoplasma gondii:

  • Masak daging dengan benar. Pastikan daging dimasak hingga matang sempurna, dengan suhu internal minimal 66°C untuk membunuh kista Toxoplasma gondii.
  • Cuci tangan secara teratur. Cuci tangan dengan sabun dan air setelah menyentuh daging mentah, tanah, atau kotoran kucing.
  • Hindari konsumsi air yang tidak terjamin kebersihannya.
  • Gunakan sarung tangan saat berkebun. Gunakan sarung tangan saat berkebun atau melakukan aktivitas lain yang melibatkan kontak dengan tanah.
  • Jaga kebersihan kotak pasir kucing. Bersihkan kotak pasir kucing setiap hari dan gunakan sarung tangan saat membersihkannya. Wanita hamil sebaiknya menghindari membersihkan kotak pasir kucing.

Komplikasi Toxoplasma Gondii

Toksoplasmosis dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada wanita hamil dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

  • Toksoplasmosis kongenital. Infeksi pada janin dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, atau masalah kesehatan serius pada bayi yang baru lahir, seperti kerusakan otak, masalah penglihatan, dan gangguan perkembangan.
  • Ensefalitis toksoplasma. Peradangan otak yang dapat menyebabkan kejang, gangguan mental, dan masalah neurologis lainnya.
  • Toksoplasmosis okular. Infeksi pada mata yang dapat menyebabkan peradangan retina (retinitis), penglihatan kabur, dan bahkan kebutaan.

Yuk, ketahui lebih dalam mengenai Toksoplasmosis – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya berikut ini.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasi dengan dokter apabila mengalami gejala toksoplasmosis, terutama jika sedang hamil atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Diagnosis dan penanganan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi serius.

Jika kamu punya pertanyaan lain terkait kondisi ini, hubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc saja!

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Toxoplasmosis. 
Medical News Today. Diakses pada 2025. Everything you need to know about toxoplasmosis.  
WebMD. Diakses pada 2025. Toxoplasmosis.