Hati-Hati, Peritonitis Bisa Memicu 5 Komplikasi Ini

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   22 Agustus 2022
Hati-Hati, Peritonitis Bisa Memicu 5 Komplikasi IniHati-Hati, Peritonitis Bisa Memicu 5 Komplikasi Ini

“Peritonitis adalah penyakit yang berhubungan dengan rongga perut. Saat bagian ini alami masalah dan dibiarkan, risiko untuk alami komplikasi berbahaya tentu lebih tinggi.”

Halodoc, Jakarta - Masalah yang berkaitan dengan perut seperti mulas, sakit perut, diare, ataupun kembung, sebenarnya sih belum seberapa bila dibandingkan dengan peritonitis. Masih asing dengan penyakit ini? Penyakit peritonitis merupakan peradangan pada lapisan tipis dinding dalam perut (peritoneum).

Peritoneum ini sendiri berfungsi untuk melindungi organ di dalam rongga perut. Lalu, kenapa bisa timbul peradangan? Nah biang keladi dari semua ini kebanyakan disebabkan oleh infeksi bakteri dan jamur.

Hal yang perlu diperhatikan, bila tak ditangani dengan tepat, penyakit peritonitis bisa menyebabkan infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh, dan membahayakan nyawa pengidapnya. Pengidap peritonitis butuh penanganan medis yang segera. Tujuannya untuk mengatasi infeksi dan kondisi medis yang mendasarinya.

Lantas, apa saja sih komplikasi peritonitis yang perlu diwaspadai?

1. Hepatic Encephalopathy

Hepatic Encephalopathy atau ensefalopati hepatik merupakan salah satu komplikasi peritonitis yang mesti diwaspadai. ensefalopati hepatik ini merupakan kondisi ketika seseorang kehilangan fungsi otak akibat hati tidak dapat lagi mengeluarkan zat beracun dari darah.

2. Sepsis

Peritonitis bisa menyebar ke darah dapat memicu menyebabkan sepsis (keracunan darah) yang berpotensi mengancam nyawa. Kondisi ini terjadi saat zat kimia masuk ke dalam pembuluh darah dan memicu respons peradangan. Akibatnya, sejumlah perubahan bisa merusak berbagai sistem organ, termasuk kegagalan organ hingga kematian.

3. Sindrom Hepatorenal Progresif

Peritonitis bakterial juga bisa memicu hepatorenal progresif, yaitu sindrom berbahaya akibat penurunan fungsi ginjal yang diinduksi oleh penyakit hati. Studi menyebut sindrom ini lebih mungkin terjadi pada seseorang yang sudah memiliki derajat insufisiensi ginjal. Sebab cedera ginjal akut bisa memperparah peritonitis yang dialami dan meningkatkan risiko terjadinya hepatorenal progresif.

4. Bakteremia

Komplikasi peritonitis juga bisa menimbulkan bakteremia atau infeksi pada aliran darah. Kondisi ini terjadi ketika terdapat bakteri di dalam aliran darah. Bila bakteri ini bertahan cukup lama dan dengan jumlah banyak, tentunya bisa menimbulkan dampak yang lebih serius.

5. Komplikasi Lainnya

Komplikasi lain yang perlu diwaspadai adalah terbentuknya abses atau kumpulan nanah pada rongga perut, serta perlengketan usus yang bisa menyumbat usus.

Nah, komplikasinya sudah, bagaimana dengan gejalanya?

Dari Demam sampai Jantung Berdebar

Berbicara gejala peritonitis, sama halnya membicarakan banyak keluhan. Hal yang perlu di pahami, gejala peritonitis ini bergantung dari penyebab infeksi atau radang. Namun, salah satu gejala yang amat umum dan bisa muncul dalam sekejap, yaitu hilangnya selera makan dan timbulnya rasa mual. Nah, berikut ini gejala-gejala dari penyakit peritonitis:

  • Demam.
  • Diare.
  • Nyeri perut, makin terasa bila disentuh atau bergerak.
  • Rasa lelah.
  • Jumlah urine lebih sedikit, atau tidak berkemih.
  • Rasa begah atau penuh pada abdomen.
  • Mual dan muntah.
  • Konstipasi dan tidak bisa buang gas.
  • Perut kembung.
  • Rasa haus yang berkepanjangan.
  • Jantung berdebar.

Bagi kamu atau anggota keluarga ada yang mengalami gejala-gejala di atas, segeralah temui atau tanyakan pada dokter. Penanganan segera dapat mencegah berbagai dampak buruk yang lebih besar nantinya.

Awasi Penyebab Peritonitis

Setidaknya ada dua kategori utama penyebab peritonitis. Pertama, peritonitis bakteri spontan yang terkait dengan sobekan atau infeksi pada cairan rongga peritoneal. Kedua, peritonitis sekunder karena infeksi yang sudah menyebar dari saluran pencernaan. Nah, berikut ini beberapa kondisi yang bisa mengakibatkan peritonitis.

  • Cedera atau trauma.
  • Tukak perut terpisah.
  • Sirosis, jaringan parut pada hati karena kerusakan hati dalam jangka panjang.
  • Kelainan pencernaan, contohnya penyakit crohn atau divertikulitis.
  • Pecahnya usus buntu.
  • Prosedur medis seperti peritoneal—pengobatan umum untuk pengidap gagal ginjal.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah peritonitis? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa menggunakan fitur tanya dokter aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
US National Library of Medicine National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020. Peritonitis.
National Kidney Foundation. Diakses pada 2020. Peritonitis.
Mayo Clinic (2018). Diseases and Conditions. Peritonitis.
Pietrangelo, A. Healthline (2017). Peritonitis.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan