Yang Terjadi saat Ibu Hamil Terlalu Percaya Mitos

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   14 Mei 2018
Yang Terjadi saat Ibu Hamil Terlalu Percaya MitosYang Terjadi saat Ibu Hamil Terlalu Percaya Mitos

Halodoc, Jakarta – Kehamilan adalah satu kondisi yang istimewa bagi para wanita. Maka tak heran jika para wanita hamil ingin melakukan segala hal yang terbaik untuk menjaga kandungannya. Termasuk menghindari hal-hal sarat akan mitos kehamilan.

Alih-alih membuat janin lebih sehat, ibu hamil yang terlalu memercayai mitos yang beredar malah bisa memberi dampak buruk pada kehamilan, lho. Salah satunya dampak dari terlalu percaya pada mitos adalah mengalami kurang gizi selama hamil. Pasalnya, tak dapat dimungkiri kebanyakan mitos yang beredar berkaitan dengan jenis-jenis makanan yang harus dihindari karena dipercaya dapat mengganggu kehamilan.

Padahal, memenuhi kebutuhan zat gizi selama masa kehamilan merupakan persiapan terbaik untuk menyambut kelahiran sang buah hati. Agar kebutuhan nutrisi ibu hamil terpenuhi, penting untuk memastikan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh sehat dan seimbang. Terutama jenis makanan yang mengandung banyak protein, kalsium, zat besi dan vitamin.

Dampak Kurang Gizi saat Hamil

Ibu hamil yang mengalami masalah gizi tentu akan memberi dampak negatif pada diri sendiri dan janin. Saat kebutuhan gizi ibu tidak terpenuhi, janin rentan mengalami  berbagai masalah mulai dari janin gagal berkembang, dan tumbuh dengan tidak sempurna.

Kurang gizi selama hamil pun bisa memberi dampak jangka panjang, bahkan setelah ibu melahirkan. Masalah gizi yang dialami selama kehamilan dapat menghambat perkembangan Si Kecil hingga ia berusia 2 tahun atau lebih. Beberapa gangguan yang bisa menyerang adalah terjadinya gangguan fisiologi dan biokimia atau metabolik. Di antaranya gangguan glukosa, lemak, protein, enzim, hormon/reseptor dan gen.

Sementara pada ibu, kurang gizi bisa memicu terjadinya anemia. Jika hal ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin persalinan pun akan mengalami masalah. Nyatanya ibu hamil yang “tidak sehat” bisa memicu terjadinya berbagai masalah persalinan mulai dari pendarahan, bayi lahir sebelum waktunya, hingga bayi lahir dengan berat badan rendah.

(Baca juga: 4 Tanda Kurang Gizi selama Kehamilan)

Mitos Kehamilan yang Harus Berhenti Dipercaya

Ada banyak mitos seputar kehamilan yang berkembang dan masih saja dipercayai. Celakanya, mitos-mitos tersebut seringnya malah menjauhkan calon ibu dari jenis makanan yang baik untuk dikonsumsi selama hamil. Lantas apa saja sih mitos kehamilan yang harus berhenti dipercayai?

  1. Tidak Boleh Makan Ikan

Mengonsumsi ikan selama hamil disebut dapat membuat anak yang akan lahir kelak memiliki bau amis. Padahal, hal tersebut tidak benar sama sekali. Ikan justru merupakan sumber protein, zat besi dan sek serta omega-3 yang baik untuk dikonsumsi.

  1. Harus Banyak Minum Air Kelapa

Seringnya minum air kelapa saat hamil sering dikaitkan dengan mitos “anak akan lahir dengan kulit putih dan mulus”. Hal ini sama sekali tidak berhubungan. Sebab warna kulit bayi biasanya ditentukan oleh genetik dan diturunkan dari orang tua.

  1. Nanas Bisa Memicu Keguguran

Salah satu mitos yang paling populer adalah mengonsumsi buah nanas bisa membuat ibu hamil mengalami keguguran. Hal itu tidak sepenuhnya benar. Seperti jenis buah lainnya, nanas mengandung banyak vitamin dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Sah-sah saja untuk mengonsumsi makanan ini, namun pastikan tidak dalam jumlah yang berlebihan.

(Baca juga: Ibu Hamil Enggak Boleh Makan Nanas, Masa Sih?)

Nah daripada mempercayai mitos yang belum tentu kebenarannya, lebih baik ibu menyampaikan  segala keluhan dan kekhawatiran selama hamil pada dokter di Halodoc. Dokter bisa dihubungi lewat Video/Voice Call dan Chat. Ayo, download sekarang di App Store dan Google Play!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan