10 Penyebab dari Parestesia yang Perlu Diketahui

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   08 Mei 2019
10 Penyebab dari Parestesia yang Perlu Diketahui10 Penyebab dari Parestesia yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta - Pernahkah kamu terlelap dengan posisi tangan tertahan atau tertimpa di bagian bawah tubuh? Atau membiarkan kaki dalam posisi bersila terlalu lama saat duduk? Lama-kelamaan, kamu merasa seperti mati rasa dan kesemutan. Kondisi ini yang dinamakan parestesia. Memang tidak berbahaya, tapi bisa saja ini menjadi gejala gangguan kesehatan yang serius.

Apa Penyebabnya?

Parestesia disebabkan karena tekanan pada saraf. Ketika tekanan ini hilang, misalnya ketika kamu mengubah posisi tangan atau kaki, sensasi yang mengikuti juga menghilang. Pada beberapa kasus, sensasi tersebut tidak bisa hilang. Ini disebut dengan parestesia kronis, dan bisa menjadi tanda kondisi medis atau kerusakan saraf. Adapun penyebab lainnya adalah:

  • Cedera atau kecelakaan yang menyebabkan kerusakan saraf.

  • Stroke, ketika aliran darah menuju otak terputus dan menyebabkan kerusakan.

  • Multiple sclerosis, penyakit pada sistem saraf pusat yang memengaruhi perasaan tubuh.

  • Diabetes.

  • Saraf terjepit karena cedera atau terlalu sering digunakan.

  • Kehamilan yang menyebabkan mati rasa dan nyeri di punggung atau kaki.

  • Carpal tunnel syndrome.

  • Kekurangan vitamin B12 yang penting untuk kesehatan saraf.

  • Konsumsi alkohol berlebihan.

  • Penggunaan jenis obat tertentu.

Baca juga: Sering Alami Kesemutan? Hati-Hati Gejala Parestesia

Parestesia memengaruhi bagian tubuh mana saja, tetapi lebih sering terjadi pada tangan dan kaki. Gejala yang datang bisa bersifat sementara atau kronis, dengan munculnya sensasi mati rasa, kelemahan, terasa geli, rasa seperti terbakar, dan bagian tubuh yang terinfeksi menjadi lebih dingin. Parestesia kronis bisa menyebabkan rasa sakit yang menusuk dan membuat tubuh mengalami kecanggungan. Ketika terjadi pada kaki atau tungkai, bisa membuat kamu kesulitan berjalan.

Parestesia dapat membaik dalam waktu beberapa menit. Namun, jika sensasi tersebut tidak hilang dalam waktu lama, kamu terindikasi parestesia kronis. Untuk itu, penting untuk mengetahui penyebab parestesia, supaya kamu bisa segera mendapatkan perawatan. Tingkat keparahan parestesia kronis dan berapa lama bertahan bergantung pada penyebabnya.

Baca juga: Apa Saja Penyebab Tangan dan Kaki Kesemutan? Berikut Jawabannya

Sayangnya, parestesia tidak selalu bisa dicegah. Misalnya, kamu selalu tidur dengan posisi lengan sebagai bantal. Namun, ini bisa dicegah dengan menggunakan splint pada pergelangan tangan di malam hari untuk mengurangi kompresi saraf pada bagian tangan sekaligus mengurangi gejalanya di malam hari.

Hindari gerakan berulang pada bagian tangan dan kaki jika diperlukan. Jika itu tidak bisa dihindari, kamu harus sering beristirahat. Pun, jika kamu terlalu lama duduk, bangun dan seringlah bergerak. Namun, apabila kamu memiliki riwayat diabetes atau penyakit kronis lainnya, kamu perlu bertanya pada dokter dan melakukan manajemen penyakit dengan cermat.

Baca juga: Sering Kesemutan, Tanda Adanya Penyakit Ini

Sekarang, kamu bisa lebih mudah bertanya pada dokter karena sudah ada aplikasi Halodoc yang bisa kamu download di App Store maupun Play Store. Aplikasi ini bisa kamu pakai untuk bertanya pada dokter spesialis setiap saat, hanya perlu daftarkan nama kamu untuk proses login. Bahkan, kamu juga bisa video call dengn dokter supaya sesi tanya jawab kamu lebih nyaman dan jelas, jadi dokter juga bisa mengerti yang kamu keluhkan. Aplikasi Halodoc juga bisa kamu gunakan untuk beli obat dan cek lab, tentu saja tanpa perlu keluar rumah.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan