5 Faktor Risiko Hidronefrosis yang Perlu Diketahui
Halodoc, Jakarta – Hidronefrosis terjadi karena adanya pembengkakan pada organ ginjal akibat penumpukan urin. Penumpukan terjadi akibat urine tidak dapat mengalir dari ginjal ke kandung kemih. Pembengkakan akibat kondisi ini biasanya hanya akan terjadi pada salah satu ginjal, tetapi bisa juga terjadi pada kedua ginjal sekaligus. Jika ditangani dengan cepat dan tepat, hidronefrosis bisa sembuh dan ginjal kembali pulih.
Penyakit ini jarang menimbulkan komplikasi jangka panjang jika ditangani dengan tepat. Hidronefrosis terjadi karena ada gangguan atau sumbatan pada saluran kemih yang mengakibatkan urine terperangkap di dalam ginjal dan tidak dapat dikeluarkan. Namun perlu diketahui, kondisi ini biasanya terjadi karena adanya penyakit lain yang sebelumnya menyerang. Lantas, apa saja kondisi atau faktor risiko hidronefrosis?
Baca juga: Hidronefrosis Dapat Sebabkan Gagal Ginjal, Ini Alasannya
Mengenal Hidronefrosis dan Faktor Risikonya
Penyakit ini tidak boleh dianggap sepele sama sekali. Jika ditangani dengan tepat, gangguan kesehatan ini memang bisa sembuh dan jarang menyebabkan komplikasi. Sebaliknya, hidronefrosis yang tidak diobati dan dibiarkan begitu saja bisa memicu terjadinya infeksi saluran kemih serta luka parut pada ginjal. Kondisi tersebut bisa memperparah kondisi dan mengarah pada gagal ginjal.
Ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko pembengkakan ginjal alias hidronefrosis menyerang. Faktor-faktor berikut bisa menyebabkan penyumbatan aliran urin, di antaranya:
- Batu Ginjal
Orang yang mengalami penyakit batu ginjal memiliki risiko lebih besar mengalami hidronefrosis. Penyakit ini bisa menyebabkan tersumbatnya ureter.
- Kehamilan
Pembengkakan ginjal berisiko tinggi terjadi pada wanita yang tengah hamil. Sebab, pembesaran rahim selama masa kehamilan bisa menekan ureter, yaitu saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih.
- Infeksi
Infeksi bisa menyebabkan terjadinya jaringan parut pada ureter. Kondisi tersebut, kemudian bisa menyebabkan penyempitan ureter yang pada akhirnya memengaruhi ginjal serta memicu hidronefrosis.
- Kanker
Pembengkakan ginjal juga rentan menyerang orang yang mengidap berbagai jenis kanker atau tumor. Umumnya, kanker terjadi di sekitar saluran kemih, kandung kemih, panggul, atau perut.
- Neurogenic Bladder
Pembengkakan ginjal alias hidronefrosis bisa terjadi karena adanya gangguan atau kerusakan pada saraf kandung kemih. Kondisi ini disebut dengan istilah neurogenic bladder.
Baca juga: Begini Cara Tepat untuk Diagnosis Penyakit Hidronefrosis
Penyakit hidronefrosis bisa berkembang, baik secara perlahan maupun cepat atau tiba-tiba. Pada kondisi ringan, penyakit ini sering ditandai dengan gejala berupa sering mengeluarkan urine. Keinginan untuk buang air kecil pun semakin meningkat pada pengidap penyakit ini. Pembengkakan ginjal akibat penyakit ini juga sering disertai dengan gejala lain, seperti rasa sakit pada perut dan panggul, mual dan muntah, tidak bisa mengosongkan kandung kemih sepenuhnya, serta rasa nyeri saat buang air kecil atau urine.
Pada beberapa kasus, kondisi ini bisa saja menyebabkan pengidapnya sulit mengeluarkan urine. Penyakit ini juga memicu munculnya gejala infeksi saluran kemih, seperti urine berwarna gelap, aliran urine lemah, menggigil, demam, dan mengalami sensasi terbakar saat mengeluarkan urine.
Baca juga: Kista Juga Bisa Terjadi di Dalam Ginjal
Jika mengalami gejala menyerupai penyakit ini, segera lakukan pemeriksaan untuk mendapat penanganan medis yang tepat. Jika ragu, kamu bisa menyampaikan dan mendiskusikan gejala-gejala awal yang muncul dengan dokter di aplikasi Halodoc. Lebih mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!
Referensi:
National Kidney Foundation. Diakses pada 2019. Hydronephrosis.
NHS Choices UK. Diakses pada 2019. Hydronephrosis.
Healthline. Diakses pada 2019. Hydronephrosis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan