6 Jenis Gangrene, Jaringan Kulit Mati Penyebab Luka

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   13 September 2022
6 Jenis Gangrene, Jaringan Kulit Mati Penyebab Luka6 Jenis Gangrene, Jaringan Kulit Mati Penyebab Luka

"Gangrene ada banyak jenisnya. Masing-masing jenisnya punya gejala atau tanda yang berbeda."

Halodoc, Jakarta - Gangrene adalah kondisi jaringan kulit mati dan timbul luka akibat tidak mendapat pasokan darah cukup atau akibat infeksi bakteri yang berat. Kondisi ini biasanya terjadi di tungkai, jari kaki, dan jari tangan. Jika dibiarkan tanpa penanganan, gangrene bisa memburuk sehingga mengarah ke amputasi dan kematian.

Gangrene ditandai dengan perubahan warna pada kulit (menjadi biru, merah, ungu, hingga hitam), terjadi pembengkakan, dan munculnya nyeri pada area yang terdampak. Pada sebagian kasus, pengidap gangrene mengalami sepsis yang ditandai dengan tekanan darah rendah (hipotensi), demam, gangguan irama jantung, sesak napas, dan pusing.

Jenis Gangrene yang Perlu Diwaspadai

1. Gangrene Kering

Gangrene jenis ini terjadi secara bertahap, dan umumnya terjadi pada pengidap penyakit arteri perifer. Gejalanya adalah kulit kering dan mengerut dengan warna kulit cokelat, biru, atau hitam.

2. Gangrene Basah

Gangrene jenis ini rentan terjadi pada pengidap diabetes yang tidak menyadari adanya luka dan menggaruknya. Gejalanya adalah kulit bengkak, melepuh, dan terlihat basah.

3. Gangrene Gas

Gangrene gas sering terjadi pada jaringan otot. Gejalanya berupa kulit berwarna ungu kemerahan dan terbentuk gelembung udara pada kulit yang terdampak. Gangrene jenis ini disebabkan oleh Clostridium perfringens. Bakteri tersebut menghasilkan racun yang melepaskan gas dan menyebabkan kematian jaringan.

4. Gangrene Internal

Terjadi akibat terhambatnya aliran darah ke organ dalam tubuh seperti usus dan empedu. Gangrene jenis ini menyebabkan demam dan nyeri hebat pada area yang terdampak.

5. Gangrene Fournier

Gangrene fournier menyerang area genital atau kelamin, menyebabkan pembengkakan, dan nyeri pada area tersebut.

6. Gangrene Meleney

Termasuk jenis gangrene yang langka, biasanya terjadi pada 1 - 2 minggu setelah tindakan operasi dilakukan.

Pengobatan dan Pencegahan Gangrene

Jaringan yang rusak akibat gangrene sebenarnya tidak bisa diperbaiki lagi. Namun, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah perkembangan gangrene, di antaranya adalah:

  • Operasi. Tindakan ini untuk mengangkat jaringan mati sehingga penyebaran gangrene ke jaringan sehat bisa dicegah. Jika dibutuhkan, operasi memperbaiki pembuluh darah dilakukan untuk melancarkan aliran darah ke area yang terdampak. Pencangkokan bertujuan memperbaiki kulit yang rusak.
  • Pemberian antibiotik, baik dalam bentuk obat minum atau infus. Tindakan ini bertujuan untuk menangani infeksi gangrene.
  • Terapi oksigen hiperbarik. Tindakan ini bertujuan memperlambat perkembangan bakteri dan membantu luka untuk cepat pulih.
  • Amputasi. Jika gangrene sudah parah dan tidak bisa diperbaiki, satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah amputasi.

Cara untuk mencegah gangrene, berikut ini hal yang bisa dilakukan:

  • Bagi pengidap diabetes, perhatikan kondisi kaki, dan atur kadar gula darah dalam tubuh.
  • Menjaga berat badan agar tidak berlebih. Berat badan ideal mencegah diabetes dan menyempitnya pembuluh darah.
  • Berhenti merokok untuk mencegah kerusakan pembuluh darah.
  • Bersihkan luka terbuka dan jaga agar luka dalam keadaan kering hingga sembuh.
  • Segera ke dokter jika kulit menjadi pucat, dingin, dan kaku setelah terpapar suhu dingin dalam waktu lama.

Itulah fakta enam jenis gangrene yang perlu diwaspadai. Jika kamu memiliki luka yang sulit sembuh pada kulit, segera berbicara dengan dokter Halodoc untuk mencari tahu penyebab dan mendapat penanganan yang tepat. Kamu bisa bertanya pada dokter Halodoc kapan saja dan di mana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, download Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!

Referensi:
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2022. Gangrene.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Gangrene.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan