7 Faktor Penyebab Alzheimer yang Perlu Diwaspadai

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   22 April 2022

“Alzheimer menjadi salah satu jenis demensia yang memengaruhi memori, pemikiran, dan perilaku pengidapnya. Usia, keturunan atau genetik, jenis kelamin, kesehatan jantung, dan cedera kepala jadi beberapa penyebab Alzheimer yang perlu diwaspadai”.

7 Faktor Penyebab Alzheimer yang Perlu Diwaspadai7 Faktor Penyebab Alzheimer yang Perlu Diwaspadai

Halodoc, Jakarta – Alzheimer adalah penyakit otak progresif, yang ditandai dengan perubahan dalam otak. Perubahan tersebut menyebabkan hilangnya neuron dan koneksinya, sehingga mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengingat dan berpikir, juga melakukan aktivitas sehari-hari.

Berikut ini beberapa penyebab Alzheimer:

1.  Usia

Penyebab penyakit Alzheimer yang pertama adalah usia. Meski umum dialami oleh lansia di atas 65 tahun, tetapi gangguan ini bukanlah bagian normal dari proses penuaan. Dengan kata lain, usia bukan penyebab langsung dari Alzheimer. Kondisi ini merupakan akumulasi dari pola hidup yang dijalani.

2.  Keturunan atau Genetik

Selain disebabkan oleh usia, faktor lainnya juga bisa berasal dari keturunan atau genetik dari garis keluarga. Mereka yang memiliki orang tua, saudara laki-laki atau perempuan dengan Alzheimer memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit ini di kemudian hari.

3.  Jenis Kelamin

Penyebab alzheimer selanjutnya adalah jenis kelamin. Wanita berisiko lebih tinggi mengalami Alzheimer ketimbang pria. Hal tersebut dijelaskan dalam jurnal Sex and Gender Differences in Alzheimer’s Disease Dementia, di mana dua per tiga pengidap yang didiagnosis adalah seorang wanita.

4.  Mengidap Down Syndrome

Mengidap down syndrome jadi penyebab Alzheimer selanjutnya. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan genetik yang menyebabkan penumpukan protein beta-amyloid di otak. Protein ini dianggap sangat beracun dan dapat mengganggu fungsi normal sel dalam otak.

5.  Gangguan Kognitif Ringan

Melansir dari National Institute of Aging, diperkirakan sebanyak 10-20 persen pengidap gangguan kognitif ringan yang berusia di atas 65 tahun mengalami demensia. Perkembangan gangguan kognitif ringan menjadi Alzheimer membutuhkan waktu selama bertahun-tahun lamanya.

6. Masalah pada Jantung

Ada hubungan terkait antara kesehatan otak dan jantung. Agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik, otak diberi nutrisi lewat pembuluh darah. Organ jantung yang bertanggung jawab untuk memompa darah melalui pembuluh darah tersebut. Jika terjadi kerusakan pada jantung, risiko Alzheimer di kemudian hari semakin tinggi.

7. Cedera Kepala

Penyebab Alzheimer yang terakhir adalah cedera kepala. Ada hubungan erat antara cedera kepala dan risiko demensia di kemudian hari. Oleh karena itu, lakukan upaya pencegahan sejak dini dengan menggunakan helm pengaman, sabuk pengaman, dan jangan melakukan aktivitas yang berisiko membahayakan.

Setelah mengetahui sejumlah penyebab Alzheimer, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menerapkan pola hidup sehat guna menunjang kesehatan otak. Sejumlah langkah tersebut dapat dilakukan dengan konsumsi makanan sehat, tetap bersosialisasi, berhenti merokok, dan melatih tubuh serta pikiran tetap aktif.

Jika ada hal-hal yang ingin ditanyakan seputar Alzheimer atau kondisi kesehatan lainnya, tanya pada dokter melalui Halodoc. Kamu juga bisa mendapatkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup, dan pola hidup sehat lain dengan download Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Alzheimer’s Association. Diakses pada 2022. Causes and Risk Factors for Alzheimer’s Disease.
Psychiatr Times. 2018 Nov; 35(11): 14–17. Diakses pada 2022. Sex and Gender Differences in Alzheimer’s Disease Dementia.
National Institute of Aging. Diakses pada 2022. What Causes Alzheimer’s Disease?
National Institute of Aging. Diakses pada 2022. What Happens to the Brain in Alzheimer’s Disease?
Health Harvard. Diakses pada 2022. Staving off dementia when you have mild cognitive impairment.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan