7 Faktor Risiko Penyebab Gangrene

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   14 Desember 2018
7 Faktor Risiko Penyebab Gangrene7 Faktor Risiko Penyebab Gangrene

Halodoc, Jakarta - Gangrene adalah kondisi ketika sebagian jaringan tubuh menjadi mati, akibat aliran darah yang menuju jaringan tersebut dari sistem peredaran darah terhenti. Kondisi ini biasanya terjadi pada area yang paling jauh dari jantung, seperti jari-jari tangan dan kaki. Namun, pada beberapa kasus, kondisi ini juga dapat menyerang bagian tubuh lainnya, bahkan organ-organ internal.

Luka gangrene dapat menyebar melalui tubuh dan menyebabkan syok apabila tidak ditangani. Syok merupakan kondisi serius yang ditandai dengan berbagai gejala meliputi tekanan darah amat rendah. Gangrene adalah kondisi serius yang bisa terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita. Kondisi ini sering kali berujung pada amputasi, hingga kematian.

Penyebab dan Faktor-Faktor Risiko yang Menyebabkan Gangrene

Secara medis, gangrene bisa disebabkan oleh 3 hal, yaitu:

1. Kekurangan Aliran Darah

Darah mengandung sejumlah senyawa yang dibutuhkan tubuh, antara lain oksigen, nutrisi, serta antibodi. Kekurangan senyawa penting tersebut bisa membuat sel-sel tubuh mati.

2. Infeksi

Bakteri yang dibiarkan berkembang terlalu lama bisa menimbulkan infeksi dan menyebabkan gangrene.

3. Luka

Luka parah, seperti luka akibat tembakan atau cedera akibat kecelakaan mobil, bisa menyebabkan bakteri tumbuh dan menyerang jaringan di dalam kulit.

Dari ketiga penyebab tersebut, ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko seseorang terserang gangrene, yaitu:

  1. Diabetes.

  2. Penyakit penggumpalan darah.

  3. Sistem kekebalan tubuh rendah akibat kondisi kesehatan atau pengobatan kanker.

  4. Frostbite, cedera kepala, luka bakar, atau gigitan binatang.

  5. Mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan tubuh.

  6. Baru menjalani operasi.

  7. Merokok, mengonsumsi alkohol, dan menggunakan narkoba suntik.

Tindakan Medis yang Diperlukan

Jaringan yang rusak akibat gangrene biasanya sudah tidak bisa lagi diperbaiki. Namun, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah gangrene berkembang. Dokter akan memilih dari beberapa tindakan berikut ini, tergantung dari keparahan gangrene yang dialami pengidap.

  • Operasi. Langkah ini dilakukan untuk mengangkat jaringan mati, sehingga penyebaran gangrene bisa dicegah, dan memungkinkan jaringan yang sehat untuk pulih. Bila memungkinkan, operasi untuk memperbaiki pembuluh darah akan dilakukan. Tindakan tersebut untuk memperlancar aliran darah ke area yang terserang gangrene.

  • Pencangkokan kulit bisa dilakukan untuk memperbaiki kulit yang rusak akibat gangrene. Namun, pada kasus gangrene yang parah, pengidap terpaksa harus menjalani amputasi.

  • Pemberian antibiotik, baik dalam bentuk obat minum atau pun infus.

  • Terapi oksigen hiperbarik. Terapi ini menggunakan ruangan seperti tabung dengan tekanan tinggi dan hanya terdapat gas oksigen. Tekanan oksigen yang kuat akan membuat darah membawa lebih banyak oksigen, sehingga memperlambat perkembangan bakteri dan membantu luka untuk cepat pulih.

Itulah sedikit penjelasan tentang gangrene, penyebab, faktor risiko, serta tindakan medis yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Baca juga:

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan