7 Kebiasaan yang Dapat Meningkatkan Seseorang Terkena Orchitis

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 Maret 2019
7 Kebiasaan yang Dapat Meningkatkan Seseorang Terkena Orchitis7 Kebiasaan yang Dapat Meningkatkan Seseorang Terkena Orchitis

Halodoc, Jakarta - Orchitis merupakan kondisi yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus. Serangan virus gondok menjadi penyebab utama terjadinya kondisi ini. Gangguan ini biasanya terjadi pada remaja laki-laki setelah masalah pubertas. Kemudian kondisi orchitis berkembang dalam waktu 4-6 hari setelah gondokan. Orchitis juga bisa terjadi pada saluran kemih dan bagian epididimis.

Penyebab lainnya yang dapat menyebabkan infeksi epididimitis dan dapat menular melalui hubungan seksual (PMS) seperti gonore atau klamidia. Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan terjadinya orchitis. Di antaranya adalah imunisasi yang tidak memenuhi syarat, usia lanjut (lebih dari usia 45 tahun), infeksi saluran kemih berulang, dan bergonta-ganti pasangan hubungan intim.

Berikut adalah penyebab lain terjadinya orchitis:

  1. Virus yang menyebabkan mumps (gondong) biasanya juga menyebabkan radang testis.

  2. Kira-kira sebanyak sepertiga anak laki-laki mengalami orchitis ketika infeksi gondong (mumps).

  3. Biasanya terjadi pada anak laki-laki yang lebih muda, dan inflamasi testis biasanya berlangsung selama 4-6 hari setelah onset gondong.

  4. Terdapat laporan orchitis mumps terjadi setelah imunisasi MMR (mumps, measles, dan rubella), tetapi ini jarang terjadi.

  5. Infeksi virus lain yang dapat menyebabkan orchitis juga ada, tetapi tidak sesering virus mumps. Virus-virus lain tersebut adalah varicella (virus cacar air), coxsackievirus, echovirus, dan cytomegalovirus (berkaitan dengan infeksi mononukleosis).

  6. Orchitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri biasanya berkembang dari epididimitis yang semakin berat. Epididimitis merupakan infeksi di saluran yang  membawa semen keluar dari testis. Infeksi epididimis dan testis disebut epididymo-orchitis.

  7. Kebanyakan kasus orchitis mumps terjadi pada masa pre-pubertas (kurang dari 10 tahun) pada pria. Sementara itu, kasus orchitis bakterial terjadi pada pria yang aktif secara seksual, atau pria yang lebih tua dari usia 50 tahun dan memiliki hipertrofi prostat benigna.

Baca juga: Infeksi Menular Seksual Dapat Sebabkan Orchitis

Penyebab lainnya yang jarang terjadi yaitu infeksi bakteri. Secara umum, kebanyakan kasus orchitis bakteri terjadi dari perkembangan dan penyebaran epididimitis (radang saluran yang melingkar di bagian belakang testis). Kondisi itu terjadi baik dari penyakit menular seksual (PMS) atau dari infeksi saluran kelenjar prostat/saluran kemih. Kondisi tersebut dikenal dengan sebutan epididymo-orchitis.

Bakteri yang dapat menyebabkan orchitis dari kelenjar prostat/infeksi saluran kemih termasuk Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus, dan Streptococcus.

Sementara itu, bakteri yang menyebabkan penyakit menular seksual seperti gonore, klamidia, dan sifilis, dapat menyebabkan orchitis pada pria yang efektif secara seksual, biasanya antara usia 19-35 tahun. Seseorang dapat berisiko jika mereka memiliki banyak pasangan seksual, terlibat dalam perilaku seksual berisiko tinggi, memiliki pasangan seksual yang sedang mengalami infeksi kelamin, atau jika orang tersebut memiliki sejarah penyakit menular seksual (PMS).

Baca juga: Komplikasi yang Bisa Disebabkan oleh Epididimitis

Seseorang dapat berisiko mengalami orchitis yang ditularkan bukan melalui hubungan seksual apabila seseorang belum melakukan imunisasi MMR, sering mengalami infeksi saluran kemih sering, berusia di atas 45 tahun, atau sering dipasang kateter ke dalam kandung kemih.

Itulah beberapa hal yang memicu penyebab terjadinya orchitis. Kamu perlu waspada akan penyebab dan gejala yang terjadi. Jika kamu mengalami gejala yang tidak kamu kenali, segera komunikasikan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan