Alasan Asma Bisa Sebabkan Kematian

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 Desember 2018
Alasan Asma Bisa Sebabkan KematianAlasan Asma Bisa Sebabkan Kematian

Halodoc, Jakarta – Eril Dardak, adik kandung Emil Dardak selaku bupati Trenggalek ditemukan meninggal dunia di dalam kosannya beberapa waktu lalu. Meskipun penyebab kematian belum diketahui secara pasti, banyak yang menduga ia meninggal dunia dipicu karena riwayat penyakit asma yang dimilikinya.

Asma adalah penyakit kronis yang menyerang saluran pernapasan. Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Para ahli menduga zat iritan seperti debu, asap rokok, bulu binatang, aktivitas fisik, udara dingin, infeksi virus, dan paparan zat kimia bisa memicu asma. Zat tersebut membuat saluran pernapasan menjadi kaku dan sempit, sehingga terjadi peningkatan produksi dahak yang membuat pengidap asma sulit bernapas.

Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) bulan Mei tahun 2014 menyebut, sebanyak 24.773 orang atau sekitar 1,77 persen dari total kematian penduduk Indonesia terjadi akibat asma. Data ini sekaligus menempatkan Indonesia di posisi ke-19 di dunia perihal kematian penduduk akibat asma. Tapi, kenapa asma bisa sebabkan kematian? Ketahui faktanya di sini.

Serangan Asma Berat Bisa Sebabkan Kematian

Serangan asma umumnya terjadi secara ringan. Namun dalam kasus yang parah, serangan asma bisa menyumbat saluran pernapasan dan menghalangi udara yang masuk ke alveoli, yakni sel yang berperan dalam pertukaran udara di paru-paru. Ketika sumbatan yang terjadi cukup parah, pengidap asma semakin kesulitan bernapas. Jika tidak ditangani segera, serangan ini bisa menyebabkan kekurangan oksigen (hipoksia) yang berujung pada kematian.

Sebuah studi menyebutkan, sebagian besar pengidap asma meninggal karena tidak mencari bantuan medis atau telat mendapat perawatan medis darurat. Kondisi ini terjadi karena pengidap asma kurang sigap dalam mengenali gejala awal yang biasanya muncul beberapa jam atau beberapa hari sebelum terjadinya serangan asma. Gejala awal serangan asma yang dimaksud adalah batuk tak kunjung sembuh, terutama di malam hari, sesak napas, mudah lelah, dan badan lemas, susah tidur di malam hari, perubahan suasana hati (mood), sering haus, sakit kepala, dan demam.

Ini Pertolongan Pertama Saat Serangan Asma Terjadi

Serangan asma harus ditangani segera untuk meminimalkan risiko kematian. Berikut pertolongan pertama serangan asma yang bisa kamu lakukan:

  • Duduk, tenangkan diri dan ambil napas perlahan.

  • Semprotkan inhaler tiap 30 – 60 detik, maksimal 10 kali semprotan.

  • Hubungi ambulans jika kamu lupa membawa inhaler, atau asma tidak membaik setelah disemprotkan inhaler sebanyak 10 kali. Sambil menunggu, semprotkan terus inhaler dan atur napas secara perlahan.

Jika kamu tidak memiliki asma tapi sedang berdekatan dengan orang yang mengalami serangan asma, berikut pertolongan pertama yang bisa kamu berikan:

  • Segera hubungi ambulans.

  • Posisikan pengidap asma dengan nyaman dan dudukkan tegak.

  • Longgarkan pakaian pengidap asma untuk melancarkan saluran pernapasan.

  • Jika pengidap asma memiliki inhaler, bantu dalam menggunakannya. Lepaskan tutup inhaler dan kocok secara perlahan. Sambung inhaler ke spacer, lalu letakkan bagian mouthpiece spacer ke dalam mulut pengidap asma. Usahakan agar bagian tersebut tertutup rapat dalam mulut. Tekan inhaler satu kali saat pengidap asma mengambil napas secara perlahan, dan minta ia tahan napas selama 10 detik. Berikan inhaler sebanyak 4 kali dengan jarak satu menit tiap semprotan, dan tunggu hingga 4 menit. Kamu bisa memberikan semprotan ulang jika pengidap asma masih sulit bernapas sebanyak 4 semprotan dengan jarak waktu yang sama. Terus lakukan upaya penanganan ini hingga ambulans datang.

Itulah alasan asma bisa sebabkan kematian. Kalau kamu mengidap asma dan sering kambuh, jangan ragu bicara pada dokter Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur Contact Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk bicara pada psikolog Halodoc via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!

Baca Juga:

 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan