Alasan Jemaah Haji Disuntik Meningitis sebelum Beribadah ke Tanah Suci

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   29 April 2021
Alasan Jemaah Haji Disuntik Meningitis sebelum Beribadah ke Tanah SuciAlasan Jemaah Haji Disuntik Meningitis sebelum Beribadah ke Tanah Suci

Halodoc, Jakarta - Meningitis adalah salah satu penyakit pada otak yang tak boleh dipandang sebelah mata. Penyakit ini merupakan peradangan pada meninges, lapisan pelindung otak dan saraf tulang belakang. Meningitis kadang kala sulit dikenali, karena gejala awal penyakit ini mirip dengan flu, seperti demam dan sakit kepala.

Terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan seseorang terserang penyakit ini, salah satunya faktor lingkungan. Nah, itu sebabnya para jamaah Haji yang akan berangkat ke Tanah Suci, diharuskan untuk melakukan vaksinasi meningitis agar terhindari dari penyakit ini. 

Baca juga: Meningitis Bisa Berakibat Fatal, Ini Alasannya

Negara Endemik Meningitis 

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, sejak dulu telah mengharuskan jemaah haji untuk mendapatkan vaksinasi sebelum berangkat menunaikan ibadah haji.

Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah tertularnya maupun menularkan penyakit saat kembali ke Tanah Air. Indonesia sendiri menjadi negara penyumbang jamaah haji dan umroh terbesar, bersaing dengan Turki.

Aturan vaksinasi ini bukan cuma dibuat oleh pemerintah Indonesia saja, tapi pemerintah Arab Saudi. Ada beragam vaksin yang perlu dilakukan, yaitu vaksin meningitis, polio, hingga vaksin yellow fever. Kebijakan pemerintah Arab Saudi ini juga dikuatkan oleh rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

"Vaksin yang sangat diwajibkan saat ini adalah vaksinasi meningitis dan yang sangat dianjurkan selanjutnya adalah influenza," ujar Ketua Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (PERDOKHI), Muhammad Ilyas SpPD K-P SpP(K), seperti dilansir dalam salah satu media nasional (4/3/2020).

Alasan kuat jemaah haji harus melakukan vaksin meningitis karena Arab Saudi adalah negara endemik terjadinya penyakit meningitis meningokokus. Selain itu, jamaah haji yang datang ke Mekah juga berasal dari seluruh dunia, yang sebagian diantaranya berasal dari negara-negara rawan meningitis.

Contohnya Sub-Sahara Afrika, seperti Senegal (area paling barat) sampai ke Ethiopia (area paling timur). WHO menyebut daerah ini sebagai African meningitis belt.

Wilayah yang terbentang dari Senegal sampai Ethiopia merupakan area dengan wabah meningitis paling sering terjadi. Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi penyebaran atau penularan meningitis, maka vaksin meningitis diwajibkan bagi para haji.

Baca juga: Ini Negara yang Rawan Meningitis

Bagi kamu yang mau tahu lebih jauh mengenai vaksin meningitis atau vaksin lainnya yang diperlukan oleh jamaah haji, kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 

Kenali Gejala Penyakit Meningitis

Seseorang yang terserang meningitis akan mengalami beragam gejala pada tubuhnya. Namun, gejala-gejala ini bisa berbeda-beda pada tiap individu, gejalanya bergantung dari penyebab, usia, hingga kondisi tubuh pasien. Menurut National Institutes of Health, gejala meningitis bisa berupa:

Meningitis enteroviral 

Meningitis jenis ini umumnya lebih ringan daripada meningitis bakterial, gejala, yaitu:

  • Sakit kepala;
  • Sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia);
  • Demam ringan;
  • Sakit perut dan diare;
  • Kelelahan.

Meningitis bakteri

Pengidapnya akan membutuhkan perawatan segera di rumah sakit. Gejala biasanya datang dengan cepat, dan mungkin termasuk:

  • Demam dan menggigil, terutama pada bayi baru lahir dan anak-anak.
  • Mual dan muntah.
  • Sensitivitas terhadap cahaya.
  • Leher kaku.
  • Sakit kepala parah.
  • Status mental berubah.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Meningitis pada Anak

Ada pula gejala-gejala meningitis lainnya, antara lain: 

  • Penurunan kesadaran.
  • Fontanel menonjol pada bayi
  • Napas menjadi cepat.
  • Postur tubuh yang tidak biasa, dengan kepala dan leher melengkung ke belakang (opisthotonos).
  • Nafsu makan yang memburuk atau mudah tersinggung pada anak-anak.

Andaikan terdapat anggota keluarga yang mengalami gejala-gejala di atas, cobalah periksakan diri ke rumah sakit pilihan, untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Sebelumnya, buat janji dengan dokter di aplikasi Halodoc sehingga tidak perlu mengantre sesampainya di rumah sakit.



Referensi:
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2021.
Kompas.com. Diakses pada 2021. Jemaah Haji dan Umrah Wajib Vaksinasi, Ini Alasannya
WHO. Diakses pada 2021. Impact of the problem 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan