Anak Mudah Sakit, Perlukah Lakukan Tes Imunologi?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   29 Oktober 2019
Anak Mudah Sakit, Perlukah Lakukan Tes Imunologi?Anak Mudah Sakit, Perlukah Lakukan Tes Imunologi?

Halodoc, Jakarta - Mendapati sang buah hati mudah sakit tentu membuat ibu dan ayah khawatir. Biasanya, ketika imunitas tubuh anak melemah maka terjadi penurunan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi bakteri, virus, dan masuknya benda-benda asing lainnya. Terlebih, sistem imun anak masih belum sempurna seperti orang dewasa. 

Lalu, apa yang menyebabkan sistem imun tubuh melemah? Seringnya karena kebiasaan hidup yang kurang sehat, termasuk kurang tidur, kurang asupan nutrisi, kurangnya cairan tubuh, stres, dan kurang olahraga. Biasanya, demi meningkatkan imunitas tubuh anak, ibu memberikan asupan suplemen maupun vitamin. Namun, tentu saja pemberiannya tidak boleh sembarangan alias harus sesuai dengan anjuran dokter. 

Perlukah Tes Imunologi ketika Anak Mudah Sakit?

Lalu, apakah perlu dilakukan tes imunologi ketika mendapati anak mudah sakit? Memang, tes imunologi perlu dilakukan jika sang buah hati sering jatuh sakit. Bisa jadi, memang ada masalah pada imunitas tubuhnya. Terlebih lagi jika anak sering mengalami sakit yang terkait dengan disfungsi pada sistem imun, seperti berikut ini:

  • Asma

Kondisi ini adalah reaksi sistem imunitas tubuh yang mengakibatkan terjadinya peradangan pada saluran pernapasan ketika terpapar zat atau bahan tertentu. Peradangan ini mengakibatkan saluran pernapasan mengalami penyempitan yang memicu terjadinya sesak napas sebagai salah satu gejala asma. 

Baca juga: Ini Penjelasan Sederhana Tentang Tes Imunologi

  • Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun terjadi ketika sistem imunitas tubuh menyerang sel-sel yang sehat di dalam tubuh. Beberapa contoh penyakit ini yaitu lupus, penyakit Crohn, multiple sclerosis, dan rheumatoid arthritis. Sayangnya, penyakit yang berkaitan dengan autoimun ini tidak bisa disembuhkan. Meski begitu, tetap bisa dilakukan kontrol dengan memberikan obat imunosupresan yang bekerja dengan menekan dan mengurangi jumlah sel dalam imunitas tubuh yang menyerang sel sehat. 

  • Alergi

Alergi menjadi jenis penyakit yang bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak. Ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap benda atau zat tertentu yang dirasa berbahaya. Reaksi ini muncul ketika seseorang bersentuhan dengan pemicu alergi atau alergennya. Gejalanya bisa beraga, termasuk munculnya ruam yang memicu rasa gatal, sesak napas, dan bersin-bersin. 

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Lakukan Tes Imunologi?

Pencegahan alergi bisa dilakukan dengan menghindari alergen yang menjadi pemicunya, bisa makanan, bahan kimia tertentu, atau udara. Jika keluhan dan gejala sudah terjadi, dokter akan memberikan obat yang mampu membantu menekan terjadinya gejala alergi yang lebih buruk lagi. 

  • Kanker

Pertumbuhan sel kanker terjadi tanpa terkendali, sehingga memunkinkan untuk merusak sistem dan organ di dalam tubuh yang mengancam nyawa pengidapnya. Kanker ditangani dengan bermacam cara, termasuk kemoterapi, radioterapi, pembedahan, dan imunoterapi kanker yang disinyalir mampu memperlambat, menghentikan perkembangan dan mencegah penyebaran sel-sel kanker pada organ lainnya. 

Baca juga: 5 Penyakit yang Sering Menyerang Anak

Jika ibu khawatir terhadap kondisi anak yang mudah sakit, tidak ada salahnya untuk melakukan tes imunologi. Ibu bisa bertanya-tanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc, gunakan fitur Tanya Dokter atau buat janji langsung dengan dokter ahli anak di rumah sakit. Jika memang tes imunologi dibutuhkan, ibu bisa melakukannya di laboratorium rumah sakit atau pusat kesehatan yang telah memiliki fasilitas penunjang tes ini. 

Referensi: 
Immunopaedia. Diakses pada 2019. Immunology Diagnostic Tests.
Oxford University Hospitals. Diakses pada 2019. Diagnostic Tests - Immunology.
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2019. Immunology and Serology.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan