Anak Terlalu Aktif Rentan Alami Dislokasi Sendi, Cegah dengan 8 Cara Ini

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   08 Maret 2019
Anak Terlalu Aktif Rentan Alami Dislokasi Sendi, Cegah dengan 8 Cara IniAnak Terlalu Aktif Rentan Alami Dislokasi Sendi, Cegah dengan 8 Cara Ini

Halodoc, Jakarta - Orangtua mana sih yang enggak kepingin melihat anaknya sehat dan aktif secara fisik? Meski usianya masih kecil, anak-anak membutuhkan berbagai aktivitas fisik agar kebugarannya tetap terjaga.

Tapi, ada kalanya keaktifan anak ini justru menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Sebut terjatuh ketika bermain karena kurang hati-hati, sehingga menyebabkan dislokasi. Kalau sudah begini, kan ibu sendiri nantinya yang akan repot.

Dislokasi sendiri merupakan cedera pada sendi yang terjadi ketika tulang bergeser dan keluar dari posisi normalnya. Ingat, seluruh sendi pada tubuh bisa mengalami dislokasi, termasuk sendi bahu, lutut, pinggul, jari, dan pergelangan kaki.

Baca juga: 5 Penanganan Medis Dislokasi Sendi

Meski bisa terjadi pada semua orang, namun masalah kesehatan ini lebih sering terjadi pada orang lanjut usia, karena kurangnya mobilitas dan lebih mudah terjatuh. Enggak cuma itu, anak-anak juga berisiko bila sering bermain tanpa diperhatikan.

Kenali Gejala-Gejalanya

Gejala dislokasi ini bisa bermacam-macam dirasakan oleh pengidapnya. Misalnya:

  • Sulit atau tidak dapat menggerakkan sendi.

  • Kejanggalan bentuk sendi.

  • Mati rasa atau rasa kesemutan pada daerah sekitar sendi.

  • Pembengkakan, lebam, atau kemerahan pada sendi.

  • Nyeri saat sendi berusaha digerakkan.

Baca juga: Ganggu Aktivitas, Ini 3 Pertolongan Pertama Dislokasi Sendi

Awasi Faktor Risikonya

Ada banyak sekali hal yang bisa memungkinkan seseorang, termasuk anak-anak mengalami kondisi ini. Berikut di antaranya:

  • Olahraga, seperti basket, sepak bola, senam, atau gulat.

  • Kecelakaan kendaraan bermotor.

  • Anak-anak, karena melakukan aktivitas fisik yang tinggi.

  • Keturunan yang dipengaruhi kondisi ligamen yang lebih lemah sejak lahir.

  • Orang lanjut usia, karena lebih cenderung mudah jatuh.

Tips Mencegahnya

Cara paling ampuh untuk mencegah dislokasi ini dengan melakukan pergerakan yang aman dan menghindari jatuh. Nah, berikut beberapa tips yang perlu ibu tahu untuk mencegah terjadinya dislokasi pada anak.

  1. Ajari anak tentang keamanan dalam beraktifitas.

  2. Memastikan rumah aman bagi anak.

  3. Konsumsi makanan sehat penguat sendi.

  4. Memasang pintu pengaman di tangga untuk mencegah anak jatuh.

  5. Mengajari mereka mengenai perilaku aman ketika bermain atau beraktivitas.

  6. Memerhatikan dan mengawasi anak-anak ketika bermain.

  7. Olahraga secara teratur untuk mempertahankan kekuatan serta fleksibilitas sendi dan otot bahu.

  8. Gunakan alat pelindung saat berolahraga yang melibatkan kontak fisik.

Ketahui Cara Mengatasi  Dislokasi

Beberapa langkah penanganan yang bisa ibu lakukan di rumah, misalnya:

  • Mengistirahatkan sendi yang mengalami dislokasi dengan tidak banyak menggerakkan sendi yang cedera dan menghindari gerakan yang memicu rasa nyeri.

  • Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti ibuprofen, jika diperlukan untuk meredakan rasa nyeri yang menimbulkan ketidaknyamanan.

  • Mengompres sendi dengan es pada 1–2 hari pertama untuk mengurangi nyeri dan peradangan serta mengompres sendi dengan air hangat pada hari-hari selanjutnya, untuk membantu melemaskan otot-otot yang tegang dan nyeri.

  • Melatih sendi yang mengalami dislokasi secara bertahap, dimulai dengan latihan ringan sesuai anjuran dokter, untuk mencegah kekakuan sendi.

Baca juga: Mengapa Sendi Rentan Alami Dislokasi?

Di samping itu, ada pula prinsip penanganan yang dilakukan dokter pada kasus dislokasi, contohnya:

  • Reduksi, yaitu suatu tindakan untuk mengembalikan tulang ke posisi semula.

  • Imobilisasi, yaitu suatu tindakan untuk menghambat gerak sendi dengan menggunakan penyangga sendi, seperti gips, selama beberapa minggu. Tindakan ini dilakukan setelah tulang dikembalikan ke posisi semula.

  • Operasi, yaitu suatu tindakan yang dilakukan jika tulang tidak dapat dikembalikan ke posisi semula atau jika terdapat kerusakan pembuluh darah, saraf, atau ligamen yang berdekatan dengan sendi yang mengalami dislokasi.

  • Rehabilitasi, yaitu suatu program yang dijalani penderita setelah penyangga sendi dilepas, untuk memulihkan jangkauan gerak dan kekuatan sendinya.

Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Ibu bisa kok bertanya langsung ke dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!







Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan