Jangan Anggap Remeh, Ini Dampak dari Obesitas

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   25 Juli 2023
Jangan Anggap Remeh, Ini Dampak dari ObesitasJangan Anggap Remeh, Ini Dampak dari Obesitas

Halodoc, Jakarta - Selain tidak baik untuk penampilan, badan yang terlalu gemuk juga berisiko mengundang datangnya berbagai penyakit berbahaya. Jangan sepelekan masalah berat badan. Selain untuk menunjang penampilan, berat badan yang ideal juga baik bagi kesehatan. Karenanya, penting bagi kita untuk menjaga berat badan agar tidak terlalu gemuk.

Obesitas atau kelebihan berat badan adalah kondisi yang biasanya diakibatkan pola hidup yang tidak sehat. Kondisi ini berbahaya dan berdampak negatif bagi kesehatan karena obesitas dapat memicu datangnya penyakit yang serius, seperti jantung maupun diabetes. Dampak negatif obesitas, antara lain:


1.  Sulit Bernapas

Hal yang dialami orang kegemukan adalah sulit bernapas dan napasnya cenderung pendek. Disebabkan karena adanya lemak yang menumpuk pada daerah dada dan leher, sehingga mengalami kesulitan bernafas baik untuk menghirup atau mengeluarkan udara.



Munculnya Masalah Kulit

Salah satu dampak negatif obesitas adalah munculnya masalah pada kulit yang diakibatkan perubahan hormon. Timbunan lemak berlebih akan membuat kulit lebih lebar yang akhirnya menciptakan garis-garis halus. Lipatan lemak juga membuat jamur dan bakteri tumbuh dan berkembang yang memicu terjadi infeksi pada kulit.

Enggak hanya itu saja. Tahukah kamu bahwa psoriasis mungkin juga terkait dengan berat badan. Dengan kata lain, orang yang mengalami obesitas lebih berisiko mengalami psoriasis. Para dokter tidak tahu mana yang lebih dulu terjadi, tetapi yang pasti, sel-sel lemak dipercaya dapat memicu terjadinya peradangan. Obesitas juga sudah terbukti dapat memperparah kondisi psoriasis seseorang.



Nyeri Persendian dan Otot Kaki

Orang yang mengalami berat badan berlebihan sering mengalami nyeri pada pada persendian dan otot kaki. Nyeri lutut secara terus-menerus dapat merusak postur tubuh. Semua hal tersebut terjadi karena kelebihan berat badan yang menambah beban atau tekanan pada lutut dan pergelangan kaki.

Baca juga: Obesitas Lebih Berisiko Terkena Asam Urat?



Asam Lambung Naik

Kelebihan berat badan bisa memicu asam lambung naik hingga ke kerongkongan. Jika hal tersebut terjadi, pengidap akan merasakan sensasi terbakar, rasa sakit dan tekanan di sekitar dada dan leher. Penyebabnya adalah lemak yang menekan daerah lambung yang bersifat asam naik.

5.  Depresi

Kegemukan juga bisa memicu depresi. Orang yang merasa dirinya gendut atau kegemukan cenderung lebih mudah stres itu dikarenakan perasaan rendah diri menjadi salah satu faktor pendorong pengidap menjadi lebih mudah stres depresi.

Baca juga: 5 Penyebab Depresi yang Sering Diabaikan



Mendengkur

Pengidap akan mengalami gangguan tidur yang identik dengan mendengkur. Hal ini disebabkan jaringan lemak pada leher menekan saluran napas bagian atas, terutama ketika berbaring, yang membuat pengidap berisiko untuk mendengkur.

Obesitas dan mendengkur bukan hanya soal lemak di leher saja. Obesitas sentral, di mana lemak ditemukan di sekitar perut dan dada, juga dapat memperburuk mendengkur yang menyebabkan sleep apnea. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang mendengkur sangat kencang dan berhenti bernapas sebentar saat tidur. Akibatnya, pengidap akan merasa mengantuk di siang hari dan kondisi ini juga dapat membuat risiko penyakit jantung dan stroke meningkat.



Sakit Punggung

Tidak sedikit dari pengidap mengeluhkan sakit punggung. Lemak yang menumpuk akan menambah beban pada tulang belakang. Jika tidak segera menurunkan berat badan, nyeri punggung bisa berlanjut, dan meningkatkan patah tulang dari dalam.

  • Hipertensi

Salah satu risiko yang dialami pengidap adalah meningkatnya tekanan darah perifer. Banyak pengidap obesitas mengidap tekanan darah tinggi atau hipertensi dan akhirnya memicu penyakit jantung.

9. Menstruasi Tidak Teratur



Datang bulan atau menstruasi tidak teratur diakibatkan faktor ketidakseimbangan hormon. Ketidakseimbangan ini pada umumnya dipicu oleh kondisi obesitas. Kelebihan lemak dapat memengaruhi kinerja hormon yang membuatnya tidak berfungsi dengan normal.


10.  Varises

Varises terjadi saat vena melebar yang diakibatkan karena melemahnya dinding pembuluh darah. Gumpalan pembuluh darah berwarna ungu atau biru menjadi pertanda munculnya varises.


Ada banyak alasan untuk menjaga agar tubuh tidak terlalu gemuk. Oleh karenanya, jangan tunda lagi untuk menjaga berat badan tetap sehat dengan menerapkan pola makan sehat dan berolahraga teratur. Dengan berat badan normal, risiko penyakit akan menjadi menurun dan kualitas hidup kamu dapat tetap maksimal.

Baca Juga: Pahami Tips Turunkan Berat Badan untuk Anak Obesitas


Ingin berdiskusi dengan dokter mengenai cara mengatasi obesitas? Kamu bisa melakukannya via aplikasi kesehatan Halodoc. Kamu juga bisa kapan dan di mana saja berdiskusi bersama dokter terbaik dan melakukan Chat, Video Call atau Voice Call. Ayo, download sekarang aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play!



Referensi:

WebMD. Diakses pada 2020. Health Risks Linked to Obesity.
Snore Lab. Diakses pada 2020. Overweight and Snoring: A Vicious Circle.
WebMD. Diakses pada 2020. Psoriasis and Obesity: What’s the Connection?.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan