2 Pilihan Penanganan untuk Mengatasi Erotomania

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 Februari 2023

“Ada dua pilihan penanganan untuk mengatasi erotomania dan pengobatan bisanya menjadi kombinasi antara keduanya. Salah satu contohnya adalah kombinasi terapi seperti CBT yang dipadukan dengan penggunaan obat.”

2 Pilihan Penanganan untuk Mengatasi Erotomania2 Pilihan Penanganan untuk Mengatasi Erotomania

Halodoc, Jakarta – Merasakan jatuh cinta memang menjadi perasaan yang menyenangkan dan membuat hati berbunga-bunga. Saat merasakannya, seakan dunia menjadi tempat yang sangat menyenangkan. Apalagi jika cinta terasa datang dari orang yang menjadi kekasih impian sedari lama. Namun, jika hal ini merupakan delusi atau imajinasi belaka, bisa jadi kamu mengidap erotomania. 

Adapun sindrom erotomania merupakan gangguan psikologis langka ketika seseorang berpikir bahwa orang lain itu jatuh cinta padanya. Namun kenyataannya berbanding terbalik. Jika disederhanakan, perasaan orang lain jatuh cinta tersebut hanya delusi semata. 

Meski begitu, kondisi ini dapat teratasi apabila pengobatannya tepat. Sebab, ada beberapa pilihan penanganan erotomania tergantung dari sejumlah aspek pengidapnya. 

Kenali Dulu Penyebabnya

Para ahli hingga saat ini belum mengetahui penyebab pasti dari kondisi ini. Namun, mereka mengklaim kalau erotomania merupakan gejala penyakit kejiwaan, termasuk skizofrenia, gangguan afektif skizofrenia, gangguan depresi mayor dengan ciri psikotik, gangguan bipolar, atau penyakit Alzheimer. Selain itu, erotomania adalah salah satu jenis gangguan delusi. 

Laporan kasus menunjukkan bahwa jaringan media sosial dapat memperburuk atau bahkan memicu keyakinan delusi terkait dengan erotomania. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa delusi dapat berkembang sebagai cara untuk mengelola stres atau trauma yang ekstrem. Genetika juga dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan delusi.

Pilihan Pengobatan Erotomania

Perawatan untuk mengatasi kondisi ini biasanya akan bervariasi pada setiap pengidapnya. Sebab, hal ini akan tergantung pada tingkat keparahan, faktor yang mendasarinya, dan gejalanya. Dokter atau terapis  dapat membimbing pengidap kondisi ini melalui konseling atau psikoterapi sebelum diagnosis. Nah, berikut adalah pilihannya:

1. Kombinasi Terapi

Secara umum perawatan untuk erotomania biasanya bertujuan mengatasi psikosis atau gejala delusi. Adapun perawatan ini sering melibatkan kombinasi terapi dan obat-obatan. Nah, terapi perilaku kognitif (CBT) telah terbukti cukup efektif dalam mengobati kondisi ini. Khususnya dalam hubungannya dengan terapi obat dan dukungan komunitas. Terapis kesehatan mental dengan pelatihan CBT akan menggunakan teknik restrukturisasi kognitif untuk mengidentifikasi dan mengubah pikiran dan perilaku. Mereka mungkin menggunakan terapi keengganan atau citra yang dipandu untuk mengurangi minat pada objek cinta erotomania.

CBT adalah salah satu modalitas terapeutik yang paling banyak diteliti dalam hal keefektifan. Namun, bentuk terapi lain juga cenderung memiliki hasil positif bila digunakan secara konsisten dan bersamaan dengan pengobatan.

2. Penggunaan Obat-Obatan

Penggunaan obat antipsikotik klasik (atau tipikal), seperti pimozide, sering membuahkan hasil pada perawatan erotomania. Selain itu, dokter juga dapat merekomendasikan penggunaan antipsikotik nontradisional (atau atipikal). Misalnya seperti olanzapine, risperidon dan clozapine bersamaan dengan terapi atau konseling. Jika erotomania diakibatkan oleh kondisi yang mendasarinya, seperti gangguan bipolar, pengobatan yang sesuai untuk erotomania akan merujuk pada kondisi yang mendasarinya. Gangguan bipolar sering diobati dengan penstabil mood atau suasana hati. Misalnya seperti lithium (Lithonia) atau asam valproat (Depakene).

Apa yang Terjadi jika Erotomania Tidak Terobati?

Erotomania memiliki kaitan yang erat dengan gangguan bipolar. Kondisi erotomania juga terkait dengan kondisi lain, meliputi:

  • Gangguan kecemasan.
  • Ketergantungan obat atau alkohol.
  • Gangguan makan, seperti bulimia atau anoreksia.
  • Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

Tanpa perawatan yang tepat, kondisi ini dapat menyebabkan seseorang menunjukkan perilaku berisiko atau agresif. Dalam beberapa kasus, perilaku ini dapat menyebabkan orang tersebut ditangkap karena menguntit atau melecehkan. Dalam kasus yang jarang terjadi, kondisi ini juga dapat mengancam keselamatan jiwa pengidapnya. Hal ini dapat terjadi akibat dari perilaku impulsif pengidapnya. 

Itulah beberapa pilihan pengobatan erotomania yang berdasar pada terapi dan penggunaan obat. Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar erotomania atau mencurigai orang terdekatmu mengidapnya, segeralah hubungi psikolog. Melalui aplikasi Halodoc kamu bisa tanya dokter tepercaya untuk mendapatkan informasi medis yang tepat. Tentunya melalui fitur chat/video call secara langsung pada aplikasinya. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download Halodoc sekarang juga!  

Referensi: 
Healthline. Diakses pada 2023. Erotomania. 
Medical News Today. Diakses pada 2023. What is erotomania?
Choosing Therapy. Diakses pada 2023. Erotomania: Definition, Symptoms, & Treatments. 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan