Advertisement

3 Cara untuk Mendeteksi Speech Delay pada Anak

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   21 Maret 2022

“Setiap orangtua perlu tahu jika anaknya alami speech delay atau tidak. Jika tidak diintervensi segera, kemampuan anak untuk bicara mungkin saja terpengaruh. Maka dari itu, penting untuk tahu beberapa cara mendeteksi speech delay pada anak.”

3 Cara untuk Mendeteksi Speech Delay pada Anak3 Cara untuk Mendeteksi Speech Delay pada Anak

Halodoc, Jakarta – Tidak sedikit ibu yang bingung jika anaknya masih belum bisa berbicara. Padahal, anak seusianya sudah mulai bergumam atau bahkan berbicara dengan jelas. Mungkin saja anak ibu mengalami masalah yang disebut speech delay. Lalu, bagaimana sih cara mendeteksi terjadinya speech delay pada anak? Ketahui selengkapnya di sini!

Cara Deteksi Speech Delay pada Si Kecil

Memang kemampuan tiap anak dapat berbeda-beda, sehingga sulit mengetahui jika ia mengalami speech delay atau tidak. Awalnya, Si Kecil mungkin hanya mengoceh tidak jelas. Lama-kelamaan akan menjadi kata pertamanya. Biasanya, anak mulai bicara antara usia 11 hingga 14 bulan, tetapi sudah mulai mengenal bahasa sejak usianya 3 bulan.

Istilah Speech Delay sendiri adalah keterlambatan bicara pada pertumbuhan anak yang disebabkan oleh kurangnya mendapatkan stimulasi berbicara. Masalah pada anak ini bisa jadi luput dari perhatian orangtua. Maka dari itu, deteksi sejak dini diperlukan agar orang tua tahu apakah buah hatinya mengalami speech delay atau tidak.

Berikut beberapa cara untuk mendeteksi speech delay pada anak:

1. Melakukan Perbandingan

Memang benar bahwa kemampuan berbicara anak satu dengan yang lainnya itu berbeda, Oleh karena itu, membandingkan kemampuan buah hati ibu dengan anak lainnya juga bisa menjadi petunjuk sederhana. Meski demikian jangan langsung menarik kesimpulan jika kemampuan bicara Si Kecil tertinggal dari anak seusianya. Ini karena speech delay biasanya baru akan terlihat ketika ia masuk usia 12 bulan.

Usia 12 bulan dapat menjadi batasan apakah Si Kecil terkena speech delay atau tidak. Hal ini karena pada usia ini para ahli berpendapat bahwa anak setidaknya sudah memiliki 1 hingga 20 kosakata. Saat usianya memasuki usia 18 bulan maka ia sudah akan memiliki 20 hingga 100 kata.

2. Melihat Perkembangan Bicara Anak

Jika anak terkena speech delay tanpa disadari orangtua, maka janganlah merasa rendah diri. Pasalnya, tanda-tanda speech delay memang sangat umum mengingat perkembangan pada anak berbeda-beda satu sama lain. Oleh karena itu, agar orangtua menyadari perkembangan bicara anak, sebaiknya miliki tabel tahapan bicara.

Dilansir dari Healthy Children, pada usia 1 hingga 6 bulan anak biasanya sudah mulai merespons perkataan kedua orangtuanya. Beberapa tandanya, seperti tersenyum, mengoceh, atau mengucapkan “ba ba” dan sejenisnya. Jika pada usia 7 bulan anak belum juga belum bisa melakukan hal ini, maka bisa jadi ia terkena speech delay.  

Tidak sedikit orangtua yang baru menyadari bahwa buah hatinya speech delay ketika usia anak sudah masuk dua tahun. Ini pun diketahui karena membandingkan kemampuan bicara Si Kecil dengan anak seusianya. Segera minta bantuan dari ahlinya jika hal ini terjadi.

3. Perkembangan Bicara Sesuai Usia

Pada tahap perkembangan bicara yang normal, anak pada usia 10 hingga 11 bulan sudah bisa meniru. Si Kecil seharusnya sudah bisa mengucapkan “Papa” atau “Mama” meski belum mengetahui makna sebenarnya. Sedangkan saat usianya genap 12 bulan, ia sudah bisa fasih memanggil “Papa” atau “Mama” bahkan bisa mengucapkan kata-kata sehari-hari yang terdiri dari dua atau tiga suku kata.

Pada usia 24 bulan atau dua tahun, ia pun memiliki lebih banyak kosakata, hingga mencapai 50 kosakata. Pada usia ini, anak mulai bisa memahami perkataan orang lain. Sedangkan ketika usianya sudah lebih dari dua tahun ia akan mulai mengingat nama, menyusun kalimat, serta mengingat lebih dari 400 kata. 

Lalu, anak yang sudah melewati usia 2 tahun seharusnya juga sudah bisa mengatakan sekitar 50 kata yang berbeda. Juga, seharusnya anak sudah bisa berbicara terdiri dari dua kata atau bahkan lebih. Jadi jika ketika usianya sudah menginjak 2,5 tahun, tetapi belum juga memiliki kemampuan ini, maka anak dipastikan terkena speech delay.

Untuk menentukan anak alami speech delay atau tidak, Ibu dapat melakukan pemeriksaan di rumah sakit dengan pemesanan melalui aplikasi Halodoc. Dengan download aplikasi Halodoc, segala kemudahan dalam akses kesehatan bisa dilakukan.

Referensi:
Healthy Children. Diakses pada 2022. Language Delays in Toddlers: Information for Parents.
Raising Children. Diakses pada 2022. Language delay.