3 Fakta Seputar BA.2, Varian Terbaru Omicron
“Baru-baru ini dunia digemparkan kembali dengan munculnya varian terbaru Omicron, yaitu BA.2. Saat ini data penelitian terkait BA.2 masih sangat minim dan perlu penelitian lebih lanjut. Kendati demikian, ada sejumlah informasi yang telah diperoleh dari para ilmuwan mengenai varian terbaru ini.”

Halodoc, Jakarta – Para ilmuwan kini sedang memantau mutasi baru dari COVID-19 Omicron yang dijuluki BA.2. Varian baru ini adalah turunan dari varian Omicron sebelumnya, yaitu BA.1. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), BA.2 memiliki beberapa perbedaan dalam mutasi, salah satunya pada protein spike-nya. Melihat penularan Omicron semakin meningkat di beberapa daerah, WHO meminta para ilmuwan untuk segera menyelidiki karakteristik BA.2.
Hingga saat ini, para peneliti tidak tahu banyak soal varian terbaru ini, dan bagaimana perbandingannya dengan varian Omicron asli. Meskipun datanya masih sangat sedikit, berikut sejumlah fakta mengenai varian BA.2 yang telah ditemukan.
Fakta Seputar Varian BA.2 Omicron
BA.2 dikhawatirkan memiliki kemampuan penularan yang melebihi kecepatan Omicron, sehingga bisa memicu gelombang infeksi baru. Nah, berikut sejumlah fakta-fakta seputar varian BA.2 Omicron:
1. Telah menjangkiti beberapa negara
Versi BA.2 ditetapkan sebagai variant under investigation atau varian yang sedang diselidiki oleh UK Health Security Agency (UKHSA) pada 21 Januari melihat jumlah penularannya semakin meningkat di Inggris maupun internasional. Subvarian baru ini setidaknya sudah menginfeksi ke sekitar 40 negara. Beberapa di antaranya yaitu India, Norwegia, Denmark, dan Amerika Serikat.
Menurut Statens Serum Institut, lembaga penelitian pemerintah Denmark, BA.2 memiliki beberapa perbedaan genetik dibandingkan dengan BA.1. Kendati demikian signifikansi mutasi tersebut belum terlihat.
SSI juga menyebutkan jika pengujian yang telah dilakukan di Denmark membuktikan bahwa hampir setengah dari semua kasus Omicron di Denmark disebabkan oleh BA.2. Menurut UKHSA, setelah Denmark, urutan BA.2 terbanyak berada di India, Swedia, dan Singapura. Sub-varian Omicron ini juga telah terdeteksi di AS. Laporan terbaru dari Washington Post mengatakan setidaknya tiga kasus BA.2 telah dilaporkan di Rumah Sakit Metodis Houston di Texas; dan dua kasus ditemukan di negara bagian Washington.
2. Disebut sebagai ‘Stealth’ Omicron
Beberapa ilmuwan telah memberi julukan BA.2 sebagai Stealth Omicron karena memiliki sifat genetik tertentu, sehingga membuatnya lebih sulit diidentifikasi sebagai varian Omicron melalui tes PCR. Kendati demikian, bukan berarti Omicron tidak bisa terdeteksi, virus tetap bisa terdeteksi hanya saja lebih sulit untuk diklasifikasikan sebagai Omicron.
Ketika varian Omicron asli muncul pada tes PCR, tentunya hal ini dapat dengan cepat diidentifikasi. Namun, BA.2 tidak memiliki penghapusan genetik sehingga membuatnya lebih sulit untuk dideteksi dan diklasifikasikan sebagai Omicron melalui tes tersebut.
3. Tidak lebih menular dari BA.1
Dalam sebuah pernyataan kepada Washington Post, juru bicara Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat (AS) mengklarifikasi bahwa proporsi penularan BA.2 masih sangat rendah di AS dan secara global. Sampai saat ini tidak ada data yang menunjukkan jika BA.2 lebih menular atau memiliki jenis keunggulan lain dibandingkan BA.1. Kendati demikian, CDC masih terus menyelidikinya di dalam negeri maupun internasional.”
Selain itu, penelitian awal yang dilakukan oleh SSI tidak menunjukkan perbedaan tingkat rawat inap untuk BA.2 dibandingkan dengan BA.1. Sementara penelitian lebih lanjut perlu dilakukan, vaksin diharapkan tetap efektif untuk melawan infeksi BA.2.
Itulah beberapa fakta seputar varian Omicron BA.2. Nah, di tengah pandemi COVID-19 ini jangan lupa untuk rutin mengonsumsi vitamin agar daya tahan tubuh tetap terjaga. Segera cek kebutuhan vitamin di toko kesehatan Halodoc. Jangan tunggu sampai sakit untuk minum vitamin, download Halodoc sekarang juga!