3 Gejala Awal Penyakit Kusta yang Perlu Diperhatikan
Pelajari gejala awal dan cara mencegah kusta agar bisa diobati sebelum menimbulkan komplikasi serius.

DAFTAR ISI
Bakteri memang kerap menjadi salah satu penyebab penyakit pada manusia. Nah, penyakit kusta termasuk salah satu penyakit yang terjadi karena bakteri yang dapat menular dari satu orang ke orang lainnya.
Agar dapat segera ditangani, kamu perlu tahu gejala awal dari penyakit kusta. Berikut ulasan lebih lengkapnya!
Gejala Awal Munculnya Penyakit Kusta
Penyakit kusta adalah salah satu gangguan yang perlu mendapatkan diagnosis dini, sebab dapat menyebabkan kecacatan permanen pada pengidapnya.
Kusta adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Infeksi bakteri ini mampu memengaruhi saraf, kulit, lapisan hidung, dan saluran pernapasan bagian atas. Nama lain dari kusta adalah penyakit Hansen.
Ada beberapa gejala awal yang perlu diwaspadai oleh semua orang agar masalah ini dapat ditanggulangi sedini mungkin.
Jika kamu mengalami beberapa gejala ini, ada baiknya segera melakukan pemeriksaan, sehingga komplikasi berbahaya dapat dihindari. Sebab, komplikasi yang terjadi dapat menyebabkan kerusakan serius pada tubuh.
Nah, beberapa gejala awal dari kusta yang perlu diketahui adalah:
1. Lesi Disertai Mati Rasa
Salah satu gejala awal dari kusta adalah lesi pada kulit yang disertai dengan mati rasa di bagian tersebut.
Lesi, atau bercak pada kulit, memang umum terjadi saat seseorang alami penyakit kulit, tetapi hanya kusta yang dapat menyebabkan bagian tersebut kehilangan rasa.
Bagian kulit yang terserang penyakit ini juga tidak dapat membedakan antara panas dan dingin. Kamu mungkin tidak merasakan apapun meski ditusuk dengan sesuatu yang tajam.
2. Penebalan Saraf Tepi
Kamu juga dapat mengalami penebalan saraf tepi sebagai gejala awal dari kusta. Masalah ini dapat menyebabkan hilangnya sumber perasa di lengan dan kaki hingga alami kelemahan otot.
Jika masalah ini terus dibiarkan, mungkin saja dapat menyebabkan kelumpuhan dan masalah fungsi saraf lainnya.
3. Kesemutan
Jika kamu kerap alami kesemutan yang terjadi pada lengan, kaki, atau tangan, hal ini bisa jadi salah satu gejala dari kusta.
Penyebabnya adalah adanya tekanan akibat suatu hal yang menyebabkan saraf terkompresi. Apabila kamu terlalu sering alami kesemutan tanpa sebab, ada baiknya segera melakukan pemeriksaan.
Lalu, beberapa gejala lainnya yang dapat timbul jauh setelah gejala awal timbul adalah:
- Penurunan berat badan tanpa sebab.
- Alami lepuh dan/atau ruam.
- Lesi kulit makula hipopigmentasi.
- Kerusakan mata (kekeringan atau kedipan berkurang).
- Ulserasi besar.
- Rambut rontok (misalnya kehilangan alis).
- Cacat wajah (misalnya kehilangan hidung).
- Eritema nodosum leprosum: nodul kulit lunak disertai gejala lain seperti demam, nyeri sendi, neuritis, dan edema.
4. Bercak
Wajah penderita kusta sering menunjukkan perubahan seperti bercak keputihan atau kemerahan yang kehilangan sensasi sentuh.
Dalam beberapa kasus, wajah penderita kusta juga bisa mengalami penebalan kulit atau deformitas akibat kerusakan saraf yang berlangsung lama.
Karena itu, mengenali tanda awal pada wajah penderita kusta sangat penting agar pengobatan bisa dilakukan sebelum infeksi menyebabkan kerusakan permanen.
Nah, jika kamu merasakan satu atau lebih gejala awal tersebut, ada baiknya untuk segera melakukan pemeriksaan guna mendiagnosis gangguan yang terjadi.
Semakin cepat masalah tersebut dipastikan, semakin baik juga penanganan yang bisa dilakukan, sehingga mampu mencegah terjadinya komplikasi.
Cara Mengobati Kusta
Kusta bisa diobati secara tuntas jika ditangani sejak dini. Pengobatan utama untuk kusta adalah terapi multidrug (MDT), yaitu kombinasi beberapa jenis antibiotik seperti rifampicin, dapsone, dan clofazimine.
Terapi ini direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan diberikan secara gratis di fasilitas kesehatan pemerintah.
Lama pengobatan tergantung dari jenis kustanya, sekitar 6 bulan untuk tipe pausibasiler (PB) dan 12 bulan atau lebih untuk tipe multibasiler (MB).
Selama terapi, penderita disarankan tetap menjaga kebersihan tubuh, mengonsumsi makanan bergizi, serta menghindari menghentikan obat sebelum waktu yang ditentukan karena dapat menyebabkan resistansi bakteri.
Selain antibiotik, penderita kusta dengan komplikasi seperti nyeri saraf atau luka kronis bisa mendapatkan pengobatan tambahan berupa obat antiinflamasi atau fisioterapi untuk menjaga fungsi saraf dan otot.
Jika deformitas wajah atau anggota tubuh sudah terjadi, tindakan rekonstruktif dapat membantu memperbaiki bentuk dan fungsi.
Konsultasi rutin dengan dokter kulit dan saraf sangat penting untuk memantau perkembangan pengobatan serta mencegah kecacatan permanen.
Apabila telah melakukan perawatan di atas tetapi kulit tidak membaik, Ini Rekomendasi Dokter Spesialis Kulit di Halodoc yang bisa kamu hubungi.
Cara Mencegah Kusta
Berikut cara mencegah kusta:
- Deteksi dini: Segera periksa dan obati penderita kusta aktif agar tidak menularkan bakteri Mycobacterium leprae.
- Pemeriksaan keluarga: Anggota keluarga atau orang yang tinggal serumah perlu pemeriksaan rutin di fasilitas kesehatan.
- Profilaksis obat: Dokter dapat memberikan rifampicin dosis tunggal (SDR) bagi kontak dekat penderita untuk mencegah infeksi.
- Menjaga kebersihan: Rutin menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan agar daya tahan tubuh tetap kuat.
- Gaya hidup sehat: Konsumsi makanan bergizi, tidur cukup, dan kelola stres untuk membantu sistem imun melawan infeksi.
- Edukasi masyarakat:
- Kusta bukan kutukan atau penyakit turunan, tetapi infeksi yang dapat disembuhkan.
- Dengan deteksi dini dan pengobatan tepat, penyebaran kusta bisa dicegah dan penderita dapat pulih tanpa stigma sosial.
Ketahui juga informasi mengenai Perawatan Kulit – Cara dan Jenis Sesuai Tipe Kulit agar senantiasa terjaga kondisinya.
Jika kamu punya pertanyaan lain terkait kusta, hubungi dokter spesialis kulit di Halodoc saja!
Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:



