Halodoc, Jakarta – Sindrom Lennox Gastaut (LGS) merupakan jenis epilepsi langka dan termasuk dalam kasus yang parah. Penyakit ini dimulai pada masa kanak-kanak dan bisa berlanjut hingga mereka dewasa nanti.

Gejala utamanya yakni kejang-kejang. Kondisi tersebut terbagi dalam beberapa jenis yang berbeda, seperti atonik, tonik dan absen kejang. Tanda tersebut dapat dimulai antara usia 2 dan 6 tahun.

Anak dengan Sindrom Lennox Gastaut berpotensi mengalami kesulitan belajar dan keterlambatan perkembangan, seperti duduk, merangkak serta berjalan. Mereka juga bisa saja mengalami masalah perilaku jangka panjang.

Gejala Sindrom Lennox Gastaut pada Anak

Kekambuhan gejala pada pengidap Sindrom Lennox Gastaut terbilang sering dan cukup parah. Adapun jenis kejang yang menjadi tanda utama penyakit, yakni:

1. Kejang atonik. Juga disebut “serangan jatuh”. Penyebabnya yakni penurunan atau kehilangan kemampuan tonus otot. Gejala ini berlangsung secara singkat, biasanya hanya beberapa detik.
2. Kejang tonik. Kejang ini menyebabkan tubuh menjadi kaku dan dapat berlangsung selama beberapa detik hingga satu menit. Gejala biasanya terjadi ketika pengidap sedang tidur.
3. Absen kejang. Jenis gejala ini menyebabkan pengidapnya memiliki tatapan kosong atau menganggukkan kepala tidak disengaja. Mereka juga cenderung berkedip dengan cepat dan berlebihan.

Terkadang, kejang terjadi dalam waktu lebih lama yakni berkisar 30 menit. Kondisi ini disebut status epileptikus dan merupakan keadaan gawat darurat medis. 

Langkah Mengatasi Sindrom Lennox Gastaut

1. Obat-obatan

Obat-obatan bertujuan untuk mengurangi frekuensi kejang. Adapun jenis obat yang diberikan, yakni:

• Cannabidiol (Epidiolex)
• Klobazam (Onfi)
• Felbamat (Felbatol)
• Lamotrigin (Lamictal)
• Rufinamid ( Banzel)
• Topiramat (Topamax)
• Valproat, asam valproat (Depakene, Depakote)

2. Perubahan Pola Makan

Pengidap disarankan untuk menerapkan diet ketogenik atau mengonsumsi makanan tinggi lemak dan rendah karbohidrat. Penerapannya diawasi langsung oleh dokter guna mengetahui adanya penurunan kekambuhan gejala.

Selain diet keto, diet Atkins yang sudah dimodifikasi juga dapat membantu menurunkan frekuensi kekambuhan gejala. Pengidap tidak perlu membatasi kalori, protein atau cairan. Tapi, memantau asupan karbohidrat.

3. Operasi

Operasi menjadi langkah terakhir jika kedua poin sebelumnya tidak membantu mengatasi gejala yang muncul. Prosedurnya dilakukan menggunakan stimulator saraf vagus. Ini adalah alat kecil yang diletakkan di lengan atau di dekat dada. 

Alat tersebut bertugas untuk mengirimkan impuls listrik ke saraf vagus yang mengalir dari perut ke otak. Saraf kemudian mengirimkan impuls tersebut ke otak untuk membantu mengendalikan kejang. 

Selain menerapkan langkah pengobatan yang disebutkan, ibu juga bisa memberikan suplemen kesehatan yang dibutuhkan untuk Si Kecil. Tujuannya adalah membantu mempersepat proses penyembuhan dan meningkatkan tumbuh kembang anak.

Sebagian besar pengidap Sindrom Lennox Gastaut mengalami kecacatan intelektual atau masalah belajar, bahkan sebelum mengalami gejala kejang. Gangguan tersebut dapat memburuk dari waktu ke waktu. 

Pengidap juga berpotensi mengalami keterlambatan keterampilan motorik, sehingga tidak mampu duduk, merangkak atau berdiri secara mandiri. Mereka berisiko mengalami cedera hingga kematian akibat kejang tidak terkontrol.

Segera download Halodoc dan cek kebutuhan suplemen di Toko Kesehatan pada aplikasi tersebut, ya! Dengan Halodoc, ibu juga bisa mendapatkan informasi menarik seputar kesehatan anak dan pola hidup sehat lainnya.

Referensi:

Medline Plus. Diakses pada 2022. Lennox-Gastaut syndrome.

Rare Disease. Diakses pada 2022. Lennox-Gastaut Syndrome.

WebMD. Diakses pada 2022. Lennox-Gastaut Syndrome.